[MFA2020] Wahai Kaum Rebahan, Bangkitlah! – Rezki Amaliah


Bismillahirrahmanirrahim…

Saya ingin sedikit berbagi motivasi, terutama untuk diri sendiri dan bagi generasi rebahan saat ini. Saya ingin berbagi tentang salah satu penggalan surah cintanya Allah. Surah yang sering kali kita baca, sejak kecil setelah pelajaran di sekolah usai dan sebelum pulang kita sering membacanya bersama teman sekelas, termasuk surah yang sering kita baca di shalat-shalat kita (karena tergolong surah pendek) dan kita pun sudah sangat hafal dengan artinya. Ada yang bisa menebaknya? Yaa, dialah QS Al-Ashr. Ternyata surah ini menyimpan rahasia yang begitu sangat luar biasa. 

Allah azza wa jalla berfirman:

وَالْعَصْرِ ﴿١﴾ إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ ﴿٢﴾ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ﴿٣﴾ 

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”. (QS. Al-Ashr:1-3)

Well mari kita coba menguliknya lebih dalam, surah ini diawali dengan ayat “wal asr” yang artinya demi waktu yang akan habis. Ya, Allah bersumpah demi waktu, yang menandakan begitu berharganya waktu itu tiap detiknya. Jika waktu ini tidak kita gunakan untuk beribadah kepada Allah maka kita akan gunakan untuk bermaksiat, waktu kita banyak dihabiskan oleh hal yang sia-sia, rebahan santuy, menonton drakor, scroll-scroll IG dan berselancar di media sosial sampai kita lupa waktu.

Iman Syafi’i pernah berkata, “Waktu ibarat pedang, jika engkau tidak menebasnya maka ialah yang akan menebasmu. Dan jiwamu jika tidak kau sibukkan di dalam kebenaran maka ia akan menyibukkanmu dalam kebatilan”

Kemudian di ayat selanjutnya, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kalau menurut penjelasan Ustaz Nouman Ali Khan, bayangkan kita seperti orang yang tenggelam dan pingsan sedangkan waktu kita terbatas dan running out. Apa hal yang pertama kali harus dilakukan agar bisa bertahan hidup? Of course… Wake up!!! Jika kita tetap dalam kondisi pingsan, maka tentunya kita akan tamat. 

Walaupun, saat itu kita sedang bermimpi indah, menikmati hidup. Ketika kita bangun, kemudian kita katakan, “Oh no.. kenyataan ini sangat buruk, padahal tadi kita lagi bermimpi indah, sebaiknya saya tidur saja kembali.” Kebanyakan orang tidak menerima kenyataan. Hidup kita di dunia ini sangat merugi kalau kita hanya mengikuti kesenangan dunia ini yang begitu sangat menyilaukan dengan segala perhiasannya.

Next, lanjutan ayatnya, ternyata ada pengecualian, yaitu pertama bagi orang-orang yang segera sadar dari mimpi indahnya; kedua, bangkit; serta ketiga menyelamatkan orang lain yang juga tenggelam. Karena jika kita membiarkan mereka tenggelam, mereka akan kembali menarik kita ke dasar laut. Ya, merekalah orang-orang yang beriman kemudian melakukan amalan shaleh dan memperbaiki keadaan orang-orang di sekitarnya saat itu. 

Lantas apalagi yang mereka lakukan? Mereka menyampaikan kebenaran, apakah hanya sekedar menyampaikan? Ternyata tidak, yang keempat mereka harus membangunkan keluarga yang masih “tertidur” dan mengulang-ngulangnya. Mungkin kita merasa bosan dan hilang kesabaran. Karena itu Allah melanjutkan di bagian selanjutnya, bahwa kita harus sabar yang berarti konsisten, tekun, tabah, dan fokus pada tujuan dalam melaksanakannya karena berkaitan dengan keselamatan hidup kita sendiri juga. 

Jadi, meski kita punya iman, amal shaleh, menyebarkan kebenaran, namun jika kita tidak sabar, maka kita akan masih tetap akan tenggelam. Jadi, keempat langkahnya harus terpenuhi, yaitu iman, good deeds, told the truth, and sabr. All is important.

Masya Allah, surah ini jadi tamparan keras bagi saya. Dulu saya sering berprasangka buruk kepada orang yang menyampaikan kebaikan . “Ngapain ngurusin urusan orang lain, urus saja dirimu sendiri”, celetukku dalam hati. Namun setelah mendengar ceramah Ustaz Nouman Ali Khan terkait tafsir QS. Al-Asr ini, hatiku jadi tertohok. Ustaz membuka pikiran dan hati saya, bahwa sebenarnya orang yang menyampaikan kebaikan itu sejatinya sedang menyelamatkan dirinya sendiri dan juga orang lain. 

Sangat related banget dengan kondisi sekarang. Para dokter dan ahli di bidang virus mengajak seluruh masyarakat untuk melakukan physical distancing dengan tujuan agar virus ini tidak menular dan merenggut lebih banyak korban. Begitu pun dengan para dai, orang yang mengajak kepada Allah, senantiasa mengajak kita menjalankan syariat Islam secara sempurna agar menghindarkan diri kita semua dari kerugian dunia akhirat.

sumber video: https://www.youtube.com/watch?v=qFtMlZ3upX0

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s