Oleh: Heru Wibowo
Story Resume of Siapakah Yang Mendapatkan Rahmat Allah.
Ustadz ngaku bahwa topik ini dekat di hati. Dan di titik ini aku berhenti. Ya, aku sedang mendengarkan video, dan videonya aku pause. Karena aku merasa perlu untuk mengingatkan diriku sendiri. Bahwa aku tidak hanya belajar dengan mencerna apa kata Ustadz. Bahwa aku tidak hanya akan bersikap kritis. Tapi aku juga siap untuk membuka hati. Aku ingin melepas rasa rindu akan hidayah-Nya, setiap hari. Dan topik ini, aku kok merasa, sepertinya akan dekat di hatiku juga. Wallahu ta’ala a’lam. Let’s see.
Surah Al-Furqan, surah ke-25, ayat 63 ini bicara tentang special group of people.
Deskripsi Allah tentang mereka adalah ‘ibaadur-Rahmaan. Hamba Allah atau the slave of Allah, dalam bahasa Al-Qur’an disebut dengan istilah ‘abd. Itu kalo satu orang. Kalo jamak alias plural, ada dua: ‘abiid dan ‘ibaad. Yang di ayat 63 ini, ‘ibaad. Bukan ‘abiid.
Kalo Allah bilang ‘abiid, maka yang dimaksud adalah semua hamba Allah. Yang beriman maupun yang tak beriman. Emang di Qur’an ada, istilah ‘abiid ini? Ada di lima tempat. Di Ali Imran 3:182 (Allah tidak men-zhalimi ‘abiid-Nya). Di Al-Anfal 8:51 (Allah tidak men-zhalimi ‘abiid-Nya). Di Al-Hajj 22:10 (Allah tidak men-zhalimi ‘abiid-Nya). Di Fushshilat 41:46 (Allah tidak men-zhalimi ‘abiid-Nya). Di Qaf 50:29 (Allah tidak men-zhalimi ‘abiid-Nya).
Semuanya senada. Ini kita belum masuk ke pembahasan hamba-hamba-Nya yang spesial. Baru membahas hamba-hamba-Nya secara umum. Semua hamba-Nya, tanpa kecuali. Yang mendekat kepada-Nya, yang menjauhi-Nya. Semuanya. Yang menang melawan setan maupun yang berhasil disesatkan. Kepada semua hamba-Nya ini, Allah menegaskan bahwa Allah tidak men-zhalimi mereka. Luar biasa ya, kasih sayang Allah!
Sekarang, kita akan membahas ‘ibaad. Hamba-hamba-Nya yang spesial.
Kata-kata yang Allah pilih adalah ‘ibaadur-Rahmaan. Kita tahu bahwa Ar-Rahmaan adalah salah satu nama Allah. Kenapa ya, ayat ini menggunakan ‘ibaadur-Rahmaan. Kenapa bukan ‘ibaadullaah. Kenapa bukan ‘ibaadul-Khaliq.
Kata Ar-Rahmaan menggambarkan cinta dan kasih sayang Allah yang sangat luar biasa (extreme) dan bersifat segera (immediate).
Jadi hamba-hamba-Nya yang spesial itu juga akan mendapatkan cinta dan kasih sayang Allah yang spesial.
Seandainya Allah membuat list berisi daftar orang yang masuk kategori hamba-hamba-Nya yang spesial, apakah Anda ingin nama Anda ada di list tersebut? Setiap yang beriman, pasti ingin namanya masuk ke dalam list tersebut. Karena Allah akan memberikan cinta, perhatian, dan kasih sayang yang spesial kepada mereka yang ada di list tersebut.
Apa syaratnya supaya bisa masuk list tadi? Ada berapa syaratnya? Pasti banyak ya? Ada sepuluh persyaratan, mungkin? Atau malah lebih dari itu? Deskripsinya dijelaskan di ayat 63, dan di ayat-ayat berikutnya.
Ditulis oleh Heru Wibowo