(السلام عليكم ورحمة الله وبركاته)
Everyone.
I pray you’re all doing well and are in good health and in a state of strong faith. I planned an elaborate trip spanning 9 cities in the month of March before the start of Ramadan.
(السلام عليكم ورحمة الله وبركاته)
Para Jama’ah.
Saya berdo’a kita semua baik dan sehat dengan kondisi iman yang kuat. Saya rencananya berniat melakukan perjalanan ke-9 kota di bulan Maret 2020 hingga sebelum memasuki bulan Ramadan.
I was truly excited about the opportunity until news of the Corona virus spreading unpredictably made me seriously reconsider. After discussing the matter with colleagues I, friends and scholars I decided to postpone my tour.
Tadinya saya merasa senang atas kesempatan tersebut, namun setelah kejadian wabah Virus Corona, akhirnya saya harus mempertimbangkan beberapa hal. Setelah berdiskusi dengan beberapa rekan kerja, akhirnya saya dan seluruh tim memutuskan untuk menunda pelaksanaan tur tersebut.
Some reached out and said you shouldn’t be afraid and still go forward for the sake of Allah. Allah controls life and death brother. Here are my thoughts on the matter:
Ada beberapa jama’ah yang menyampaikan bahwa seharusnya saya tidak perlu takut dan tetap melanjutkan rencana tersebut karena Allah. Allah yang menentukan hidup dan mati. Namun berikut ini beberapa pendapat saya terhadap hal tersebut:
Our religion promotes many values and one of them is certainly that life and death are entirely in Allah’s hands. Yet another pillar value is our concern for the well being of others.
Agama kita mengajarkan banyak sekali nilai dan salah satu di antaranya adalah hidup dan matinya seseorang berada di bawah kekuasaan Allah. Namun, di satu sisi sendi nilai-nilai lainnya adalah kepedulian kita atas keberadaan/keselamatan orang lain.
Regardless of whether a disease is lethal for the many or just a select few that are more susceptible, the caution to preserve well being is in fact an act of faith.
Terlepas apakah satu penyakit itu mematikan bagi sebagian besar orang atau sedikit, kewaspadaan untuk melindungi mereka yang masih sehat adalah satu dari bentuk keimanan kita.
People coming in a large gathering to a giant hall having traveled from different countries through busy airports, train and bus stations and taxis etc are exposed to an unknown number of people that may not even know that they are spreading a contagion.
Orang yang datang ke sebuah pertemuan dengan peserta dalam jumlah besar yang mungkin sebelumnya baru berkunjung dari beberapa negara via airport, kereta dan stasiun bus serta taksi, mereka mungkin berinteraksi langsung dengan sejumlah orang yang bisa saja secara tak sadar telah menularkan penyakit.
A thousand people sitting in a hall and someone coughs on someone and they get sick at a time where such a warning is publicly declared is, in my opinion, best delayed until things calm down.
Ribuan orang kemudian duduk di hall dan ada seseorang yang batuk dekat orang lain lalu mereka sakit -pada saat peringatan dari pihak berwenang sudah dipublikasikan- menurut pendapat saya, ada baiknya jika kegiatan ini kita tunda, hingga situasinya membaik.
The risk of a single life being harmed outweighs the benefit as far as I see it. And it’s not just a matter of being harmed but also that of spreading that harm further to loved ones and those in ones proximity.
Risiko kemungkinan seseorang terinfeksi penyakit itu saya lihat lebih besar ketimbang manfaat yang kita dapat. Dan alasannya juga tak hanya jika seseorang terinfeksi, juga kemungkinan penyebaran virus yang bisa saja di kemudian hari menimpa orang-orang yang kita cintai dan kasihi atau orang lain yang tinggal berdekatan dengan kita.
The unpredictability of the circumstances call for caution especially when organizing large gatherings. That’s the view I found most convincing. I’m sure because this is social media there will be every array of opinion on the matter but I thought I should make mine transparent. Allah knows best.
Ketidakpastian dari situasi tersebut membutuhkan kewaspadaan terutama ketika menyelenggarakan sebuah acara dengan peserta dalam jumlah besar. Pandangan ini yang menurut saya lebih mudah dipahami. Saya yakin karena ini media sosial pasti akan ada beragam pendapat berbeda tapi menurut pemikiran saya, saya harus transparan. Allah Maha Mengetahui…
Source: https://www.facebook.com/noumanbayyinah/posts/1884251935040873