Resume Story Night Whisper Jakarta 3C


Qoola fiihaa tahyawna wa fiihaa tamuutuuna wa minhaa tukhrojuun. (QS 7:24)
“Di sana kamu hidup, di sana kamu mati, dan dari sana kamu akan dibangkitkan,” kata Allah.


Yaa banii Aadama. Wahai anak cucu Adam.
Sekarang giliran Allah bicara sama kita.
Kita pikir ceritanya sudah selesai.


Setelah Adam dan Hawa turun ke bumi.
Ternyata belum.
Ceritanya masih berlanjut.
Kita masih ada di sana.
Giliran kita semua, anak cucu Adam, yang mendapat wejangan dari Allah ta’ala.
Qod anzalnaa ‘alaykum libaasan.
Allah telah menyediakan pakaian untuk kita. 
Yuwaarii saw-aatikum wariisyaa.
Pakaian itu menutupi kejelekan kita.
Pakaian itu menutupi keburukan kita.
Pakaian itu menutupi aurat kita.
Dan pakaian itu juga membuat kita tampak indah.
Walibaasuttaqwaa dzaalika khayr.
Dan pakaian takwa, itulah yang lebih baik.
Pakaian takwa adalah kesadaran akan Allah. 
Pakaian takwa adalah kesadaran bahwa Allah adalah Rabb kita, di mana saja dan kapan saja.Kadang ‘pakaian takwa’ hanya kita pakai saat kita berada di masjid. Padahal ‘pakaian takwa’ seharusnya bersama kita, di mana saja dan kapan saja.Karena Allah adalah Rabb kita di setiap detik hidup kita.
Dzaalika min aayaatillaah, la’allahum yadzdzakkaruun. (QS 7:26)
Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah.Mudah-mudahan manusia mengingatnya.
Sebelum dikirim ke bumi, Allah sudah bilang, “Watch out! Clothing is important.”
Allah sudah memperingatkan kita untuk berhati-hati.
Urusan pakaian adalah urusan yang penting.Allah menekankan pentingnya urusan pakaian ini sebelum kita dikirim ke bumi.Sebelum sebagian kita dikirim Allah ke Australia.Sebelum sebagian kita dikirim Allah ke Afrika.Sebelum sebagian kita dikirim Allah ke Asia.Sebelum sebagian kita dikirim Allah ke Amerika.Sebelum sebagian kita dikirim Allah ke Eropa.
Apapun negaranya, apapun budayanya, apapun agamanya, apapun masyarakatnya, pakaian itu penting. 
Clothings matter.
Saat kita masih kecil pun, saat ganti pakaian di dalam kamar dan ada yang tiba-tiba nyelonong masuk kamar, kita merasa malu.
Perasaan malu itu sudah diberikan oleh Allah sebelum kita datang ke bumi.
Yaa banii Aadam. Allah masih melanjutkan nasihat-Nya.
Laa yaftinannakumusysyaithaan. Jangan sampai kamu tertipu oleh setan. 
Kamaa akhroja abawaykum minal jannah. Sebagaimana dia telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga.
Jangan biarkan iblis membuatmu gagal ujian.
Seperti saat dia mencoba mengeluarkan Adam dan Hawa dari surga.
Iblis tidak ingin Adam dan Hawa kembali menikmati surga.
Yanzi’u ‘anhumaa libaasahumaa. Iblis ingin Adam dan Hawa terbuka pakaiannya.
Liyuriyahumaa saw-aatihimaa. Sehingga terlihat aurat atau keburukan dari keduanya.
Innahuu yarookum huwa waqobiiluhuu min haytsu laa tarownahum. Mereka (iblis) melihatmu dari tempat yang kamu tidak bisa melihatnya.
Iblis bisa melihatmu. Kamu tidak bisa melihatnya.
Iblis melihat kamu.
Iblis mempelajari kamu.
Iblis akan membisiki kamu seperti dia membisiki Adam.
Bisikan-bisikan yang lembut.
Bisikan-bisikan yang kecil hembusannya.
But it adds up and becomes a big deal!
Bisikan-bisikan itu datang setiap hari, setiap waktu, merasuki pikiran kita, makin lama makin bertambah dan akhirnya menjadi masalah yang besar!
Jangan biarkan itu terjadi, kata Allah.
Innaa ja’alnasysyayaathiina awliyaa-a lilladziina laa yu’minuun. (QS 7:27)
We have made the devils as protectors for people who have no faith.
Allah telah menjadikan iblis sebagai pelindung orang-orang yang tidak beriman.
Iblis adalah teman setia (friends) orang-orang yang tak beriman.
Dengan kata lain, ada orang-orang yang hidupnya berakhir tragis. Karena mengikuti kata-kata iblis.
Instruksi Allah tentang pakaian ini dalam maknanya.
Makin manusia menanggalkan pakaian dan mengumbar auratnya, dunia menuju ke kemanusiaan yang kehilangan jiwa.
Sehingga manusia makin melupakan ruuh.
Ketinggian lilin itu makin berkurang, makin turun dan meredup.
Jiwa manusia menghilang.
We’re nothing more than a body.
Yang tersisa tinggal jasad.
Coba kita tengok ke medsos.
Apa yang dikagumi manusia dari para selebriti?
Penampilan fisik mereka.
Ustadz Nouman tidak memposisikan dirinya untuk menentang jenis industri tertentu.
Tapi berapa banyak industri di dunia ini yang melulu berurusan dengan penampilan?
Ketika industri seperti itu bermain-main dengan urusan pakaian dan tidak peduli berapa banyak aurat yang terbuka, maka hakekatnya mereka sedang bermain bersama iblis.
Apakah mereka akan terus bermain-main seperti itu sampai kemanusiaan berakhir?
When we get rid of our clothes.
When we allow our clothes to be removed and our shame to go away.
Then we have shown Allah the ultimate ingratitude with the ruuh that He put inside us.
Ketika kita menanggalkan pakaian kita.
Ketika kita membiarkan pakaian kita terlepas dan rasa malu kita hilang.
Maka kita telah menunjukkan kepada Allah betapa kita tidak bersyukur atas ruuh yang telah Allah tiupkan ke dalam diri kita.
Kisah ‘Whisper‘ ini adalah kisah yang penting.
Menjadi salah satu dari empat kisah yang penting.
Yang jika kita tidak paham dengan kisah-kisah itu, kita tidak paham Islam itu tujuannya untuk apa.
Kisah-kisah itu adalah an eye-opener terhadap the grand purpose of Islam.
Kisah-kisah itu membuka mata kita terhadap tujuan Islam yang agung.
Kisah Adam, yang kita simak di Story Night Whisper kali ini, adalah kisah yang pertama.
Kisah yang kedua adalah kisah Ibrahim ‘alayhis salam.
Kisah yang ketiga adalah kisah Musa ‘alayhis salam.
Kisah yang keempat adalah kisah Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alayhi wasallam.
Ya, empat itu. Adam, Ibrahim, Musa, dan Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam.
Masih ada nabi-nabi yang lain.
Kisah nabi-nabi yang lain adalah kisah tambahan atas kisah keempat nabi yang sudah disebutkan.
Nabi Isa ‘alayhis salam, misalnya.
Kisahnya melengkapi kisah Nabi Musa ‘alayhis salam.
Menjadi bagian dari pelajaran tentang kisah Nabi Musa ‘alayhis salam.
Demikian juga dengan Nabi Nuh ‘alayhis salam.
Kisahnya melengkapi kisah Nabi Adam ‘alayhis salam.
Menjadi bagian dari pelajaran tentang kisah Nabi Adam ‘alayhis salam.
Kisah-kisah tambahan dan kisah keempat nabi tersebut saling terhubung.
Kisah Adam, Ibrahim, Musa, dan Rasulullah saw, jika kita memahaminya dengan baik, sebenarnya merupakan satu kisah yang besar (one large story). Sebenarnya bukan empat kisah, tapi satu kisah saja. Semuanya terhubung, dari awal sampai akhir.
Tujuan utamanya, alasan kenapa Ustadz Nouman menyoroti kisah-kisah itu, adalah sesuatu yang tidak di-share Ustadz sampai detik ini. Tapi akan segera disampaikan sebagai bagian dari penutup Story Night kali ini.
Sebelum Allah menceritakan kisah-Nya di surah Al-A’raf, kisah yang barusan kita simak bersama, dengarkanlah apa kata Allah, 
(وَلَقَدۡ مَكَّنَّـٰكُمۡ فِی ٱلۡأَرۡضِ وَجَعَلۡنَا لَكُمۡ فِیهَا مَعَـٰیِشَۗ قَلِیلࣰا مَّا تَشۡكُرُونَ)
(وَلَقَدۡ خَلَقۡنَـٰكُمۡ ثُمَّ صَوَّرۡنَـٰكُمۡ ثُمَّ قُلۡنَا لِلۡمَلَـٰۤىِٕكَةِ ٱسۡجُدُوا۟ لِـَٔادَمَ فَسَجَدُوۤا۟ إِلَّاۤ إِبۡلِیسَ لَمۡ یَكُن مِّنَ ٱلسَّـٰجِدِینَ)
(Surat Al-A’raf 7 ayat 10-11)
Itu awalannya.
“Kami tempatkan kamu di bumi, dan Kami sediakan di bumi penghidupan untukmu.”
Ada dua anugerah Allah yang disebutkan di ayat ini: stability dan good life. Allah bikin bumi ini stabil dan di dalamnya ada penghidupan yang baik. Lalu, atas pemberian itu, apakah manusia pandai bersyukur? Jawabannya ada di lanjutan ayatnya, “How little you show gratitude.” Sedikit sekali manusia yang bersyukur.
Pertanyaannya adalah, Allah bilang bahwa Allah bikin bumi ini stabil, ini sulit dipahami karena kalo kita lihat CNN, sepertinya tidak terlihat stabil. 
Dan ketika kita ngobrol sama keluarga, juga tidak terlihat stabil. 
Dan ketika kita pergi ke masjid, juga terlihat tidak stabil.
Dan ketika kita membaur dengan masyarakat, juga tidak terlihat stabil.
Dunia politik, tidak stabil.
Saudara-saudara sepupuku, tidak stabil.
Saudara-saudara iparku, apalagi, udah pasti ga stabil. 

😃
😃

Dan saat aku melihat ke dalam diriku sendiri, sepertinya tidak ada yang stabil.
Jadi bagaimana Allah bisa bilang Allah sudah menganugerahkan stabilitas?
Dan kebanyakan sejarah manusia pun, penuh dengan kisah peperangan, konflik, instabilitas, penindasan, dan bahkan semua itu masih terjadi di muka bumi sampai hari ini.
Bagaimana cara memahami ayat ini?
Ustadz Nouman minta kita untuk mengingat satu hal ini. Bahkan Ustadz bilang ini adalah hal yang paling penting yang disampaikan Ustadz malam itu.
Ada dua dunia.
Dunia yang ada di dalam dirimu.
Dan dunia yang ada di luar dirimu.
Allah menganugerahi kita dunia yang ada di dalam diri kita. Disebut apa itu, dunia yang ada di dalam diri kita? Ruuh
Allah telah menganugerahi kita dengan sesuatu yang akan memberi kita stabilitas di dalam diri, tidak peduli berapapun banyaknya ketidakstabilan (instability) yang ada di luar diri kita.
Contoh-contoh kehidupan yang penuh ketidakstabilan kita jumpai dalam sejarah hidup para nabi. Diusir keluarganya. Dibakar hidup-hidup. Diancam untuk dibunuh. Dicaci maki dan dihina. Dibilang orang gila. Segala macam bentuk ketidakstabilan dialami oleh para utusan Allah itu. Tapi ada satu hal yang tidak berubah.
Ada satu hal yang tetap. Yaitu ketenangan (calm). Di mana? Di dalam dada. Itu lah yang penting. Stabilitas di dalam diri itu lah yang penting. 
Yang Allah bilang ke kita, sejak awal, sejak sebelum cerita Nabi Adam dikisahkan, adalah bahwa: human is capable of not being a product of their environment. Manusia itu mampu untuk tidak menjadi produk dari lingkungannya. 
Binatang, beda. Binatang adalah produk dari lingkungan mereka. 
Kita tidak harus menjadi produk dari lingkungan kita. 
Kita bisa menjadi produk dari apa yang terjadi di dalam sini, di dalam diri kita sendiri.
Makkannaakum fil ardhi. Waja’alnaa lakum fiihaa ma’aayisy.
Walaqod kholaqnaakum tsumma showwarnaakum. (QS 7:11)
Manusia adalah mahakarya seni dari Allah yang luar biasa indah. Work of art.
Tsumma qulnaa lil malaa-ikatisjuduu li-aadama.
Lalu Allah meminta seluruh malaikat untuk melakukan sajdah atas penciptaan manusia yang pertama. 
Allah menganggap manusia sebagai sesuatu yang indah.
Allah menganggap kita sebagai ciptaan yang indah.
Jangan pernah izinkan dirimu sendiri untuk berpikir bahwa kamu adalah sesuatu yang buruk (something ugly).
Jangan pernah izinkan ‘dunia luar’ kamu untuk menghakimi apa yang Allah sudah anugerahkan di dalam dirimu.
Itulah sesungguhnya anugerah terindah yang pernah Allah berikan kepada kita.
“Ustadz, menarik nih cerita soal iblis. Aku jadi tahu iblis itu kecil. Tapi dia benar-benar menakutkan.” 

😃
😃

Tidak diketahui secara persis pertanyaan ini datang dari mana.
Apakah dari peserta Story Night Whisper di Jakarta.
Atau salah satu pertanyaan yang menarik yang Ustadz pilih untuk diceritakan.
Apa respon Ustadz terhadap pertanyaan itu?

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s