Resume Story Night Whisper Jakarta 3B


Ayat ke-21-nya memang kelewat. 
I skipped this ayah. I shouldn’t skip this ayah.”
Kejadian ini menarik.


Mengingatkan saya pada lecture Ustadz yang lain.
Tentang ayat wayursilu ‘alaykum hafazhah (QS 6:61). 
Bahwa Allah mengutus malaikat-malaikat penjaga (guardian angels).
Sepertinya, malam itu, malaikat penjaga Ustadz sedang bekerja.


Membuat Ustadz kembali teringat ayat ke-21.
“I skipped this ayah. I shouldn’t skip this ayah.”
Ini Ustadz Nouman bilang begini ini sebenarnya sama siapa ya?
Audiens Story Night?
Atau malaikat penjaganya?
Waqoosamahumaa innii lakumaa laminannaashihiin. (QS 7:21)
Iblis bersumpah kepada Adam dan Hawa. 
Bahwa iblis adalah penasihat keduanya. 
Bahwa iblis ingin supaya Adam dan Hawa bahagia.
Bahwa iblis perhatian dan peduli sama Adam dan Hawa.
Apa poinnya?
Pikiran-pikiran jahat (evil thoughts) itu hadir bukan sebagai pikiran-pikiran jahat.
Pikiran-pikiran jahat mengetuk pintu menawarkan sebentuk kebahagiaan.
“Kamu bukan orang jahat. Kamu cuma perlu urusanmu beres.”
Iblis ingin Adam dan Hawa memposisikan iblis sebagai penasihat yang terpercaya.
Iblis ingin Adam dan Hawa mempersepsi pikiran jahat sebagai penawar kebahagiaan.
Hingga Adam dan Hawa akhirnya terpikat dan salah jalan.
Fadallaahumaa bighuruur. Iblis berhasil membuat keduanya terjerat oleh tipu daya.
Falammaa dzaaqosysyajarota. Maka ketika mereka berdua mencicipi pohon itu.
Badat lahumaa saw-aatuhumaa. Tampaklah oleh mereka aurat mereka.
Wathofiqoo yakhshifaani ‘alayhimaa min waroqil jannah. Maka mulailah mereka menutupi diri dengan daun-daun surga.
Allah put in human nature desire to clothe ourselves. Allah menempatkan dalam diri manusia, keinginan untuk menutupi tubuhnya. 
Pakaian memberi kita kehormatan.
Pakaian bukan urusan yang bisa disepelekan.
Dan pakaian tidak bisa dipisahkan dari kisah Nabi Adam ‘alayhis salam.
Urusan pakaian ini begitu penting.
Sehingga iblis menjadikannya sebagai bagian dari strateginya.
Sejak Adam dan Hawa hingga sekarang.
Clothing is not a small thing.
Clothing is everything.
Ketika Adam dan Hawa sibuk dengan urusan pakaian, menutupi diri dengan daun-daun surga, Allah bilang, alam anhakumaa ‘an tilkumasysyajaroh, wa aqul lakumaa innasysyaithaana lakumaa ‘aduwwun mubiin. “Bukankah Aku telah melarang kalian mendekati pohon itu? Dan bukankah Aku pernah bilang kalo iblis itu musuh yang nyata?” (QS 7:22)
Adam dan Hawa menjawab, “Robbanaa zholamnaa anfusanaa wa in lam taghfirlanaa watarhamnaa lanakuunanna minal khoosiriin.”
“Ya Rabb kami. Kami telah menzhalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.” (QS 2:23)
Doa ini, banyak yang sudah hafal. Malam itu Ustadz Nouman mengajak audiens bersama-sama membaca doa ini. 
Khoosiriin artinya losers. Pecundang. Orang yang kalah. Orang yang kehilangan kepercayaan. Menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan Allah ta’ala.
Adam ‘alayhis salam tidak ingin masuk ke dalam golongan khoosiriin.
Makanya Adam beda tuh, sama iblis.
Sama-sama berbuat kesalahan tapi sikapnya beda.
Iblis berbuat kesalahan, lalu menyalahkan Allah.
Adam berbuat kesalahan, lalu menyalahkan diri sendiri.
So, setiap kali kita melakukan kesalahan, kita punya dua pilihan.
Opsi pertama: menyalahkan Allah dengan menyertakan alasan kenapa kesalahan itu terjadi.
Opsi kedua: menyalahkan diri sendiri dan minta ampunan sama Allah.
Adam dan Hawa memohon ampunan Allah.
Apakah Allah memaafkan mereka?
Ya. Allah memaafkan mereka. Saat mereka masih ada di surga.
Jadi, pendapat bahwa Adam dan Hawa melakukan kesalahan, lalu Allah menghukum mereka dengan mengirim mereka ke bumi, itu tidak masuk akal. 
Karena mereka berdua sudah minta ampunan Allah saat masih di surga.
Tentang ‘manusia dikirim ke bumi sebagai hukuman’, membuat Ustadz Nouman mengenang masa kecilnya.
Saat mendengarkan cerita ini, saat masih kecil dulu, Ustadz juga pernah mendengar kisah bahwa manusia ada di bumi karena terhukum.
Karena Adam ‘alayhis salam dihukum Tuhan gara-gara makan buah terlarang.
Bertahun-tahun cerita ini terbawa terus di dalam memori.
Sampai akhirnya Ustadz mempelajari Al-Qur’an.
Menggali lebih dalam.
Dan menemukan bahwa cerita itu dan cerita asli versi Al-Qur’an adalah dua cerita yang berbeda.
Kita berada di muka bumi ini, bukan sebagai hukuman.
Bumi yang kita tempati ini, bukan sebuah kutukan.
Tinggal di bumi adalah bagian dari nikmat Allah.
Tinggal di bumi adalah kesempatan buat kita untuk menunjukkan bahwa kita memang pantas dipilih Allah jadi khalifah. 
Dan masing-masing kita adalah khalifah.
Masing-masing kita adalah ciptaan Allah yang luar biasa.
Jadi tidak ada masalah siapa yang menghargai kita atau tidak menghargai kita, ngapain kita mikirin itu, sementara para malaikat di seluruh penjuru langit semuanya menghargai kita, semuanya bersujud atas penciptaan manusia.
Kita dapat pengakuan dan penghormatan dari Malaikat.
Kita juga dapat pengakuan dan penghormatan dari Allah.
Satu-satunya yang tidak kasih kita pengakuan dan penghormatan, adalah siapa?
Iblis.
Iblis akan meyakinkan saudara sepupumu.
Iblis akan meyakinkan teman-temanmu.
Iblis akan meyakinkan orangtuamu.
Kadang-kadang juga anak-anakmu.
Untuk tidak mengakui kehebatanmu.
Untuk meyakinkan kamu bahwa kamu adalah makhluk yang tak berguna (worthless).
Jika kamu percaya sama keyakinan mereka itu.
Maka kamu sama saja percaya sama bisikan iblis.
Setelah doa “Robbanaa zholamnaa anfusanaa wa in lam taghfirlanaa wa tarhamnaa lanakuunanna minal khoosiriin,” Allah merespon, “Ihbithuu ba’dhukum liba’dhin ‘aduww.”
Turunlah kalian. 
Watch out. You’ll be enemies to each other.
Kalian akan menjadi musuh satu sama lain.
Allah didn’t say ‘both of you‘.
Allah said ‘all of you’.
Ini asli, baru nyadar saya.
Kata yang Allah gunakan adalah ihbithuu.
Artinya, yang disuruh turun ke bumi itu ‘kalian semua’ dalam bentuk jamak, lebih dari dua. 
Artinya, bukan cuma Adam dan Hawa.
Kalo yang disuruh turun ke bumi itu cuma Adam dan Hawa, cuma berdua, maka kata yang digunakan adalah ihbithaa.
Ada yang mengartikan, yang come down itu Adam, Hawa, dan iblis.
Penafsiran seperti ini bermasalah, karena iblis sudah duluan came down. Sudah dapat kloter pertama dia.
Jadi all of you itu artinya bukan Adam, Hawa, dan iblis.
All of you artinya Adam, Hawa, dan kita semua.
Dan kita semua kan berpotensi untuk menjadi musuh satu sama lain.
Seperti Adam dan Hawa yang seharusnya bahu-membahu untuk menaati Allah, tapi menjadi musuh dan terjerat tipu daya iblis. Adam dan Hawa telah menjadi musuh satu sama lain, untuk sementara waktu, saat itu.
Suami dan istri bisa menjadi musuh satu sama lain.
Bukan dengan cara adu lempar piring.
Tapi dengan cara menghilangkan kata-kata Allah dari diri pasangannya.
Allah bilang di surah At-Taghabun, “Yaa ayyuhalladziina aamanuu inna min azwaajikum wa awlaadikum ‘aduwwan lakum.”
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya diantara istri dan anakmu ada yang menjadi musuh bagimu.(QS 64:14)
Jangan biarkan satu sama lain, di keluargamu, jadi musuh, dengan melupakan kata-kata Allah.
Walakum fil ardhi mustaqorrun. Ada tempat untuk rileks di bumi, untuk sementara waktu.
Wamataa’un ilaa hiin. Dan ada hal-hal yang bisa dinikmati, bisa dicicipi, saat ada di bumi. (QS 7:24)
Iblis ga diperlakukan oleh Allah seperti itu.
Iblis ga dibilangin seperti itu, seperti Allah bilang ke manusia.
Iblis ga dibilangin oleh Allah bahwa ada yang bisa dinikmati di dunia. 
Yang dibilangin Allah adalah manusia.
Allah memberikan kenikmatan untuk manusia.
Kenikmatan di dunia, untuk sementara.
Karena manusia harus kembali lagi nantinya, ke kampung akhirat.
Apa lagi pesan Allah untuk manusia, sebelum turun ke bumi?

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s