(هدى للمتقين الذين يؤمنون بالغيب)
Quran menyatakan diri sebagai petunjuk bagi mereka yang berusaha untuk melindungi diri sendiri, para mutaqin atau orang yang bertakwa.
Deskripsi pertama orang yang bertakwa adalah beriman kepada yang gaib; hal nyata yang ada di hadapan kita dan berdampak pada kehidupan kita sebagaimana cuaca mempengaruhi jasmani kita.
Saat saya mengetahui adanya bahaya yang terlihat melalui penanda jalan yang bertuliskan “Belok kanan saja”, saya tidak akan belok kiri karena saya menjadi orang yang bertaqwa (memelihara diri) dari bahaya yang terlihat.
Tapi ketika Allah mengatakan jangan berbelok ke satu arah tertentu, kita tidak mengetahui bahaya karena melanggar peraturan itu atau manfaat karena mematuhinya sebab terbilang gaib.
Saat kita terlambat untuk menghadiri rapat di kantor, hati kita merasakan sesuatu? Apakah saya akan kehilangan pekerjaan? Apakah Bos saya akan marah? Saya harus membuat suatu alasan yang bagus. Saya harus menebus kesalahan yang saya lakukan.
Saat kita melewatkan salat, apa yang dalam diri kita rasakan? Hanya anda yang bisa menjawab pertanyaan itu untuk diri anda sendiri dan begitu juga untuk diri saya sendiri.
Lain kali, saat anda dan saya melihat lampu merah dan kita berhenti, mari kita mengingatkan diri kita bahwa ada kekuasaan gaib yang juga menyuruh kita berhenti dari sesuatu hal. Melanggar peraturan-Nya akan melahirkan konsekuensi. Baik yang tak terlihat (gaib) maupun yang terkadang terlihat.
Ya Allah, jagalah kami agar tetap taat mengikuti petunjuk-Mu, dan masukkan kami ke dalam golongan yang memelihara diri dengan keyakinan tulus dan teguh kepada yang gaib.
Diterjemahkan oleh Gita
Direview oleh Enny Wulandari
Sumber: https://www.facebook.com/noumanbayyinah/posts/1803490056450395
Terimakasih banyak untuk tulisannya
LikeLike