Resume Story Night Whisper Jakarta 2D


Ayat ke-17 dari surah Al-A’raf, yang bicara soal empat strategi iblis, ditutup dengan sebuah epic statement.

Wa laa tajidu aktsarohum syaakiriin.

You’ll find that most of them are not grateful.

Itu iblis yang bilang.

Iblis menantang Allah. Berani kasih garansi bahwa manusia itu, sebagian besar manusia, ga bersyukur.

Bentar.

Kok kalimatnya gitu ya.

Kenapa iblis bilang ke Allah bahwa kebanyakan manusia itu ga bersyukur.

Kenapa iblis ga bilang gini aja, “Kebanyakan manusia itu tidak patuh.”

Logikanya gitu kan?

Allah kan wanti-wanti manusia supaya jangan ngikutin iblis.

Jadi logikanya iblis harusnya bilang bahwa manusia itu ga patuh.

Karena manusia ngikutin iblis.

Ngikutin iblis berarti ga taat sama Allah. Yang udah nyuruh manusia untuk ga ngikutin iblis.

Tapi iblis ga bilang gitu.

Iblis bilang, kebanyakan manusia itu ga bersyukur.

Pertanyaannya, ‘ga bersyukur’ itu maksudnya apa?

Atau, yang dimaksud ga bersyukur itu, ga bersyukur atas apa?

Ga bersyukur atas ruuh.

Allah sudah kasih manusia ruuh.

Dengan ruuh, manusia bisa menghancurkan serangan empat penjuru iblis.

Serangan dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri.

Kualitas di dalam ruuh anugerah Allahitu luar biasa keren.

Ada magnet di dalam ruuh yang bisa tersambung ke Alquran.

Atau ke Taurat, Injil, ke kata-kata Allah, ke sabda Nabi.

Manusia tidak bersyukur dengan anugerah Allah ini.

Manusia lebih denger apa kata iblis daripada apa kata Allah.

Iblis punya pemancar radio yang siaran 24/7.

Tujuh hari seminggu, 24 jam nonstop.

Siaran tanpa jeda iklan. Isinya waswasa semua.

Sengaja dibikin gitu biar manusia ga ada waktu untuk dengerin kata-kata Allah.

Jadi bisa ditebak kan, pikiran manusia itu isinya apa.

Sepanjang waktu dikirimi bisikan.

Pertempuran itu terjadi di alam pikiran manusia.

A battle of influence.

Pengaruh iblis vs. pengaruh nuur dan Alquran.

And the devil doesn’t stop. He’s added constantly.

Iblis tidak mengenal kata berhenti.

Terus-menerus meniupkan bisikan yang baru.

Sakit ga sih manusia dibisikin terus?

Ada obatnya ga?

Manusia tidak selalu sadar, kata-kata siapa yang lebih didengarnya.

Kata-kata iblis atau kata-kata Allah.

Manusia harusnya sadar, kata-kata iblis itu automatic.

Manusia ga usah berusaha.

Kata-kata iblis terhembus begitu saja.

Bos atau bukan bos, manusia itu sebenarnya bos.

Iblis adalah ‘karyawan tetap’ manusia.

Iblis adalah asisten penuh waktu (full time assistant).

Iblis nempel terus kayak perangko.

Kerjaannya memanas-manasi dan provokasi.

Ada yang bisa mencegah provokasi iblis?

Ada.

Iblis hidup dalam kegelapan.

Satu-satunya yang bisa mencegahnya adalah cahaya.

Satu-satunya yang bisa menolong manusia adalah cahaya.

Cahaya?

Apa itu?

Kata-kata Allah. Itu lah cahaya.

Dzikir is fighting that battle inside you.

Mengingat Allah berarti melawan iblis yang menyerangmu.

Jadi begitulah.

Iblis bilang bahwa kebanyakan manusia itu tidak bersyukur.

Apa respon Allah?

Ukhruj minhaa madz-uuman madhuuroo. (QS 7:18)

Get out of here.

You’ve been humiliated.

Allah mengusir iblis.

Mengenaskan.

Iblis harus lengser. Terusir dan terhina.

Apa yang iblis rasakan?

Terhina.

Apa yang iblis inginkan untuk kita?

Iblis ingin membuat kita juga terhina.

Remember this.

Kalo yang ini, ini kata-kata Ustadz Nouman.

Ada yang harus kita ingat betul.

Begitu penting, sampai Ustadz Nouman harus bilang ‘remember this’.

Masih ditambah pula, “This is one of the most important things.” Saking pentingnya.

Whatever he feels, he wants you to feel.

What does he feel now? Humiliated.

He wants you to feel humiliated, too.

Jadi kita harus mengingat-ingat ini baik-baik.

Apapun yang iblis rasakan, dia ingin kita rasakan juga.

Iblis terusir dan terhina, dia juga ingin kita jadi terhina.

Allah tidak cuma bilang iblis itu ‘terhina’.

Allah juga bilang ‘madkhuuroo’.

Apa itu madkhuuroo?

Ambillah secarik kertas. Lipat-lipat kertas itu. Atau kamu remas-remas kertas itu. Sampai kertas yang tadinya berukuran A4 jadi sebuah bola yang kecil. Bola kertas yang sangat kecil. Itulah dakhr.

Madkhur berarti, kamu diremas dan diperas jadi kecil karena kemarahanmu sendiri. Karena kecemburuanmu sendiri.

Dan kamu menghancurkan dirimu sendiri, terus begitu, terus begitu, terus begitu.

Membuatmu jadi makin kecil, makin kecil, dan makin kecil.

Membuatmu mati lemas, makin lemas, dan makin lemas.

Tidak ada siapapun yang bikin kamu feel bad.

Tidak ada siapapun yang bikin kamu merasa kecil dan lemas.

Kamu lah yang menghancurkan dirimu sendiri.

Kenapa bisa begitu?

Lagi-lagi, karena iblis ingin kamu begitu.

Menyimpan spiral pikiran negatif yang membuatmu mati lemas.

Tidak butuh apapun untuk menghancurkan dirimu.

Cukup pikiran-pikiran negatif itu yang menghancurkanmu.

Itu lah madkhuuroo.

Ustadz nanya audiens. Sekaligus ingin mengingatkan.

Percakapan antara Allah dan iblis itu, siapa yang juga menyaksikan?

Manusia. Kita.

Kita nobar percakapan itu saat itu.

So listen to this ayah. Ustadz ingin kita memperhatikan. Karena kata-kata Allah berikutnya itu keren. Asli.

Kata-kata yang diabadikan di ayat yang sama.

Kata-kata Allah yang ditujukan kepada iblis.

Laman tabi’aka minhum.

Siapapun yang mengikuti kamu diantara mereka.

Listen to the words.

Tuh, Ustadz minta kita memperhatikan kata-kata selanjutnya.

La-amla-anna jahannama minkum ajma’iin. (QS 7:18)

I will fill hell with all of you altogether.

“Aku (Allah) akan isi neraka Jahanam dengan kamu semuanya.”

Separo ayat pertama, Allah bicara sama iblis.

Separo ayat berikutnya, Allah juga bicara sama kita.

“Kamu ngikutin iblis, kamu akan jadi isi neraka.”

Allah bicara sama ruuh kita. Langsung.

Btw, ini bukan kali pertama Allah bicara sama kita.

Sebelumnya Allah sudah pernah bilang bahwa kita akan punya musuh.

Ini dia musuh kita.

Jangan pernah ikuti dia.

Kamu ikuti dia, ada konsekuensinya.

Konsekuensi ya, itu.

“I will put all of you into Hell.”

Allah akan taruh di Neraka.

La-amla-anna jahannama minkum ajma’iin.

Nah.

Now we have different feeling.

Perasaan kita beda nih sekarang.

Beda gimana?

Kalo sebelumnya, perasaan kita begitu bersemangat.

Ingin segera dikirim ke muka bumi.

We can’t wait to be sent to the earth.

Menggebu-gebu ingin segera diterjunkan ke dunia. 😃😃

Sekarang, setelah keluar instruksi untuk tidak ngikutin iblis berikut ancamannya, kita jadi seperti ciut. Tetiba jadi ga pede. 😃😃

Iblis sudah ditendang keluar.

Tapi kapan pun ada jalan lurus terbentang, Allah kasih iblis akses untuk mengintai manusia.

Dan iblis meniupkan bisikannya melalui WiFi. 😃😃

Iblis bisa membisiki kita dari jauh.

Di ayat berikutnya, ayat ke-19, adalah ayat yang menarik.

Allah bicara sama Nabi Adam as.

Lagi-lagi Ustadz harus bilang, “Listen.”

Ayat ini perlu diperhatikan dengan teliti.

Yaa Aadam, uskun anta wazawjukal jannah. (QS 7:19)

“Adam, you, and your spouse, wait, have you heard before about spouse or no? No. Where does the spouse come from? What happened here?” 😃😃

Tuh, kan.

Di ayat ini Allah menyebutkan tentang pasangan (spouse).

Kok tahu-tahu muncul ya?

Pasti ada mutiara, pasti ada pesan Allah di balik itu.

Allah bilang, “Kamu (Adam as), dan pasangan kamu, tinggallah kalian di surga.”

Tinggal, tapi tidak selamanya.

Uskun berarti tinggal sementara.

Sakana berarti berhenti untuk sementara (to pause).

Allah bilang ke Nabi Adam, tinggallah sementara di surga.

Karena Adam as tahu bahwa dia tidak diciptakan untuk tinggal di surga.

Adam as diciptakan untuk jadi khalifah di bumi.

Dan setelah bumi, ada judgment day, dan seterusnya.

Jadi, pendapat bahwa Allah menempatkan Adam as surga untuk selamanya, bukan pendapat yang tepat.

Allah bilang ke Adam dan istrinya, untuk sementara, tinggal di surga, sebelum dikirim ke bumi.

Manusia, termasuk kita, dikirim ke bumi, untuk diuji, sebelum kembali lagi ke kampung akhirat.

Adam as, manusia pertama yang Allah ciptakan, sebelum dikirim ke bumi, sebelum menjalani ujian di bumi, diberi kesempatan untuk tinggal sementara di surga, diberi kesempatan untuk menjalani ujian di surga lebih dulu.

Ini mirip kalo kita dipindahtugaskan.

Ke kota yang baru.

Perusahaan menyediakan rumah, tapi rumahnya belum siap.

Padahal kita sudah harus bekerja di kota itu.

Maka kita menetap di hotel dulu. Untuk beberapa hari. Bukan untuk selamanya.

Sampai rumahnya siap huni.

Adam as ditempatkan di surga, untuk sementara.

Presisi. Allah memilih kata dengan ketelitian yang amat tinggi.

Jika Adam as dimaksudkan untuk tinggal selamanya di surga, maka kata yang tepat untuk itu adalah ukhlud, bukan uskun.

Lagian juga ga ada tambahan seperti khoolidiina fiihaa. To live forever.

Kata yang dipilih Allah bukan khulud.

Tapi uskun, yang berarti to pause. Tinggal untuk sementara.

Lalu soal spouse.

Apa hikmahnya tetiba kata itu muncul?

Allah mengungkapkan kita sebuah rahasia tentang surga.

Adam as, sendirian, bisa berada di kebun yang paling indah.

Tapi ada satu hal.

Satu hal yang dibutuhkan manusia.

Ini adalah tentang loneliness. Kesendirian.

Kita bisa punya semua uang yang ada.

Kita bisa punya mobil-mobil yang paling mewah.

Kita bisa berada di pulau yang paling indah.

Kita bisa melihat gunung yang membuat mulut ternganga.

Kita bisa memiliki semua yang ditawarkan dunia.

Tapi kita masih tetap tidak bisa bahagia.

Kenapa?

Karena kita sendirian. Alone.

Tanpa pasangan.

Tanpa keluarga.

Tanpa teman.

And Allah made human beings in need of getting rid of loneliness.

Manusia tidak bisa hidup dalam kesendirian.

Cara terbaik untuk menyingkirkan kesendirian adalah seorang teman hidup.

Jadi Allah menciptakan teman hidup untuk Adam as.

Surga bukanlah surga jika kita sendirian ada di sana.

Perhatikan mereka yang pergi berlibur.

Mereka yang traveling sendirian.

Menjelajahi tempat-tempat wisata di negara yang berbeda.

Di saat mereka off dari kantornya.

Tamasya (sightseeing) sendirian.

Terpesona melihat gunung yang mengagumkan.

Tidak dijumpai yang serupa itu di negeri kelahirannya.

Saatnya ambil foto bersama gunung yang indah itu.

Lalu buat apa selfie yang kamu lakukan itu?

Disimpan sendiri? 😃😃

Ga mungkin disimpan sendiri.

Jadilah foto itu kamu kirimkan.

Sambil dituliskan caption, “So lonely without you.” 😃😃

Orang yang paling introvert sekalipun, tidak bisa menyendiri terus-menerus.

Manusia butuh teman.

Manusia butuh pasangan.

So your spouse is supposed to be a glimpse of heaven.

Dan pasangan hidupmu, seharusnya menjadi pandangan surgawi.

Ustadz Nouman ketawa sendiri setelah mengucapkan kalimat ini.

Seperti sedang memberi kesempatan kepada para hadirin, yang sudah punya pasangan, untuk merenung sejenak, apakah pasangan hidupnya adalah a glimpse of heaven 😃😃

Your spouse is a preview of jannah.

Pasanganmu adalah pratinjau dari surga.

Ustadz bercanda lagi.

Some of you are like (can’t believe that’s true). “No!” 😃😃

Pandangan Ustadz menyapu hadirin. Siapa tahu ada yang protes. Ga setuju bahwa pasangannya adalah pratinjau surga.

Ini Ustadz konteksnya lagi bercanda ya.

Urusan spouse masih belum selesai.

Masih ada yang menarik tentang pasangan hidup.

Ada hubungannya dengan kata uskun atau sukun.

Bukan di Al-A’raf, tapi di surah yang lain.

Surah yang biasa dibaca saat akad nikah.

Surah apa ya kira-kira?

One thought on “Resume Story Night Whisper Jakarta 2D

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s