Tapi manusia bisa menyalakan cahaya yang sudah Allah berikan di dalam dirinya dan membuat pilihan yang bagus.
Dan jika pun kadang-kadang gagal atau berbuat kesalahan, manusia masih bisa memohon pengampunan dari Allah, dan bisa memperbaiki diri. Itu adalah bagian yang menjadi satu paket dari ujiannya.

Masing-masing manusia bisa beda-beda ujiannya.
Ada yang kena kanker.
Ada yang mengalami kecelakaan mobil.
Ada yang ditinggal mati anaknya.
Ada yang dilanda kesedihan.
Ada yang diliputi ketakutan.
Ada yang ditimpa kemalangan.
Ada yang harus masuk penjara.
Ada yang kehilangan rumah.
Ada yang hidupnya penuh hiruk-pikuk, diserang hampir tiap hari karena hidup dalam suasana peperangan.
Tapi, terlepas dari apapun ujiannya.
Jika manusia telaten menghadapinya, berjuang supaya lulus tes alias masih terus taat sama Allah, sudah disiapkan hadiahnya oleh Allah.
Dan jika manusia gagal tesnya, Allah tunjukkan apa yang akan manusia dapatkan.
Kita, manusia, Anda dan saya, melihat kedua-duanya. Surga dan neraka.
Allah melanjutkan, by the way, nantinya kamu (ruuh) akan ketemu tubuhmu, kamu akan bangun melihat dunia, dan kamu tidak akan mengingat percakapan ini.
Kamu tidak akan mengingat percakapan ini.
Tapi, sesuatu yang ada dalam dirimu, akan condong untuk menemukan jalan ke arah-Ku.
Kamu akan merasakannya. Kamu bisa merasakannya.
Apakah itu?
Itu adalah ruuh.
Dan Aku juga akan mengirimkan beberapa Nabi dan Utusan-Ku,/
Sebagian dari kamu akan jadi Nabi dan Utusan itu.
Nabi dan Utusan-Ku akan bicara dengan-Ku, dan akan membantu mengingatkan dirimu tentang cahaya yang sudah pernah Aku berikan kepadamu.
Aku akan berikan kepada Nabi dan Utusan-Ku cahaya kalam ilahi (the light of revelation), seperti cahaya Alquran misalnya, dan cahaya Alquran itu akan terkoneksi dengan cahaya yang sudah kamu miliki. Akan menjadi cahaya di atas cahaya. Light over light. Nuurun ‘alaa nuurin. Lalu pertemuan dua cahaya itu memungkinkan kamu untuk melangkah di jalan yang benar.
Gitu saja sih gambaran ujian yang nanti kalian akan jalani.
Apakah kalian akan ambil tantangan ini atau tidak, itu pilihan kalian.
Kalian lulus, sudah ada hadiahnya.
Kalian gagal, juga ada konsekuensinya.
Tapi kalian sudah Aku kasih modal yang luar biasa: superpower.
Yaitu ruuh.
Itu saja yang ingin Aku sampaikan.
(Kalo di pertemuan itu ada MC-nya, mungkin sang MC akan bilang, “Demikianlah tadi briefing dari Allah untuk para ruuh sekalian yang kami hormati. Kini saatnya para ruuh untuk menimbang kembali tawaran ini, sebelum memutuskan akan mengikuti ekspedisi ke muka bumi atau tidak …) 😃😃
Dan apa yang bikin superpower itu bahkan bertambah kuat dan semakin kuat?
Kalam ilahi. The words of Allah.
Briefing dari Allah berlanjut. Berisi orientasi buat manusia sebelum memutuskan untuk ikut journey ke bumi.
Akan ada hari pembalasan. Judgment Day.
Kalian akan ditanya.
Tentang apa saja yang kalian lakukan.
Selama kalian menjalani ujian di bumi.
Dan kalian akan berakhir ke tempat ini lagi.
Jadi pertanyaannya adalah, apakah Allah bisa diyakinkan oleh manusia untuk menerima tantangan-Nya?
Apa jawaban manusia-manusia itu saat itu?
Manusia-manusia itu, kita termasuk di dalamnya, menjawab penuh keyakinan: “Tentu saja ya Allah. Engkau sudah beri kami superpower! Please segera kirim kami ke bumi!”
Masalahnya adalah, di bumi kita ini saat ini, ada saja orang yang bilang, “I didn’t ask Allah to put me in this world!”
Seakan-akan mereka menyalahkan Allah.
Dengan mengaku bahwa keberadaan mereka di dunia adalah bukan kesalahan mereka, dan tidak ada sangkut pautnya dengan mereka.
“Aku ga pernah minta siapa-siapa untuk dilahirkan di bumi!”
“Aku ga pernah minta siapa-siapa supaya aku diuji di bumi!”
“Aku ga pernah minta untuk dilahirkan di dunia!”
Quran bilang, “Ya, kamu pernah.” 😃😃
Kamu udah daftar waktu itu, my friends.
Kamu udah sign up untuk ikut tantangan ekspedisi ke bumi.
Kamu udah dengar juga Allah bilang: alastu birabbikum.
Am I not your Master?
Dan kamu udah jawab, Bro: Yeah, of course, You are. You are my Master.
Jadi jangan sampai ya, sekali-kali jangan sampai, kita kembali di hari pembalasan, trus kita bilang “I have no idea.”
Jangan sampai kita bilang innaa kunnaa ‘an haadzaa ghaafiliin. (QS Al-A’raf 7:172)
Jangan sampai kita bilang bahwa Allah ga pernah kasih briefing sebelumnya.
Itu semua ada di alam bawah sadar kita.
Quran mengajarkan kepada kita bahwa kita dikirim ke bumi bukan sebagai hukuman.
Itu versi Bible yang bilang begitu.
Quran mengajarkan kepada kita bahwa dulu kita udah ikutan daftar untuk hadir di bumi.
Bahwa kita semangat sekali waktu itu untuk bisa segera dikirim ke bumi.
Ikut misi di bumi adalah satu-satunya cara buat kita untuk bisa pergi kemana?
Jannah.
Jannah itu ga gratis.
Kita harus ambil tantangan ini, ujian ini, dan setelah lulus, semoga kita semuanya lulus, barulah kita bisa ke Jannah. Dengan izin-Nya, dengan maghfirah-Nya.
Dan masing-masing dari kita semuanya sudah disiapkan rumah di surga.
Ulaa-ika humul waaritsuun.
Itu adalah karena rasa cinta Allah kepada semua ciptaan-Nya.
Setelah Allah meminta Adam untuk memberitahukan nama-nama itu.
Setelah Adam menyebutkannya sesuai yang Allah minta.
Setelah para malaikat terkesima dengan ciptaan Allah yang luar biasa.
Dan setelah iblis malu-malu kucing untuk mengakui kehebatan ciptaan Allah itu.
Maka tibalah saatnya Allah meminta para malaikat untuk bersujud.
Wa idz qulnaa lil malaa-ikatisjuduu li Aadama fasajaduu illaa ibliis.
Adam as masih ada di sana.
Semuanya menyaksikan.
Jibril as.
Mikail as.
Semua malaikat tersungkur bersujud.
Iblis juga ada di sana.
Diam saja.
Tidak mengatakan apa-apa.
Berdiri tak bersuara.
Maka Allah bilang ke iblis: maa mana’aka an tasjuda limaa kholaqtu biyadayya. (Shad 38:75)
Allah menanyakan, apa yang menghalangi iblis untuk bersujud.
By the way, ketidaksukaan iblis kepada manusia itu sudah ada sejak awal.
Saat malaikat bertanya sama Allah.
Apakah benar Allah akan mengangkat manusia, yang suka berbuat kerusakan dan menumpahkan darah, menjadi khalifah di bumi.
Iblis sebenarnya suka sekali malaikat bertanya seperti itu.
Tapi iblis diam saja.
Sajdah itu apa poinnya?
Poinnya adalah, bahwa penciptaan manusia, Adam dan anak cucunya, adalah sesuatu yang luar biasa.
Sementara itu iblis punya alam pikirannya sendiri.
Iblis berpikir bahwa manusia itu tidak lebih dari mud.
Tanah liat yang tak berharga.
Apakah iblis tahu bahwa manusia itu lebih dari sekedar mud?
Ya, dia tahu.
Iblis tahu kalo manusia itu diciptakan dari mud.
Dan iblis juga tahu bahwa selain mud, di dalam diri setiap manusia itu ada apa?
Ruuh.
Iblis menyaksikan semuanya.
Iblis mendengarkan semuanya.
Tapi iblis tidak peduli dengan semua itu.
Iblis tidak ingin mengingat semua itu.
Iblis ingin menyangkal soal balance dan ruuh itu.
Cuma, iblis mengembangkan alam pikirannya sendiri:
“Pokoknya manusia itu makhluk rendahan. Made of mud kok belagu!”
“Kualitas bahan mud itu ga ada bedanya ama sapi (cow), anjing(dog), atau burung(bird)!”
Itu saking keselnya iblis sama penciptaan manusia.
Sampai-sampai manusia disejajarkan dengan burung.
Gara-gara manusia diciptakan dari mud dan Nabi Isa as juga pernah bikin bentukan berupa burung dari mud yang berubah jadi burung beneran dengan izin Allah. (QS Al-Ma’idah 5:110)
Iblis mensejajarkan manusia dengan binatang.
Iblis ingin melihat kita sebagai makhluk yang ga punya ruuh.
Iblis ingin melihat kita sebagai makhluk yang ga punya balance.
Iblis ingin mensejajarkan kita dengan binatang.
Binatang itu kalo laper langsung makan.
Main hajar aja.
Binatang itu kalo kerasa capek langsung tidur.
Binatang tidak punya balance untuk ngerem dulu.
Iblis memang ingin supaya kita menjadi seperti binatang.
Dan iblis ingin supaya kita melihat diri kita seperti iblis melihat diri kita.
Iblis ingin meyakinkan kita bahwa kita ga punya balance.
Iblis ingin meyakinkan kita bahwa kita ga punya ruuh.
Karena iblis ingin kita untuk berpikir persis seperti cara iblis berpikir.
Iblis tidak bisa terima bahwa kita, manusia, adalah ciptaan yang luar biasa.
Iblis mengindoktrinasi dirinya sendiri: ana khayrun minhu. (QS Al-A’raf 7:12)
Padahal Allah ga pernah bilang, ga pernah ngumumin siapa yang lebih baik dan siapa yang lebih buruk.
Allah ga pernah bilang begitu.
Yang Allah bilang: penciptaan manusia adalah penciptaan yang luar biasa.
Iblis tuh kebanyakan mikir.
Mikirnya terlalu dalam.
Pikiran negatif iblis makin lama makin besar.
Pikiran negatif itu adalah: bikin comparison.
Suka membanding-bandingkan.
Api itu membakar, melumat, menghancurkan.
Bagaimana cara Iblis menghancurkan kita?
Melalui comparison.
Iblis ingin supaya kita tak berhenti membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain.
“Hmmm, bacaan tajwid dia lebih bagus dari bacaanku.”
“Dia dapat undangan, aku kok ga dapat ya?”
“Dia lebih tinggi dari aku.”
“Dia kelebihannya banyak. Dan dia pede orangnya. Sementara aku? Aku suka gugup sendiri.”
Membanding-bandingkan terus tanpa henti.
Di kantor, membanding-bandingkan.
Di keluarga, membanding-bandingkan.
Di medsos, membanding-bandingkan.
“Aku posting foto, dapat 3 likes. Dia posting foto, dapat 8 likes. Aku mau cari tahu 5 orang lainnya yang kasih likes dia siapa, aku mau dislike mereka.” 😃😃
Pikiran jadi lelah dan tersiksa sendiri.
Kata khayr juga bisa berarti pilihan yang lebih baik.
Artinya, iblis menganggap bahwa yang seharusnya dipilih jadi khalifah itu bukan manusia, tapi dirinya.
Jadi ada dua hal yang bikin iblis kebanyakan mikir.
Pertama adalah membanding-bandingkan (comparison).
Kedua adalah kecemburuan (jealousy).
Orang lain dapat kenikmatan, kita merasa terganggu, itu adalah jealousy.
Kita dapat kenikmatan, ingin supaya orang lain tahu bahwa ‘ana khayrun minhu’, itu adalah comparison.
Kadang-kadang iblis melancarkan serangan ganda.
Yang satu diserang dengan jealousy, yang lainnya lagi diserang dengan comparison.
Misalnya sepasang suami istri yang sudah lama belum dikaruniai anak. Keduanya bisa terserang jealousy kita melihat pasangan lain yang sudah diberi momongan.
Pasangan yang sudah diberi momongan bisa terserang comparison. “Alhamdulillah ya, kami sudah punya bayi yang cantik. Kalian belum kan? Semoga kalian menyusul ya,” diucapkan dengan nada yang kurang menghargai dan seperti terinspirasi oleh semangat ana khayrun minhu. 😃😃
Serangan comparison juga bisa terjadi di sekolah.
Seorang anak yang dapat nilai sempurna (100) pura-pura tersandung atau tersenggol sehingga kertas ujiannya terjatuh. Maksudnya, supaya teman-temannya melihat ke kertasnya yang terjatuh, biar semua melirik ke kertas yang terjatuh itu, biar semua tahu kalo dia dapat nilai 100. 😃😃
Sifat iblis dengan spirit ana khayrun minhu ini jadinya lucu kalo kita bayangkan.
Bayangkan saat Adam as baru saja bangun untuk pertama kalinya.
Lalu iblis menganggap bahwa Allah salah pilih.
Harusnya pilih iblis, bukan pilih Adam, untuk jadi khalifah.
Adam as jadi bertanya-tanya sendiri, “What happened? Who is this guy? Why he hates me so much?” 😃😃
(Mungkin kalo sudah ada medsos kala itu, bakal viral hashtag #adamgagalpaham atau yang serupa itu) 😃😃
Bagaimana kelanjutan percakapan Allah dan iblis ini?
Akan dieksplor lebih jauh setelah break 7 menit.
(bersambung ke Part 2)