Memahami dan merenungkan kembali, bahwa kritik yang destruktif justru menjatuhkan pihak yang mengkritik, bukan yang dikritik, hikmahnya benar-benar luar biasa.

Di satu sisi, iblis bersikeras bahwa dia lebih baik.Karena terbuat dari api.
Padahal itu jelas-jelas salah.Kesalahan yang fatal.
Yang terjadi, beda banget.Manusia diangkat jadi khalifah.Iblis divonis turun pangkat.Alhasil peringkat manusia justru makin jauh di atas iblis.
Maka wajar kalo iblis makin gundah.
Satu-satunya cara buat iblis agar dia bisa _feel better_ adalah dengan menjatuhkan manusia.
Jadi iblis ingin membuktikan sama Allah, bahwa manusia itu pecundang.Bahwa manusia itu sebenarnya peringkatnya di bawah iblis.
Apakah iblis berhasil membuktikannya?Kita tidak tahu. Kita belum tahu.Yang kita tahu, iblis itu sombongnya luar biasa.
Maka pantas Allah mengusirnya._Fakhruj innaka minashshooghiriin_. (QS 7:13)
Dalam bahasa Arab, kata _shoghiir_ itu artinya kecil. _Small._ Tak berdaya. _Powerless._
Harus diulang nih. Allah bilang, iblis itu _powerless._
Allah juga bilang, _inna kaydasysyaithaani kaanaa dho’iifaa._ (QS 4:76)Semua skema dan rencana iblis itu selalu lemah.
Di Al-A’raf Allah menyebut iblis kecil dan tak berdaya.Di An-Nisa; Allah menyebut tipu daya iblis itu lemah.
Tapi, apa opini manusia?Apa persepsi manusia tentang iblis?“OMG luar biasa nih setan.”“Luar biasa _powerful_ nih setan.”
Padahal CEO dari semua setan adalah iblis.Dan Allah bilang iblis itu kecil.Dan Allah bilang iblis itu tak berdaya.Dan Allah bilang serangan iblis itu lemah.
Aneh sekali bukan?
Iblis yang kecil, lemah skenarionya, dan tak berdaya, masak sih bisa melakukan invasi dan mengalahkan manusia, makhluk yang luar biasa _(magnificent creature)_ yang ditiupkan _ruuh_ di dalamnya, _ruuh_ yang powerful yang berasal langsung dari pemberian Sang Maha Segalanya?
Iblis itu tak berdaya karena dia cuma bisa bisikin aja.Iblis tidak pernah pegang kendali.Yang pegang kendali tetap manusia. Tetap kita.
Jika saja iblis yang pegang kendali, kita malah bisa rileks di _judgment day._“Bukan salahku ya Allah, salah dia ya Allah, iya, dia ya Allah, iblis ya Allah, iblis yang pegang kendali.”
Di _yawmil akhir_ nanti iblis akan bilang, “Aku tidak mengendalikan kalian. Aku hanya berbisik. _I just WHISPER._”
Jika iblis bisa mengendalikan kita, maka di _judgment day_ dia ga bisa bohong. Dia akan bertanggungjawab atas semua perbuatan kita. Perbuatan yang bukan kita yang melakukannya. Karena perbuatan kita semuanya terjadi secara _autopilot_. Iblis yang pegang _remote control_-nya.
Jadi, sekali lagi, perlu diulang lagi, apa yang Allah bilang tentang iblis?Tak berdaya. Kecil. Lemah.Tapi apa yang iblis ingin kita percaya tentang dia? Iblis ingin kita percaya bahwa iblis itu kuat _(powerful)_ dan hebat _(great)._
Iblis ingin supaya kita mengalami kegilaan dan ketakutan _(paranoid)._
Iblis ingin supaya kita menjadi _obsessive compulsive_ tentang __syayaathiin_. Artinya, iblis ingin supaya kita mengalami gangguan kecemasan. Supaya kita punya pikiran, ide, atau sensasi yang tidak diinginkan _(obsesi)_, yang mendorong kita untuk melakukan sesuatu secara berulang _(kompulsi)._
Ada suara-suara di malam hari yang masuk ke kamar. Kita jadi _obsessive compulsive._ Kita mengira setiap malam selalu terasa ada setan yang masuk ke kamar. Ga cuma satu. Mungkin, setan yang masuk ke kamar kita itu, banyak banget. Karena kita terus mendengar suara-suara itu.
Oke, _stop._ Berhenti _obsessive compulsive_-nya.
Yang terjadi sebenarnya adalah, kita tidak pernah menutup jendela.
Obsesi kita terlalu berlebihan. Terlalu dibesar-besarkan _(exaggerated)_. Menganggap bahwa iblis punya begitu banyak kekuatan.
Kalo kita terserang _waswasa,_ segera ucapkan _a’uudzu billaahi minasysyaithaanirrajiim._ Dari doa itu saja kita bisa belajar sesuatu. Bahwa _permanent quality_ dari iblis adalah _rojiim._
Arti dari rojiim adalah ‘mereka, yang lari tunggang-langgang, saat batu dilemparkan ke mereka.’
Manusia takut sama setan? Hadeeeuuuhhh. Benar-benar ga perlu.
Iblis itu cuma segitu. Jangan sampai muncul ketakutan sama dia. Jangan mau diintimidasi oleh pikiran bahwa setan itu kuat dan hebat.
Allah sudah memutuskan bahwa iblis harus keluar.
Apa respon iblis?
_Anzhirnii ilaa yawmi yub’atsuun_. (QS 7:14)_”Wait! Give me some extra time until the day they will be raised again back to live.”_
Iblis minta penangguhan waktu sampai hari manusia dibangkitkan kembali.
Menarik nih. _Statement_ iblis di ayat ke-14 itu asli menarik.
Dari _statement_ ini jelas ya, bahwa iblis itu tahu kalo manusia akan ditempatkan di bumi. Bahwa iblis itu tahu kalo manusia akan hidup dan menetap di bumi untuk sementara waktu. Bahwa iblis itu tahu kalo akhirnya manusia akan mati. Bahwa iblis itu tahu kalo setelah itu manusia akan dibangkitkan kembali.
Iblis tahu semua itu. Ayat ke-14 dari Al-A’raf adalah buktinya.
Dan sekarang gantian.Gantian kita yang tahu.Kita tahu bahwa iblis ingin membuktikan kalo dia lebih baik dari manusia.
Apakah Allah kasih iblis penangguhan waktu?
Ya. Allah merespon permintaan itu dengan, _innaka minal munzhariin._ (QS 7:15)
Kita semua, _ruuh_ kita semua, menyaksikan adegan ini.Menyaksikan ketok palu _approval_ dari Allah menyetujui permintaan iblis.
Iblis resmi diberi penangguhan waktu.
_Ruuh_ kita semua juga menyaksikan respon iblis berikutnya, _fabimaa aghwaytaniy._ (QS 7:16)“Karena Engkau, Allah, Engkau telah membuatku seperti ini, Engkau telah menyesatkan aku.”
Iblis menyalahkan Allah.
Dan di dunia ini pun, kadang kita mendengar ada orang seperti itu. Menirukan perilaku iblis. Menyalahkan Allah.
Jadi kita bisa komen, _“I heard this before.”_ Perilaku seperti itu, bukan sesuatu yang baru.
Iblis berpikir bahwa terusirnya dia adalah skema yang sudah direncanakan Allah. Jadi itu murni kesalahan Allah, menurut iblis.
Seorang anak muda pernah datang kepada Ustadz Nouman, “Allah sudah tahu apa yang akan aku lakukan. Jadi kesalahan apapun yang terjadi, itu tidak mungkin kesalahanku. Itu jelas-jelas kesalahan Allah. Jika aku melakukan sesuatu yang haram, Allah tahu itu akan terjadi. Ga bisa dong aku disalahkan. Logikanya itu kesalahan Allah dong.”
Apa respon Ustadz?
“Oke. Tunggu sebentar. Plaaakkk.”Ustadz menggampar anak muda itu. Ustadz cuma berpura-pura. Ga sungguhan. Ga beneran gampar. Ustadz cuma memperagakan gerakan menggampar.
“Oke. Berpura-puralah seakan-akan aku menggampar kamu.”
Anak muda itu bilang, kalo misalnya Ustadz benar-benar menampar dirinya, dia akan marah. Dia akan marah besar! Dia akan menyalahkan Ustadz Nouman.
Ustadz balik bertanya, “Kenapa aku yang salah? Kan Allah yang memutuskan bahwa pada hari dan tanggal sekian, jam sekian, menit dan detik ke sekian, aku akan menggampar kamu. Jadi kamu harusnya menyalahkan Allah dong, jangan menyalahkan aku.”
_“Are you mad at me? Why are you mad at me?”_
Ustadz melanjutkan, “Oke, berarti saat kamu ngaco, kamu menyalahkan Allah. Saat aku ngaco, kamu menyalahkan aku. Kok bisa? Kan Allah yang memutuskan. Ga bisa dong kamu menyalahkan aku.”
Kita lah yang bertanggungjawab atas apa yang kita lakukan.
Setelah iblis ‘puas’ dengan menyalahkan Allah, dia melanjutkan, _la aq’udanna lahum shiraathakal mustaqiim._ (QS 7:16) “Pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus.”
Ini juga berarti bahwa iblis tahu tentang konsep _the right path._ Jalan yang lurus. Dan iblis tahu bahwa dia bisa memanfaatkan konsep ini dengan mengarahkan manusia ke jalan-jalan yang lain. Yang menyimpang dari jalan yang lurus.
Sekarang ini ada orang Islam yang ga bisa berhenti berkomentar negatif tentang Islam.
Sekarang ini ada orang Islam yang ga bisa meninggalkan kebiasaan yang tidak islami.
Sekarang ini ada orang Islam yang seperti ga bisa betah berada di jalan yang lurus.
Karena iblis setia mengintai dan menunggu di situ. Bersiap-siap membelokkan jalan manusia yang mendekat kepada-Nya. Supaya manusia ke luar dari jalan yang lurus itu.
Sekarang ini ada orang Islam yang ikut-ikutan aksi iblis tadi.
Menghalang-halangi mereka yang ingin mendekat ke Allah.
Yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga.Saatnya Ustadz mulai membongkar rahasia serangan iblis.
Loh, iblis punya strategi ya?
(bersambung)