Cerita dari Belakang Layar Story Night Jakarta 10-03-2019


[Flashback Story Night Jakarta] Kali ini aku ingin berbagi sedikit cerita dari belakang layar: Story Night World Tour with Ust. Nouman Ali Khan (10.03.2019). Ada yang kualami langsung, ada yang kudengar dari cerita teman sesama volunteer, dan ada juga yang kubaca dari grup WA NAK Visit Committe.

  • Sempat tebersit kegalauan di tengah menjalankan amanah NAK Visit Committee (entah aku aja atau mungkin teman-teman volunteer lain juga merasakan hal yang sama kah [?]) “Yah, nanti bisa nyimak kajian secara utuh gak ya, nanti rugi kalau nggak, Ustaz kan jarang ke Indonesia/belum tentu bisa hadir lagi kalau Ustaz nanti datang ke Indonesia lagi, dsb, dst.” Deg! Astaghfirullah, ujian niat nih, kan niatnya emang mau menjadi bagian untuk mempersiapkan Story Night agar dapat berjalan lancar dan rapi, jadi harus siap dengan segala konsekuensinya. Insya Allah nanti Allah ganti dengan yang lebih baik. Alhamdulillah perasaan itu terobati dengan kata-kata Ustaz untuk para volunteer.
  • Cerita tentang para volunteer yang rapat sampai malam-malam setelah aktivitas rutinnya (ada yang kerja/kuliah), bahkan mereka udah solid sejak NAK Visit Jakarta yang di Masjid Istiqlal tahun lalu. Masya Allah! Kalau aku mah masih newbie, baru gabung grup NAKid Jakarta karena sebelumnya gabung yang grup NAKid Bandung. Bahkan rapat cuma ikut 1x pas Technical Meeting berhubung aku tinggalnya di Tangerang. Karena amanah yang kudapatkan sebagian besar bisa dikerjakan di rumah, jadi timku bilang aku gapapa kok gak harus datang rapat karena jauh, huhu terharuuu.
  • Cerita tentang para volunteer bukan hanya berasal dari komunitas NAK Indonesia, tapi juga merangkul remaja-remaja masjid Jakarta. Bahkan ada beberapa dari mereka yang belum tahu siapa Ust. Nouman dan mengaku bahasa inggrisnya gak jago-jago banget. Tapi tetep bersedia jadi volunteer NAK Visit Jakarta, Masya Allah! *Barakallahu ya teman-teman remaja masjid, insya Allah pahala-Nya mengalir derasss untuk kalian.
  • Cerita tentang ada seorang akhwat yang sudah ikut antri tapi ternyata pas di meja registrasi dia jujur belum punya tiket, terus dia berdiri di samping meja registrasi sambil memegang tulisan “I Need 1 Ticket“. Alhamdulillah akhirnya akhwat itu dapat tiket, karena ada peserta yang pesan 3 tiket tapi satu temannya gak datang, jadi dijual ke dia. Bahkan sampe dia mau membayar 400ribu ke ibu yang menjual tiket, tapi ibunya gak mau dibayar 400ribu. Mereka tarik ulur uang di depan meja registrasi.
    Akhirnya panitia registrasi bilang: “Bu, mbak, perdebatan bayar tiketnya bisa dipinggir saja.”
    *Masya Allah, betapa Allah selalu memberikan jalan bagi mereka yang memiliki tekad kuat yaa, kalau sudah rezeki mah gak kan kemana, tugas kita kan (cuma) ikhtiar demi mendapat ridho-Nya.
  • Cerita tentang ada bapak-bapak yang sudah dandan rapi dan beliau berharap bisa membeli tiket on the spot, karena beliau baru tahunya H-2. Tapiii terpaksa kami tolak dengan berat hati, lalu untuk menghibur hati bapak itu, kami coba mempromosikan event Dream Program.
    *Masya Allah, sebegitu niatnya yaa beliau, tetep berusaha datang meski belum pasti dapet tiket. Semoga niat bapak itu sudah mendapatkan pahala yang besar dari Allah, dan semoga beliau bisa ikut Dream Program, aamiin.
  • Cerita tentang salah satu peserta Story Night yang sengaja men-delay pesawat ke luar negeri demi Story Night! Bahkan sekeluarga loh datengnya, Masya Allah! Saat jam 10 mereka langsung pergi menuju bandara. Allahu Akbar! Ghiroh untuk mendapatkan ilmunya keren banget yaaa, “iri” dan malu, apa kabar dengan ghiroh diri ini?
  • Cerita dari tim registrasi (lagi) selama registrasi kemarin, banyak jamaah yang rela cuma datang dan sekedar bertanya “Apakah ada tiket on the spot?” dan banyak yang datang udah bersama istri/teman. Literally beneran cuma untuk bertanya ada tiket atau enggak, dan karena kami gak jual, langsung deh mereka pada pulang. Dan itu gak cuma satu-dua orang loh, mungkin ada sampai 6 orang.
    *Masya Allah, semoga setiap langkah dan usaha untuk datang mendapat ilmu-Nya dibalas dengan pahala berkali-kali lipat ya sama Allah.
  • Di hari H, aku membantu tim konsumsi membagi-bagikan goodie bag di pintu akhwat. Seneeeng banget bisa menyambut langsung tamu-tamu Allah yang ingin belajar Quran (total tiket yang terjual = 1099 peserta!). Dan itu yaa, masya Allah beragam banget peserta yang dateng! Dari yang udah berjilbab sampe belum berjilbab, bercadar dan tidak, dari yang berkhimar sederhana sampe khimar modis, dari usia lanjut sampe anak-anak, bahkan bocah juga ada! Allah lah yang menggerakkan hati mereka yang datang.
  • Cerita dari tim ‘yang selalu nemenin dan jagain Ust. NAK’, saat sesi Q&A masya Allah antusiasme peserta sangat luar biasa. Sampe-sampe tim ‘bodyguard’ harus ngingetin dengan colek-colek punggung ustadz saat Q&A pas bagian akhwat udah harus berakhir, hehe yaiyalah kalau udah bagian akhwat pasti judulnya jadi (superrr) eksklusifff: konsultasi khusus itu mah, mana bisa sebentar, hehehe.
  • Alhamdulillah setelah selesai acara, wajah-wajah yang menyimak kajian Ust. NAK tampak berseri-seri (ada juga kok yang terlihat mengantuk tapi teteup kelihatan bahagianya). Bahkan sampai beberapa hari setelah acara, kami masih mendapat banyakkk ucapan terima kasih (via medsos/telepon langsung) dari para peserta SN yang intinya pada puas, terharu, tercerahkan, bahagia, dan semangat untuk lebih intens berinteraksi dengan Quran. Yes, we got new light about Quran. Belajar Quran ternyata bisa begini mengasyikkan yaaa.
    *Masya Allah ikut terharu dan merinding bagaimana Allah menggerakkan hati-hati kami. Bahkan ada yang curhat gak jadi datang karena telat pesawat 10 menit tapi Alhamdulillah beliau sudah daftar Dream Program. Semoga nanti dimudahkan sama Allah untuk ikut Dream Program.
  • 2 hari setelah Story Night, kakak perempuan Ust. NAK meninggal. Cerita Kang Irfan (Ketua Komunitas NAK Indonesia):
    “Tahun lalu ketika menemani Ust. NAK, saya bisa ngobrol banyak dengan beliau. Tahun ini beliau lebih banyak WA-an dan teleponan. Beliau sempat bilang bahwa beliau ada di Indonesia hanya karena saudarinya ini menyuruhnya. Kalau tidak, Ust. NAK lebih memilih untuk menemani saudarinya yang sedang sakit kala itu. Sekitar pukul 12 malam beliau sampai di hotel selepas acara Story Night, pukul 6 paginya beliau sudah take off.”
    Karena itu yuk selipkan doa untuk Ust. NAK, saudarinya yang telah wafat dan juga keluarganya yang ditinggalkan.

Jazakumullah khairan katsiran, teman-teman komunitas NAK Indonesia.
”Teman yang baik adalah dia yang membantumu untuk selalu mengingat Allah dan mengingatkanmu ketika kamu melupakan Allah.”

P.S.:
Ada yang penasaran dengan DREAM PROGRAM juga kah?
Bisa disimak infonya di: Tentang Dream Worldwide Jakarta 2019
—————
Tiket tersedia di http://bayyinah.id/
Narahubung: https://wa.me/6281290621429
—————
Tulisan ini ditulis juga di Cerita tentang Story Night Jakarta (Behind the Scene) with Nouman Ali Khan

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s