Pernikahan… Perhatikan bagaimana kondisi pesta pernikahan di dalam masyarakat kita saat ini. Bagaimana suasana pernikahan, perkawinan. Gila-gilaan…
Ada pernikahan, pesta pernikahan yang diselenggarakan, yang jika dihitung, biayanya bisa mencapai enam digit saat ini. Orang-orang menghabiskan enam digit, untuk acara yang hanya berlangsung satu jam. Dimana Anda bahkan tak kenal secara pribadi sebagian besar undangannya.
Mereka yang bahkan mungkin membicarakan hal buruk tentang Anda dan sajian pesta Anda, setelah mereka pulang. Seperti, “Wah rotinya (roti India) dingin.”
“Mereka meletakkan raita (salad) di awal sajian.”
“Siapa yang meletakkan raita dan biryani di atas raita?”
Mereka menggunjingkan Anda! Mereka mengolok-olok Anda!
Tapi Anda bahkan menyediakan 200 kotak piring. Anda habiskan $200 per orang. Karena pernikahan Anda harus diadakan di hotel berbintang-bintang, interkontinental, intergalactik… bukan?
Yang ada landasan dipuncaknya sehingga pesawat ruang angkasa bisa mendarat… Untuk berjaga-jaga jika ada penghuni planet Mars (Martian) ingin menghadiri pernikahan Anda.
“Kami juga punya saudara di sana.”
Hehehe.
Saya nomaden, kami punya saudara dimanapun. Betulkan? Jadi, begitulah pesta pernikahan saat ini… Saya tidak berdusta, Saya berharap ini dusta, andai saja ini cuma lelucon… Saya sering bepergian. Dan itu tidak terlalu menyenangkan, saya kangen keluarga. Saya kangen dengan anak-anak saya.
Tapi saya akan ceritakan sesuatu. Saya bersyukur bisa bepergian karena satu hal. Saya jadi punya alasan bagus untuk tidak menghadiri acara-acara yang akan membuat saya sedih. Saya ingin menyelamati mereka. Sungguh, saya ingin menyelamati mereka. Saya tidak ingin menjadi ‘orang itu’.
Saya tidak ingin menjadi orang yang merusak suasana pesta. Saya tidak ingin menjadi ‘orang yang selalu benar’. Namun saya tidak mampu…saya tidak bisa…
Saya pernah diundang ke sebuah aqiiqah, pesta kelahiran seorang anak yang biayanya mencapai $4000-5000. Apa yang sebenarnya kita lakukan? Banyak orang kelaparan dan sekarat di dunia ini. Tapi kita memulai kehidupan, kita memulai hubungan di atas hutang piutang.
Nabi (ﷺ) berkata bahwa pernikahan yang terbaik, pesta pernikahan terbaik, adalah yang paling diberkahi, atau yang paling sedikit pemborosannya.
Walimah Nabi (ﷺ), jamuan setelah pernikahan adalah sunnah, sunnah yang sangat baik dari Nabi (ﷺ). Tapi apa yang diajarkan Nabi (ﷺ) pada kita, sabda beliau, “(بئس الوليمة), walimah yang terburuk adalah dimana tidak ada tempat bagi orang miskin.”
Subhanallah. Pikirkan kondisi kita saat ini. Kita ingin mengundang orang yang paling hebat, kita ingin selebriti menghadiri pernikahan kita. Kita ingin orang terkenal datang. Itulah yang kita inginkan di acara-acara kita, pesta-pesta kita.
Dan Nabi (ﷺ) bersabda, “Itulah cara terburuk untuk merayakan pernikahan.”
Anda tidak memberi tempat bagi ummat? Apa yang Anda malukan? Mengapa Anda harus merasa malu? Orang Miskin? Abu Hurairah adalah orang miskin.
Tunawisma? Abu Hurairah tidur di luar masjid.
Anda malu dengan ‘orang kelas rendahan’? Para pekerja kasar? Bilal (رضي الله تعالى عنه) dilahirkan sebagai budak.
Anda malu karena kedatangan tamu orang lain yang tidak ada hubungan apa-apa? Salman Al Farisi.
Namun apa yang terjadi? Abu Hurairah (رضي الله تعالى عنه) adalah murid terbaik Nabi (ﷺ). Bilal (رضي الله تعالى عنه) adalah Sang Muadzin, tangan kanan Nabi (ﷺ)
Kepada Salman Al Farisi, Nabi (ﷺ) berkata, “(سَلْمَانُ مِنَّا أَهْلَ الْبَيْتِ).”
“Kamu keluarga kami, masuklah.”
Peluklah, kamu keluarga kami, kami tidak bersalaman, kami berpelukan. Jadi kita benar-benar harus berpikir tentang bagaimana kita menghabiskan uang. Kita bahkan tak bisa membahas bagaimana kita memperoleh penghasilan, karena kita belum bisa membelanjakan uang dengan benar.
Maksud saya, masalah kita sudah menumpuk, namun pemecahannya masih bisa kita jangkau. Pemecahannya bisa kita laksanakan.
Sebuah ungkapan sederhana dan mendasar, Allah menyuruh kita, “(كُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُواز).” (QS. Al ‘Araf: 31)
Makan minumlah, dan nikmati hidup.
Saya tidak meminta Anda untuk tidak menikmati hidup. Baru saja saya makan hot dog. Makan minum, dan nikmati hidup. Jangan bilang-bilang pada isteri saya, oke?
(كُلُوا وَاشْرَبُوا), makan minum dan nikmati hidup, (وَلَا تُسْرِفُوا), tapi jangan terobos batasan itu.
Mengapa? (ِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ) (QS. Al ‘Araf: 31)
Allah tidak suka pada orang-orang yang melampaui batas.
(إِنَّ ٱلْمُبَذِّرِينَ كَانُوٓا۟ إِخْوَٰنَ ٱلشَّيَـٰطِينِ) (QS. Al Isra: 27)
Mereka yang menghabiskan uang bukan karena kebutuhan adalah saudara syaitan.
Dan akhirnya Allah (سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى) mengatakan pada kita, “Jika kamu terus memainkan permainan yang mencoba menyakiti (mengalahkan) satu sama lain,
(أَلْهَىٰكُمُ ٱلتَّكَاثُرُ) (QS. AT Takatsur: 1)
akan membuat kalian hancur, tidak berguna.
(حَتَّىٰ زُرْتُمُ ٱلْمَقَابِرَ) (QS. At Takatsur: 2),
lihatlah ke arah mana kalian menuju (kubur).
Dan lihatlah apa yang sudah kalian persiapkan. Dan ini akan menjadi peringatan.
Subtitle Transkrip oleh Darul Arqam Studio