Orang yang terbaik di antara kalian adalah mereka yang memberi makan orang lain. Memberi makan yang lain dengan makanan. Artinya Anda menjangkau mereka yang tidak berpunya, sekaligus, mereka yang punya kadang Anda duduk bersama untuk makan-makan, mari kita pergi makan sekali-sekali.
Bukan untuk tujuan hura-hura. Namun terkadang sekelompok teman berkumpul, teman-teman dekat. Mereka yang menjaga pertemanan, dimana mereka berinteraksi, bergaul dan berhubungan, juga termasuk orang-orang terbaik.
Orang-orang terbaik juga termasuk mereka yang hati-hati dalam memilih teman untuk bergaul dan hati-hati tentang tipe orang seperti apa mereka, sehingga orang yang bergaul dengan mereka menganggap mereka sudah bergaul dengan orang yang baik.
Ini poin yang sangat penting. Satu yaitu agar saya menjadi teman yang baik. Namun apa yang akan saya lakukan bagi yang lain agar menganggap saya teman yang baik?
Seringkali orang berkata, Anda tahu? Ya, orang yang terbaik itu seperti… dulu saya juga mengganggap demikian. Kita lihat orang lain sambil berkata, “Mereka bukan orang yang terbaik.”
Berapa banyak di antara kita yang dengan mudahnya berkata, “Saya menjalani kehidupan dengan cara yang saya harap agar mereka yang ada di sekitar saya percaya bahwa saya sudah berusaha untuk menjadi di antara orang-orang yang terbaik.”
Sudahkah Anda menjalani hidup dengan cara demikian? Jika tidak maka Anda perlu memperbaiki diri. Jika pun sudah, perlu perbaikan yang terus menerus. Kita butuh untuk selalu memperbaiki diri.
Jadi memberi makanan yang berarti menyentuh mereka yang miskin. Mencari mereka, mencoba menemukan mereka, melacak keberadaan mereka, memastikan bahwa kita memang akan memberi mereka.
Dan jangan sekedar memberi mereka sisa makanan. Terkadang kita memberi mereka sesuatu yang kita sendiri tidak sudi memakannya.
Kita berkata, “Mereka kan lapar, pasti mereka mau memakannya.”
Tidak. Berilah sesuatu yang pantas, sesuatu yang layak, sesuatu yang dibungkus dengan baik. Mereka akan menerimanya dari Anda dengan tersenyum. Wow!
Saya ingat seorang pengemis, di Makkah al-Mukarrammah. Saya lihat salah seorang peserta haji, salah seorang penziarah di Makkah, membeli sejumlah besar makanan di Al Baik, Anda tahu apa itu Al Baik?
Maaf bukan labayk, tapi Al Baik. Ada beda di antara keduanya, meski kedengarannya sama. Masya allah. Al Baik adalah sebuah restoran di Makkah, di belahan dunia sana.
Jadi dia mungkin suka makanan yang disajikan di sana, dia membeli sangat banyak makanan lalu memutuskan untuk membaginya di antara mereka yang dianggap tukang bersih-bersih dan semacamnya.
Anda harus menyaksikan senyum di wajah mereka, subhanallah. Memberi makanan panas, komplit, dan terbungkus rapi.
Masya Allah, “Ini untuk Anda, ini untuk Anda.”
Saya jadi berpikir, padahal kita biasa memberi sisa makanan. Di sini ada seseorang yang memberi makanan yang layak. Semoga Allah menguatkan kita. Berapa banyak orang di luar sana, yang bermimpi pergi ke sebuah restoran untuk makan?
Mungkin, di jalanan yang kita lewati menuju ke sini tadi, saya katakan kepada salah seorang kolega saya.
Kata saya, “Anda tahu, ada cukup banyak restoran di sini untuk memberi makan seluruh dunia.”
Jawabnya pada saya, “Anda akan keheranan, orang-orang dari seluruh dunialah yang datang ke sini untuk makan.”
Sekarang saya berpikir, saya yakin banyak orang tidak mampu makan di sini. Saya yakin ada orang-orang yang mampu membeli 20 macam makanan.
Jadi sudahkan Anda pertimbangkan untuk mengajak dua orang yang tidak mampu atau satu keluarga kecil, bawa mereka makan di luar.
Dan katakan pada mereka, “Ini makanlah, (أطعم الطعام).”
Lakukan demi Allah semata. Anda tidak ingin menyombongkan amal Anda di hadapan mereka, namun kepada Allah semata. Anda dengar…
Anda bisa mengatakan pada diri sendiri bahwa, “Wahai Allah, saya mendengar hadis Nabi (ﷺ) yang mengatakan orang-orang terbaik adalah yang memberi makan orang lain. Di sini saya, saya hanya berusaha membahagiakan mereka hari ini.”
Subtitle Transkrip oleh Darul Arqam Studio