(وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِسْمَاعِيلَ) (QS Maryam: 54)
(إِنَّهُ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُولًا نَّبِيًّا) (QS Maryam: 54)
(وَكَانَ يَأْمُرُ أَهْلَهُ بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ) (QS Maryam: 55)
Allah menyebut Isma’il (عليه السلام) dan Dia mengatakan sesuatu yang luar biasa, bahwa dia adalah Nabi yang tulus, tambahan lagi, dia selalu menyuruh keluarganya untuk salat dan memberi zakat.
Ini cukup mengagumkan, karena… mengapa secara khusus menyebut, Isma’il (عليه السلام) dari semua Nabi yang ada dan mengatakan kepada kita tentang Isma’il (عليه السلام) bahwa beliau selalu menyuruh keluarganya salat.
Saya membayangkan semua Nabi pasti menyuruh keluarganya salat. Mengapa harus Isma’il (عليه السلام)? Karena kita mengaitkannya langsung dengan warisan Bapak kita Ibrahim (عليه السلام).
(رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِن ذُرِّيَّتِي) (QS Ibrahim: 40)
Dan Allah memperlihatkan kepada kita, bahwa doa tulus dari Ibrahim (عليه السلام), “Ya Allah jadikan aku orang yang mendirikan salat, dan begitu juga dari keturunanku.”
Jadi dari keturunan beliau adalah siapa? Isma’il (عليه السلام) dan dia memenuhi doa Ibrahim (عليه السلام), Allah telah memberikan karunia tersebut kepada Isma’il (عليه السلام), jadi dia melanjutkan pentingnya salat, pada dasarnya ia memajukan agama ini… dalam ayat ini…
Anda tahu dengan cara apa? Melanjutkan perintah salat. Saya ulangi: melanjutkan agama dalam ayat ini, sebenarnya diwujudkan dalam hal apa? Melanjutkan perintah salat. Melanjutkan mengerjakan perintah salat.
Kita hanya menganggap salat suatu kewajiban yang dikerjakan lima kali sehari, jika Anda pelajari Alquran dengan teliti, Anda temukan, bahwa salat sebenarnya warisan dari Ibrahim (عليه السلام).
Jika Anda mempelajari warisan Ibrahim (عليه السلام) dan apa yang diinginkannya bagi ummat, bagaimana mereka akan terlindungi, salat adalah kebenaran mutlak.
Ini sesungguhnya tiang utama agama kita. Ini penyangga utama agama kita, segala sesuatu beredar di sekelilingnya. Jika Anda tidak salat, Anda tidak punya apa-apa! Anda tidak punya apa-apa.
Nyatanya, ketika orang-orang… ketika mereka dibangkitkan di Hari Kiamat. Apa yang mereka katakan? Berapa lama mereka hidup? Anda tahu?
(لَبِثْنَا يَوْمًا) (QS Al-Kahfi: 19)
Kami tinggal di bumi ini hanya sehari.
Dan apa yang membangun satu hari itu?
(إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَّوْقُوتًا) (QS An-Nisa: 103)
Hari-hari kami berjalan dari satu salat ke salat-salat berikutnya… Jadi jika seluruh kehidupan ini dimampatkan menjadi satu hari, lalu satu hari itu dimampatkan menjadi apa? Salat.
Layaknya dipikiran seorang Muslim, sebenarnya tidak ada yang disebut jam 10 pagi atau jam 12 siang, atau jam 3 sore, atau jam 4 sore. Tapi tepat setelah zuhur, tepat setelah maghrib, dan antara maghrib dengan isya.
Sebenarnya kita memikirkan seluruh jadwal kehidupan kita di seputar salat kita. Setidaknya kita sebaiknya memikirkannya di seputar salat-salat kita.
Subtitle Transkrip oleh Darul Arqam Studio