Beberapa orang hidup dalam kesengsaraan karena tidak bisa menyingkirkan kemarahannya. sesuatu yang menggerogoti mereka dari dalam dan mereka tak mampu melawannya. Begitu hebatnya sehingga mereka menyadari, “Aku tidak mampu menyingkirkan kemarahanku, aku berani bertaruh bahwa Allah tidak akan mengampuniku karena aku orang yang pemarah.”
“Aku tidak mampu memaafkan.”
Para sahabat sangat marah dalam peristiwa Hudaibiyyah. Apa yang dikatakan Allah untuk menyingkirkan kemarahan mereka?
Dia berkata, (أَنزَلَ ٱلسَّكِينَةَ فِى قُلُوبِ ٱلْمُؤْمِنِينَ) (Quran 48: 4)
Dia turunkan kedamaian, ketenangan, dan ketentraman dari langit ke dalam hati orang beriman. Ketenangan itu tidak muncul dari diri Anda. Tidak datang dari diri Anda, dan kita tidak mampu menenangkan diri kita. Ibu Nabi Musa hampir sekarat karena sangat khawatir, sangat takut, ketika meletakkan bayinya di air.
Dan Allah berkata, (لَوْلَآ أَن رَّبَطْنَا عَلَىٰ قَلْبِهَا) (Quran 28: 10)
“Bukankah Kami telah meneguhkan hatinya dan menguatkannya?”
Allah menguatkan hatinya, dia tidak mampu melakukannya sendiri. Dia terlalu terluka, terlalu trauma karena hal itu. Ada campur tangan ilahi yang memulihkan Anda. Anda memiliki dosa-dosa, Anda memiliki kecenderungan-kecenderungan.
Beberapa orang tergoda oleh perbuatan fahsya’, yang lain tergoda oleh kemarahan mereka, mereka tidak mampu mengontrolnya. Beberapa orang dikuasai oleh ketamakannya, selalu memikirkan uang, tidak mampu mengendalikan diri.
Jalan keluar masalah ini datang dari Allah, ini yang menyebabkan langit terbuka. Langit terbuka untuk hal-hal yang jauh berada di dalam diri Anda, jalan keluar itu datang dan menyelesaikan masalah di dalam diri Anda. Ia membersihkan Anda, bagaikan air yang membersihkan bumi.
Jadi, (يُمْدِدْكُم بِأَمْوَٰلٍۢ وَبَنِين) (Quran 71: 12)
Namun tidak cukup itu saja.
Dia berkata, “Wa yaj’al lakum jannaatin, (وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّـٰتٍۢ)
(وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَـٰرًۭا) (Quran 71: 12)
Dia ciptakan untuk Anda kebun, dialirkanNya sungai bagi Anda. Ini cara Allah untuk mengatakan,
“Apa yang tidak akan Kuberikan untukmu, jika saja kamu meminta ampunan.”
Anda dan saya berpikir jika kita memohon ampun, maka cuma ampunan yang kita dapat.
Allah mengatakan kepada kita, “Jika kamu minta ampun, tiada yang takkan Kuberikan padamu.”
Ini sama halnya dengan; kamu boleh meminta yang lain, atau kamu cukup minta ampun saja dan semua yang lain sudah termasuk. Semuanya sudah termasuk, lalu apa lagi? Uang, anak, langit terbuka untuk semua masalah. Kebun, sungai, semuanya disiapkan untuk Anda.
Biasanya seseorang berpikir, ketika mereka minta ampun kepada Allah maka… Itu hanya akan menolong mereka di akhirat, sesudah mati. Ayat-ayat ini memberi tahu kita, “Tidak. Allah tidak hanya akan menolongmu di akhirat.”
“Dia akan menolongmu di mana?”
“Di dunia ini.”
Pikirkan tentang haji, motivasi terbesar Anda dan saya pergi haji dan haji kita diterima adalah agar dosa kita dihapus atau diampuni. Kita mulai awal yang baru. Itu alasannya Anda pergi haji. Anda pergi tanpa persiapan, Anda bahkan bersiap untuk meninggal.
Bahkan dalam haji itu sendiri, ketika akan tawaf, (مَّ أَفِيضُوا۟ مِنْ حَيْثُ أَفَاضَ ٱلنَّاسُ وَٱسْتَغْفِرُوا۟ ٱللَّهَ) (Quran 2: 199)
“Pergilah kemana orang-orang pergi, ikuti kerumunan mereka, dan carilah ampunan Allah.”
Inti dari ibadah haji adalah mencari ampunan. Itulah tujuannya, itulah sasaran utamanya. Pada saat haji, apa yang kita minta kepada Allah?
(رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةًۭ وَفِى ٱلْـَٔاخِرَةِ حَسَنَةًۭ)
Di setiap tawaf. Doa yang sama, doa dari Alquran, yang menggambarkan apa yang harus Anda lakukan sewaktu haji,
(وَمِنْهُم مَّن يَقُولُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةًۭ وَفِى ٱلْـَٔاخِرَةِ حَسَنَةًۭ) (Quran 2: 201)
“Beri kami kebaikan di dunia ini dan di kehidupan berikutnya.”
Dengan kata lain, “Beri kami kebaikan di dunia ini yang menjamin kebaikan di kehidupan berikutnya.”
Jadi hal semacam ini ada. Anda dan saya bisa memperoleh semuanya jika kita tulus memohon ampunan.
Subtitle Transkrip oleh Darul Arqam Studio