Kita belum pantas ke surga. Ya, setidaknya itulah anggapan yang ada di benak kita semua. Bagaimana tidak, kita semua seringkali melalaikan kewajiban yang Allah perintahkan, dan tentunya sebagai manusia, kita bergelimang dosa. Tapi, apakah kita benar – benar tidak mungkin ke surganya Allah? Kita merasa tak pantas, namun juga tak mungkin sanggup ke nerakanya.
Lalu sikap seperti apakah yang seharusnya kita tanamkan dalam diri? Ternyata Al-Qur’an menekankan bahwa kita semua harus optimis masuk surga. Bukan berarti kita bermaksud meremehkan atau menggampangkan perkara masuk surga, melainkan kasih sayang Allah memang begitu besar, sehingga ia sengaja membiarkan pintu surganya terbuka lebar.
Saya melihat ceramah Ustad Nouman Ali Khan tentang sikap optimisme ini sudah lama. Namun karena pentingnya pesan dan masalah yang disampaikan, video tersebut selalu saya putar secara berulang – ulang, untuk menanamkan hikmah yang didapat ke dalam hati. Sangat banyak sekali ayat dalam Alquran yang membahas tentang dibukanya jalan menuju surga, salah satunya di salah satu surat dalam juz 30, yaitu surah Al Lail.
فَأَنذَرْتُكُمْ نَارًۭا تَلَظَّىٰ
Maka, kami memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala.
لَا يَصْلَىٰهَآ إِلَّا ٱلْأَشْقَى
Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka
[Surat Al-Lail (92) ayat 14 dan 15]
Dalam surah Al Lail ayat 14-15, Allah berfirman yang artinya, “Maka aku peringatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala, yang hanya akan dimasuki orang yang paling celaka”. Dalam ayat ini, Allah menekankan bahwa orang yang masuk neraka hanya golongan orang yang paling buruk. Tidak ada satupun orang yang masuk ke dalamnya kecuali ia termasuk orang yang terburuk.
Namun perhatikan ayat 17 pada surah yang sama,
وَسَيُجَنَّبُهَا ٱلْأَتْقَى
Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu,
[Surat Al-Lail (92) ayat 17]
Dalam ayat ini, Allah menggunakan pendekatan yang sama sekali berbeda. Orang yang bertaqwa akan dijauhkan dari neraka. Tapi apakah orang yang bukan golongan terbaik juga berpeluang dijauhkan dari neraka? Ya! Karena Allah tidak menggunakan pengecualian disini, Allah tidak menggunakan kata hanya.
Ayat ini sejatinya adalah rahmat dan bentuk kasih sayang Allah yang luar biasa bagi kita. Dalam ayat ini Allah membuka lebar pintu surganya, dan menutup pintu nerakanya. Kita tidak mungkin bisa menjadi manusia yang luput dari dosa, dan oleh karena itu kita harus berusaha semampu kita untuk menggapai surganya, yang sejatinya telah Allah siapkan untuk kita warisi di akhirat kelak, Amin Ya Rabbal Alamin.
Lewat ayat-ayat di atas saya memperbaiki sikap dan mentalitas. Saya berusaha selalu optimis dan menebar optimisme. Ketika mengajak orang lain untuk berbuat baik, saya selalu menekankan pada diri agar membawa optimisme bagi mereka, bukannya malah menghakimi mereka. Kita semua adalah pewaris surga, Allah sendiri yang membuka pintu surganya terbuka lebar untuk kita. Maka jangan sampai kita sendiri yang menutupnya, dengan membawa pesimisme pada agama kita sendiri.
Sumber: https://youtu.be/TDIm4KddE3w
Bukan surga (svarga) tetapi Jannah (taman). Sebab surga bukan Jannah, apalagi Jannah, jelas bukan surga. Mau masuk kemana? kesurga atau kejannah?
LikeLike