
Bismillah.
Ada dua ayat al-quran yang menjadi favorit saya. Maknanya sangat dalam dibaca saat ibu saya wafat, terlebih saat ini dimana saya telah menikah dan memiliki anak.
Ayat tersebut ada dalam surah Ar-Rad ayat 23 dan 24 dimana Allah SWT berfirman :
جَنّٰتُ عَدْنٍ يَّدْخُلُوْنَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ اٰبَآئِهِمْ وَاَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيّٰتِهِمْ وَا لْمَلٰٓئِكَةُ يَدْخُلُوْنَ عَلَيْهِمْ مِّنْ كُلِّ بَا بٍ ۚ
“(yaitu) surga-surga ‘Adn, mereka masuk ke dalamnya bersama dengan orang yang saleh dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya dan anak cucunya, sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu;”
سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ ۗ
“(sambil mengucapkan), Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu. Maka alangkah nikmatnya tempat kemudahan itu”
Masyaa Allah kelak akan ada reuni bagi keluarga Muslim yang terhubung nasab. Betapa bahagianya bisa berkumpul lagi. Di dunia saja bermesra, maka pasti tak tergambarkan rasa nikmat bertemu di jannahNya. Tempat berkumpulnya pun adalah surga terbaik, level teratas, derajat tertinggi. Surga ‘Adn.
Dari uraian Norman Ali Khan, tersibak banyak nikmat yang akan diperoleh bila bisa mencapai keutamaan surga ‘Adn ini yaitu:
Pertama, kelak yang hadir semua orang shalih yang terikat dalam ikatan keluarga. Mulai dari asal mula seorang menjadi Muslim di keluarga tersebut – nenek moyang yang tidak pernah kita temui-berlanjut pada pasangan-pasangannya, hingga terus kepada anak cucu yang akan hadir bertahun-tahun setelah kita wafat dan menjadi generasi akhir hingga kiamat. Mereka yang terhubung dalam ikatan tauhid, teguh berpegang dalam nilai-nilai Islam. Allahu Akbar.
Kedua, Kelak nanti ada perbedaan derajat dari surga itu sendiri. Setiap ‘kelasnya’ berjarak bagai bumi dan langit. Bila ada anggota keluarga yang derajat surganya lebih rendah, maka atas izin Allah akan naik menempati surga ‘Adn bersama tersebab ada anggota keluarganya yang menempati ‘Adn terlebih dulu.
Ketiga, Dikumpulkan pula para malaikat disana. Mereka adalah malaikat yang menjaga mereka selama di dunia atas izin Allah.
Ayat selanjutnya menegaskan bahwa orang bisa masuk surga karena kesabarannya. Kesabaran menghadapi segala tantangan yang ada di dunia termasuk urusan keluarga.
Masyaa Allah, saya kembali memiliki harapan akan bertemu, memeluk dan tidak akan terpisahkan lagi dengan ibu saya insyaa Allah. Ibu yang mengajarkan saya shalat, dan puasa. Ibu yang selalu memperhatikan interaksi saya dengan Al Qur’an. Ibu yang ketika sedih mengingatkan saya, “Jangan larut dalam kesedihan seperti orang yang tidak punya tuhan.”
Kerinduan yang sering tertangkap oleh anak sulung saya. Kadang ia sampai mendapati saya menangis. Saya berpesan padanya bahkan pada saat umurnya belum menginjak lima tahun. “Kalau mama meninggal, Tuhanmu tetap Allah saja yah Nak. Semoga kita kumpul lagi di JannahNya”. Si sulung yang mudah tersentuh mengangguk dan tak bisa menyembunyikan tangis.
Tidak ada pilihan lain, keluarga muslim memang harus bervisi kumpul lagi di surga. Sebagaimana Allah berfirman dalam surah At-Tahrim ayat 6
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allâh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Dan bukankah dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَسَلُوهُ الفِرْدَوْسَ، فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الجَنَّةِ، وَأَعْلَى الجَنَّةِ، وَفَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ، وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الجَنَّةِ
“Jika kalian meminta sesuatu kepada Allah, mintalah (surga) Firdaus. Karena surga Firdaus adalah surga yang paling tengah dan paling tinggi. Di atasnya adalah ‘Arsy (milik) Ar-Rahman, darinya mengalirlah sungai-sungai surga.” (HR. Bukhari no 7423)
Maka insyaa Allah mimpi reuni di surga ‘Adn bukanlah visi yang salah. Butuh effort yang besar tentu saja agar kami layak ditempatkan disana.
Sebagai keluarga, kami masih terseok-seok, menambal ibadah yang rombeng setiap hari. Meski hanya langkah kecil semoga tidak pernah berhenti hingga Allah ridho pada kami.
Tak lupa memoles sabar kami setiap detik, karena sungguh jalan menuju cita-cita kami adalah sesuatu yang terjal lagi banyak duri.
Semoga Allah menunjukkan kita selalu untuk berlaku sabar hingga kelak kita semua mendengar sapaan hangat, sebagai penyambutan saat masuk surga ‘Adn yang disebut luar biasa secara langsung oleh Allah subhanallahu wataala. Aamiin insyaa Allah
Sumber: https://youtu.be/r8oPCVd6d0M