Subtitle Inggris: Ya
Subtitle Indonesia: Ya
Klik caption untuk mengaktifkannya.
Jangan pernah khawatirkan diri Anda dengan dampak perbuatan baik. Karena satu perbuatan baik, secara harfiah dapat mengubah jalannya sejarah. Salah satu contoh paling sederhana, adalah kisah Musa, Musa dan Firaun.
Kisah Musa dan Firaun. Jika Anda ingat ceritanya, Musa dibesarkan di istana Firaun, dan akhirnya ketika dia, Anda tahu, meninju orang Mesir, dan wazir (penasihat/menteri) berbalik melawannya, Firaun berbalik melawannya, jadi Musa melarikan diri untuk menyelamatkan hidupnya.
Musa melarikan diri untuk menyelamatkan hidupnya. Dia melarikan diri dari Mesir dan dia tidak memiliki makanan, tidak ada uang, hanya pakaian di balik punggungnya. Dia melarikan diri ke lembah Median. Lembah Median, dalam Alquran. Dia sendiri seorang pengungsi. Dia, dirinya, bahkan tidak tahu ke mana akan pergi.
Dan bayangkan ketakutannya, kepanikan, ketidakpastian, yang dimiliki Musa. Ketika dia sampai ke lembah, seperti yang dikatakan Alquran kepada kita, dia melihat sebuah sumur. Sumur itu dikelilingi oleh para gembala, berdesak-desakan, saling mendorong. Mencoba memberi makan kawanan mereka. Dan seperti yang dikatakan Alquran kepada kita, terdapat dua wanita dengan kawanan mereka, jauh dari keramaian.
Jadi dia (Musa) pergi menemui mereka dan berkata, “(مَا خَطْبُكُمَا)? Ada apa dengan kalian?”
(قَالَتَا), kata mereka, “Kami tidak bisa memberi makan domba kami sampai semua orang-orang ini pergi.”
Dan pada saat itu hampir tidak akan ada air yang tersisa. “Jangan salahkan kami.”
“Kami tidak punya uang untuk menyewa pembantu dan ayah kami sudah sangat tua.”
Musa, seperti kita ketahui, mengajukan diri untuk membantu mereka. Di sinilah salah satu efek kupu-kupu terjadi. Musa sendiri seorang pengungsi. Musa sendiri, tidak punya uang untuk diberikan kepada mereka. Dia tidak bisa menyumbangkan apa pun untuk mereka, tetapi dia (bisa) menyumbangkan satu hal yang dimiliki. Dan itu adalah tenaganya. Secara fisik dia kuat.
Jadi dia mengajukan diri untuk membawa kawanan domba dan dia memberikan domba mereka air, dia menyerahkan kembali domba ke para wanita, dan kemudian seperti yang dikatakan Alquran dia berjalan menjauh dari mereka. Tidak perlu mengobrol, tidak perlu melakukan apa-apa lagi. Tetap bermartabat dan baik.
Dia berjalan menjauh dari mereka dan duduk di bawah pohon. Dan dia membuat doa Alquran yang indah itu, yang saya harap Anda semua menghafal dan membacanya secara teratur.
(قَالَ رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ) (QS Al-Qasas: 24)
Dia berkata, “Ya Tuhanku, aku meminta kebaikan apa pun yang bisa Engkau berikan kepadaku.”
“Saya seorang fakir, seseorang yang membutuhkan, apa pun yang Engkau berikan kepadaku, aku akan menyukainya.”
Apa yang terjadi? Musa (عليه السلام), melakukan satu kebaikan. Ini adalah efek kupu-kupu. Dia memberi makan kambing dan domba. Itu perbuatan baik yang dia lakukan. Atau Anda bisa bilang dia menolong dua wanita yang perlu bantuan.
Tetapi bagaimana bantuan memberi makan kambing dan domba. Apa hasil dari perbuatan baik itu? Apa yang terjadi?
Subhanallah, dalam beberapa jam, salah satu dari mereka kembali, dia tersipu, malu, dan dia berkata, “Ayahku mengundang Anda.”
“Dia ingin berterima kasih atas apa yang telah Anda lakukan.”
Jadi, mereka pergi ke rumah sang ayah dan dalam semalam, subhanallah, dalam waktu satu malam. Musa memiliki karier, mendapatkan upah, mendapatkan tempat tinggal, dia mendapatkan rumah, dan di atas semua itu dia juga mendapatkan istri. Masya allah, tabarakallah.
Inilah efek dari perbuatan baik. Apakah Anda pikir Musa memahami semua ini ketika ia mengajukan diri untuk membantu para wanita ini? Dia bahkan tidak tahu ke mana besok dia akan pergi. Tapi kalau dia bermurah hati maka Allah akan bermurah hati kepadanya.
Ketika dia melakukan perbuatan baik, efek kupu-kupu mulai terjadi di sini. Dan dia tidak menyadari konsekuensi dari tindakan itu, apa yang akan terjadi. Tetapi subhanallah semuanya terbuka.
Diterjemahkan oleh tim subtitle Darul Arqam Studio.