[Transkrip Kartun Islami] Memberdayakan Diri Melalui Doa – Nouman Ali Khan


Saya ingin mengamanatkan khutbah ini pada dua hal, pertama, sedikit memperbaiki, mengkalibrasi, anggapan kita terhadap doa itu sendiri. Sebagian besar doa di dalam Al-Qur’an dan sebagian besar doa di dalam sunnah Nabi shallallahu alaihi wa sallam, persamaan di antara keduanya adalah dalam satu atau lain hal, kita memohon kepada Allah untuk memberi kita kemampuan yang lebih baik.

Agar Allah memberi kita kekuatan, agar Allah memberi kita petunjuk dan ampunan, agar Allah memberi kita rasa syukur.

Auzi’nii an asykuro ni’matakallatii an’amta ‘alayya.” (surah An-Naml ayat 19)

Beri aku kemampuan, kuatkan aku agar aku bisa bersyukur.

Seseorang sedang berlayar di laut, kapalnya menghantam karang, lalu karam. Dan pria ini bertahan dengan berpegangan kepada sebilah kayu dan di tengah lautan luas, dia bermohon kepada Allah. Pada kondisi ini ada dua jenis doa yang bisa dipanjatkan;

Ya Allah segera pindahkan saya dari sini ke sebuah pulau, hentikan hujan dan badai ini,” atau Anda bisa mengatakan, “Ya Allah beri saya kemampuan untuk mengatasi kesulitan ini.

Sekarang ketika dia berdoa, “Ya Allah, segera kirimkan helikopter untuk menjemputku, angkat aku ke langit dan turunkan di sebuah pulau.

Dia berdoa berulang kali, “Helikopter, helikopter, helikopter.

Tapi tidak ada helikopter yang datang, lalu dia berkata, “Allah bahkan tidak mengirimkan helikopter, padahal aku sudah berdoa sekian lama.

Ini tidak adil, lupakan saja, aku takkan berdoa lagi.

Dengan kata lain dia berdoa, atau misalnya dia ingin laut diubah menjadi daratan, “Ya Allah, Engkau punya kekuatan untuk mengubah apa saja.

Engkau yang ciptakan semua ini, jadi Engkau bisa saja mengubah lautan ini menjadi daratan sekarang juga.

Engkau sudah mengubah api Ibrahim alaihissalam menjadi dingin, jadi pasti Engkau bisa melakukan ini untukku.

Namun lautan itu tidak berubah, masih tetap lautan. Dan dia tetap saja tenggelam sedikit demi sedikit. Inti dari apa yang saya bicarakan adalah, seringkali kita mengira bahwa tujuan berdoa adalah untuk mengubah kenyataan di sekitar kita. Kita fokus kepada mengubah kenyataan yang ada di sekitar kita.

Namun jika Anda pelajari doa-doa di dalam Al-Qur’an, serta sebagian besar dua di dalam sunnah lebih teliti lagi, Anda temui bahwa perubahan yang Anda pinta sebenarnya adalah perubahan di dalam diri Anda sendiri.

Ya Allah saya berhadapan dengan ujian yang sulit, beri saya kemampuan mengubah ujian ini.

Contoh sederhananya begini; beberapa siswa akan menghadapi ujian. Mereka bisa memohonkan dua jenis doa; mereka bisa berdoa, “Ya Allah, beri aku kemampuan memahami topik ujian, mampukan aku berkonsentrasi. Ya Allah beri aku ketenangan agar tidak gugup di dalam ujian, jangan biarkan aku malas.

Doa ini tentang diri mereka sendiri. Atau, “Ya Allah, ini memang ujian kuliah kedokteran, tapi tolong ubah menjadi ujian matematika kelas dua untukku, agar aku tidak perlu menghadapi masalah ini.

Pilihannya adalah: apakah Anda ingin mengubah kenyataan atau memberdayakan diri Anda. Bagi mereka yang lemah imannya, mereka tidak berpikir untuk memberdayakan dirinya atau mengubah dirinya, mereka hanya ingin mengubah kenyataan di sekitar mereka.

Mereka terus meminta Allah untuk mengubah kenyataan di sekitar mereka, tapi apakah kenyataan itu berubah? Tidak. Ketika kenyataan itu tidak juga berubah, mereka menyalahkan Allah.

Mereka berpaling kepada Allah dan berkata, “Mengapa Engkau tidak mengubah kenyataan di sekitarku?

Mengapa Engkau tidak mengubah semua dengan mudah untukku?

Jika Anda ingin kenyataan tunduk kepada Anda, pertama Anda harus belajar untuk tunduk kepada Allah. Dan Anda tidak hanya datang kepada Allah jika sedang butuh sesuatu, Anda tidak hanya datang kepada Allah jika sedang dalam kesulitan, Anda datang kepada Allah setiap saat, Anda selalu patuh kepada Allah.

Hingga sikap itu terbina, ngomong-ngomong akan ada saatnya kenyataan itu tunduk kepada kita, yaitu ketika kita bertemu dengan Allah.

Lahum maa yashaaa’uun.

Mereka akan memperoleh apa saja yang mereka inginkan.

Masalahnya kita menginginkan apapun yang kita idamkan itu sekarang. Kecuali jika, “Aku berikan itu untukmu, sekarang kamu akan menikmati kesenangan sesaat, dan di lain waktu kamu menghadapi ujian.

Dan satu-satunya alasan Dia memberi Anda ujian. Satu-satunya alasanNya menguji Anda, karena Dia ingin Anda lulus ujian, sehingga Anda layak masuk surga. Dia ingin Anda melalui semua ujian ini, karena ujian ini akan menjadikan Anda lebih dekat denganNya.

Subtitle: NAK Indonesia
Donasi: https://www.kitabisa.com/nakindonesia

English Transcript: https://islamsubtitle.wordpress.com/2018/08/06/empower-oneself-through-dua/

2 thoughts on “[Transkrip Kartun Islami] Memberdayakan Diri Melalui Doa – Nouman Ali Khan

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s