Jika Anda memaafkan pasangan Anda, Anda sedang membantu diri sendiri mewujudkan rumah tangga yang kokoh, Anda belajar saling mencintai dan bila pasangan Anda memaafkan Anda, jangan memanfaatkan itu.
Mereka bukan Sang Maha Pengampun dan Penyayang. Tidak akan selalu memaafkan dan mengasihi. Bisa saja mereka memaafkan sekali. Kalau Anda beruntung, ya dua kali. Biasanya tidak untuk ketiga kali. Mereka hanyalah manusia, sebagai manusia kita diajarkan untuk selalu memaafkan.
Tapi jika sudah dimaafkan, jangan lagi saling menilai kelemahan. Itu bukan kelemahan. Banyak suami berpikir, memangnya dia mau lari ke mana? Gak kan bisa.
Saya sudah menghidupinya. Saya beri dia segalanya. Wallahi, Allah akan membalas semua itu. Pasti Allah beri balasan. Mereka pikir mereka bisa lakukan apa saja. Istri saya ini sudah saya nikahin, bisa ke mana lagi dia?
Anak kami ada lima dan kami sudah menikah lama. Dia ga bisa apa-apa. Gak punya siapa-siapa. Abangnya, kakaknya, sudah pada nikah. Orang tuanya sudah meninggal dan sebagainya. Gak apa-apa juga saya begini.
Hati-hati! Istri bisa saja memaafkan. Tapi Anda tidak tahu. Segala maaf itu. Bukan tanda kelemahan. Itu adalah kekuatan. Semakin dia memaafkan Anda. Semakin harmonis hubungannya dengan Allah. Dia lebih dekat dengan Allah, dan Anda tahu?
Kenyataan bahwa dia memaafkan Anda, tidak berarti Allah subhaana wa ta ‘aala ridho sama Anda. Allah tidak ridho, karena Allah Maha Melihat. Allah Maha Tahu, segala hal sudah dicatat. Allah dapat melihat semua.
Jadi, dengan demikian mohon ampunan kepada Allah subhaana wa ta ‘aala, lakukan yang terbaik, jangan mengulang dosa yang sama.
Subtitle: NAK Indonesia
Donasi: https://www.kitabisa.com/nakindonesia
English Transcript: https://islamsubtitle.wordpress.com/2018/07/31/dont-abuse-forgiveness