Menyeimbangkan rasa rendah hati dengan ambisi…
Dua postingan saya sebelumnya menyangkut masalah rasa rendah hati. Sekarang apa kaitannya dengan ambisi besar kita? Saya pribadi dengan berambisi bermimpi (permainan kata memang saya sengaja) untuk merevolusi Pendidikan Al-Qur’an untuk anak-anak dan orang dewasa di seluruh dunia.
Saya ingin menempatkan sumber daya dan solusi sesuai tempatnya sehingga membantu rerata orang tanpa memperhatikan tingkat pengetahuan mereka sebelumnya untuk mampu menghargai tidak hanya makna dari wahyu, namun juga keindahan, relevansi abadi, kekuatan ilahiah, pengobatan spiritual dan emosional, serta kebijaksanaan dan cinta yang tertanam di dalamnya.
Saya ingin melakukannya sedemikian rupa sehingga orang-orang bisa terhubung dengan Al-Qur’an apapun bahasa ibunya. Saya percaya sebagian besar kita belum terpapar kepada apa sebenarnya Al-Qur’an itu, dan jika hal ini memang bisa difasilitasi, hubungan kita dengan Tuhan akan mengalami perubahan.
Saya bermimpi melaksanakan hal ini dengan cara menyederhanakan dan menjabarkan sebanyak mungkin dari kekayaan yang tiada habis tersebut yang saya temukan bersama tim saya, sekaligus dengan membuka akses yang lebih besar kepada bahasa aslinya bagi lebih banyak orang.
Saya bermimpi melihat gerakan global untuk menstandarkan cara terbaik untuk mengajarkan bahasa ini kepada anak-anak dan orang dewasa sehingga dalam satu generasi saja kita sudah bisa menempatkan sebuah lakukan yang berarti di sepanjang kekosongan yang ada antara kita dengan kalam Allah.
Saya ingin menyaksikan sekolah-sekolah, kampus-kampus, institusi lokal, dan tutor privat di seluruh dunia bersinkronisasi dan berkolaborasi. Saya tahu ini sangat ambisius, namun saya kira banyak hal yang bisa dilakukan dalam satu dekade, dan sebuah mimpi yang bahkan sebesar ini akan bisa menjadi kenyataan.
Bisakah Anda bayangkan para remaja kita lulus dari sekolah menengah dan menengah atas sudah berbekal bahasa Al-Qur’an serta hikmah-hikmahnya yang sangat relevan dengan tahun-tahun penuh cobaan yang membentang dihadapan mereka? Bahwa mereka bisa berada di dalam sebuah kampus dikelilingi oleh berbagai kesempatan untuk semua bentuk pertemanan, namun dengan sendirinya mereka mampu mengakses pertemanan dengan kalam Allah?
Mampukah Anda membayangkan anak-anak di seluruh penjuru dunia yang telah menghafal Al-Qur’an memiliki pemahaman akan apa yang telah mereka hafal serta seumur hidup akan menjadi pembelajar kearifannya?
Dapatkah Anda bayangkan generasi muda kita yang terdiri dari para dokter, pengacara, pekerja sosial, konselor, terapis, guru, pengusaha, peneliti dan juru teknik, petani, pembangun rumah dan buruh, mengambil inspirasi dan kekuatan dari wahyu Allah setiap mereka membacanya?
Ambisius. Saya tahu.
Tetapi tahukah Anda? Kata-kata yang sama yang mengajari kita rendah hati adalah juga kata-kata yang mengajari kita untuk berambisi besar. Keduanya tidaklah bertentangan, namun lebih tepat diistilahkan sebagai dua sisi dari satu koin yang sama.
(وأنتم الأعلون إن كنتم مؤمنين)
“Kalian akan sangat berjaya jika kalian benar-benar beriman.”
Baiklah, itu saja. Kita harus menyadari bahwa hasil adalah hak Allah dan bahwa Dia mengendalikan semua hasil. Yang kita lakukan adalah mengharapkan bahwa Dia akan menerima usaha kita serta mengakui bahwa visi serta mimpi besar itu tidak satu pun yang pantas untuk memperoleh garansi izinNya. Tanamkan itu di dalam diri Anda dan saksikan keajaiban terjadi di sekitar Anda.
Dengan kata lain, lepaskan keinginan untuk melihat hasil, maka Anda akan melihat hasil yang belum pernah terjadi sebelumnya. Teguhlah untuk menyenangkanNya saja, dan saksikan Dia akan membuat kenyataan tunduk kepada Anda.
Ini adalah Allah yang sama yang memerintahkan pisau untuk tidak menggorok (Nabi Ismail), api untuk tidak membakar (Nabi Ibrahim), matahari untuk tidak menyinari mereka yang tertidur di gua (Ashabul Kahf), dan air untuk memisah bagai gunung (Nabi Musa). Semuanya hanya butuh keyakinan. Dan itu tidak sekedar sejarah, namun kebenaran semesta.
Bersama akar keyakinan kita yang menghujam dalam, kita akan menyaksikan pohon ini tumbuh menjadi tinggi dan kuat.
(أصلها ثابت وفرعها في السماء)
“Akarnya kuat dan cabang-cabangnya menjulang ke langit.”
(وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته)
O. K. S. A. M. P. A. I. J. U. M. P. A.
Sumber: https://www.facebook.com/noumanbayyinah/posts/1327357824063623
Diterjemahkan oleh Key
[…] المصدر: Menyeimbangkan Rasa Rendah Hati Dengan Ambisi – Nouman Ali Khan – Nouman Ali Khan Indonesia […]
LikeLike