Ada saat-saat tertentu di dalam kehidupan Nabi shallallahu alaihi wa sallam di mana Allah sendiri yang mengulas, atau menjadikannya kekayaan abadi dalam kearifan semesta kalamNya. Uhud adalah salah satu peristiwa yang diabadikan di dalam bagian akhir surat Ali-Imran. Banyak hikmah yang bisa diambil darinya (ini masih dikategorikan meremehkan, Ustadz NAK sebenarnya mengatakan hikmahnya tidak terhingga -red). Salah satu diantaranya berputar di kepala saya akhir-akhir ini. Berikut ini beberapa perenungan tentang bagaimana Allah memberi kita pelajaran yang luar biasa pada dua kesempatan berbeda tentang keyakinan atau iman di dalam ayat-ayat ini:
Uhud, bagi Anda yang belum tahu (tidak mengapa), adalah malapetaka yang mengerikan bagi mereka yang setia. Beberapa sahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam syahid, bersamaan dengan berbaliknya keadaan, termasuk pengalaman beliau yang kita cintai shallallahu alaihi wa sallam yang hampir meninggal.
Syok, perasaan terkalahkan, duka cita yang meluluhlantakkan digambarkan oleh Allah sendiri sebagai duka di atas duka (grief atop grief/duka berlapis) (غما بغم).
Di tengah semua ejekan ini, Allah mengatakan bahwa Dia melakukan ini untuk melihat siapa yang benar-benar beriman. Begitulah alasanNya. Renungkanlah. Dia tidak mengatakan bahwa musuhlah yang telah melakukannya. Dialah yang telah melakukan semuanya. Untuk tujuan apa? Agar tersingkap siapakah yang memiliki keyakinan yang tulus.
Di sini kita belajar tentang hikmah di balik kekalahan, kehilangan, malapetaka, serta duka yang seringkali muncul bertubi-tubi. Dia hanya ingin melihat siapa yang berpegang teguh kepada keyakinannya dan selalu percaya kepada Tuhan yang mencintai, yang melindungi, yang memelihara dan merawat!
Dia juga mengatakan kepada kita semua bahwa kita akan berjaya di atas segalanya, (الأعلون), jika saja kita benar-benar yakin.
Saya memikirkan semua ini seraya bersiap untuk meluncurkan program DreamWorldwide di Kopenhagen Jum’at ini. Tim dan saya sangat bersemangat untuk bertemu dengan para siswa dan programnya berjalan sukses, namun saya tidak bisa mengenyahkan ini dari kepala saya. Apa hubungannya?
Alih-alih menjadikan ini postingan yang luar biasa panjang, jika Anda ingin saya persilahkan untuk sedikit merenungkannya, kita akan menuliskannya segera setelahnya, (إن شاء الله).
(والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته)
Oh saya hampir lupa.
Oke, sampai jumpa.
Sumber: https://www.facebook.com/noumanbayyinah/posts/1324810714318334
Diterjemahkan oleh Key.