“Seberapa sering orang-orang terdahulu membuka dan membaca Quran? Sesering orang-orang zaman sekarang membuka hp.”
Pernah mengetahui kutipan terkenal di atas? Sangat mengena sekali bukan? Kita sangat sering membuka hp, sedangkan membuka Quran jarang sekali. Aplikasi Nakhtim mencoba menawarkan solusi. Ini bukan aplikasi Quran biasa karena aplikasi ini akan “memaksa” kita membaca Quran setiap kali membuka hp.
Kelebihan Nakhtim
Aplikasi Nakhtim sebenarnya sudah mulai viral di Indonesia sejak beberapa bulan yang lalu. Kepopuleran Nakhtim membuat pengembangnya menambahkan fitur bahasa Indonesia sehingga pengguna di tanah air tidak bingung lagi dengan nama-nama fitur yang sebelumnya berbahasa Arab.
Nakhtim memiliki pilihan banyak Qari untuk diputar. Diantaranya:
1. Mishary bin Rashid Al-Aaffasi
2. Al Hossary
3. Saad al-Ghamdi
4. Maher Al-Moaeqili
5. Mustafa Ismail
6. Mohammed Siddiq Al-Menshawi
7. Al-Hudhaifi
Dan masih banyak lagi seiring dengan pembaharuan aplikasi.
Bila membuka smartphone 50 kali dalam sehari, berarti akan muncul 50 ayat. Jumlah ayat yang sangat banyak bagi sebagian orang dan ini artinya Nakhtim bisa “memaksa” penggunanya khatam Quran setelah membuka ponsel sebanyak sekitar 6236 kali.
Juga ada penghitung jumlah karakter yang telah kita baca. Mungkin maksudnya jumlah huruf kali yah? Kalau memang itu yang dihitung, artinya kita mendapatkan bayangan berapa pahala yang telah kita peroleh dengan rumus 1 huruf 10 kebaikan.
“Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi)
Kekurangan Nakhtim
Aplikasi Nakhtim memiliki kelemahan, yang paling utama adalah adab. Salah satu adab membaca Quran adalah dengan berwudhu. Pastinya kita tidak bisa selalu dalam keadaan menjaga wudhu saat membuka hp.
Kekurangan lainnya, lagi-lagi terkait adab. Saat membaca Quran kita perlu menghadirkan hati. Hati kita harus siap untuk membaca Quran. Sedangkan ketika kita membuka hp, terkadang ada hal yang memang sangat penting untuk dibaca selain Quran. Misalnya notifikasi email, WhatsApp, dan sebagainya.
Penulis rasa bila situasinya seperti itu “dipaksa” membaca Quran justru malah menganggu dan akhirnya kita pilih menutup pop up ayat yang muncul. Dengan kata lain, ayat Quran kita abaikan tidak dibaca.
Dua kekurangan Nakhtim tersebut merupakan kekurangan yang paling mencolok dan akhirnya penulis memutuskan untuk uninstall Nakhtim.
Penutup
Demikian review tentang Nakhtim. Semoga ulasan ini bisa menjadi pertimbangan bagi siapapun yang hendak memasang Nakhtim di smartphone-nya. Untuk aplikasi Quran, aplikasi Quran standar umumnya aplikasi Quran yang ada saat ini sudah mencukupi. Ketika kita membaca Quran di hp, pastikan hati kita juga hadir dan fokus membacanya.