[MFA2018] Arrahman, Tanpa Sandiwara dan Tiruan – A. Fariha RK


ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪَ ﻟِﻠَّﻪِ ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻪُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩْ ﻭَﻧَﻌُﻮﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦْ ﺷُﺮُﻭْﺭِ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ ﻭَﻣِﻦْ ﺳَﻴِّﺌَﺎﺕِ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ، ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻩِ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓَﻼَ ﻣُﻀِﻞَّ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻀْﻠِﻞْ ﻓَﻼَ ﻫَﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ. ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ.

Alhamdulillah, sejak pertama kali mendengar الرحمن dalam Surah Ar Rahman hingga sekarang masih menjadi ayat kesukaan karena singkat dan mudah diingat, tetapi bermakna padat. Seperti yang disampaikan Ustad Nouman Ali Khan, surah ini turun di antara zaman peralihan Mekah ke Madinah untuk orang-orang musyrik Mekah yang keras kepala. Rasulullah mendakwahi mereka bertahun-tahun dan belum berubah. Mereka masih keras kepala dan semakin melampaui batas.
[MFA2018] Arrahman, Tanpa Sandiwara dan Tiruan - A. Fariha RK

Kisah ini diibaratkan seorang ayah yang tidak cukup sekali memanggil anaknya, sehingga terpaksa berulang kali memanggilnya, lalu anaknya mau menurutinya. Demikianlah Allah mengulang ayat-ayat-Nya dengan penuh kasih sayang kepada kaum yang keras kepala itu.

Mengapa Allah memperkenalkan diri sebagai Ar Rahman? Mungkin selama ini kita meremehkan kata Ar Rahman karena kita tahu arti Ar Rahman adalah Maha Pemurah. Namun, terjemahan tersebut tidak menggambarkan bagaimana hakikat sifat Allah, yaitu Ar Rahman.

Kata ar rahman berasal dari kata رحم (rahim ibu, kandungan). Apabila kita meneliti keadaan bayi dalam kandungan, maka bayi itu dijaga dengan penjagaan terbaik oleh ibunya, sehingga memiliki hubungan yang ajaib karena bayi itu tidak mengenal ibunya, tetapi ibunya mengenal siapa yang ada di dalam perutnya. Selanjutnya, timbul perasaan sayang untuk menjaga bayinya dengan penuh perhatian.

Begitu pula sifat ar rahman. Apabila Dia menyatakan bahwa Dialah Ar Rahman, maka sesungguhnya Dia menyatakan bahwa Dialah Maha Penyayang terhadap kita karena Allah Ar Rahman kepada makhluk-Nya sebelum kita mengenal-Nya. Segalanya Dia cukupkan tanpa kita minta dari dalam kandungan ibu sampai dilahirkan ke dunia, sehingga memiliki jantung, mata, tangan, kaki, oksigen, serta tumbuhan dann hewan untuk dikonsumsi.

Hal ini seharusnya membuat kita berpikir tentang bagaimana Allah menunjukkan kasih sayang-Nya kepada kita saat ini bukan besok atau nanti. Sayangnya, kita lebih banyak memikirkan masalah, baik masalah kerja, anak, orang tua, maupun apa saja, daripada berpikir tentang Allah Ar Rahman. Berapa banyak masalah yang Allah keluarkan kita darinya? Tidak terhitung jumlahnya apabila kita termasuk orang yang bersyukur.

Tidak ada satu masalah yang tidak ada solusinya, seperti beberapa masalah yang menimpa saya. Allah Ar Rahman menegur saya dengan masalah yang datang bertubi-tubi, antara lain masalah keyakinan dalam memahami Islam, pekerjaan yang tidak sesuai keinginan orang tua, pemikiran yang keras dalam keluarga, sehingga sering terjadi pertengkaran.

Namun, saya tidak menyerah dan berusaha membuktikan dengan mendekatkan diri kepada-Nya karena Allah tidak pernah menolak hamba yang meminta kepada-Nya dengan penyerahan diri yang sebenar-benarnya. Alhamdulillah, satu-persatu masalah rumit tersebut terselesaikan secara bertahap. Hal ini membuktikan bahwa Allah sangat dekat dengan kita karena Dialah Ar Rahman yang menyayangi kita dengan kasih sayang yang sebenar-benarnya tanpa sandiwara dan tiruan.

Referensi: https://youtu.be/aRHxyQPJQuw

One thought on “[MFA2018] Arrahman, Tanpa Sandiwara dan Tiruan – A. Fariha RK

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s