Kesimpulan Ustad Nouman Ali Khan Menyikapi Perbedaan


• Bahwa aliran utama Islam sebagaimana terlihat nyata saat ini bukanlah satu hal yang seragam. Berpura-pura bahwa aliran Islam hanya ada satu berarti menyangkal realita. Pemikiran muslim terhadap beberapa masalah utama memang berbeda, tapi ada juga sejumlah besar masalah yang disepakati oleh pihak-pihak yang berbeda itu.
Kesimpulan Ustad Nouman Ali Khan Menyikapi Perbedaan

• Bahwa saya akan tetap jujur kepada diri saya sendiri, loyal kepada Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam dan tulus kepada Tuanku (my Master), Allah subhanahu wa ta’ala sesuai kemampuan terbaik saya. Oleh karena itu saya akan tidak setuju, dengan penuh rasa hormat, terhadap ide, teori, dan hukum atau keputusan bahkan jika itu semua berasal dari sumber yang keputusannya di masalah-masalah yang lain menurut saya kuat dan masuk akal, jika hati nurani saya tidak menemukan kesesuaian itu semua dengan Islam yang terus-menerus saya pelajari dan saya cintai.

• Bahwa saya tidak akan menyuarakan ketidaksetujuan saya di ruang publik karena tidak ada manfaat yang datang darinya. Saya sudah cukup lama menyaksikan banyak perdebatan, pertempuran dalil, dan penyebutan nama sehingga saya bisa membedakan mana yang berakhir menjadi perselisihan yang sia-sia.

• Bahwa saya akan menyuarakan ketidaksetujuan saya secara pribadi dengan ulama atau intelektual yang pendapatnya tidak bisa saya terima, bukan untuk berdebat, tapi untuk memahami secara lebih baik tentang apa yang mendasari pemikiran mereka. Bahwa saya akan tetap seratus persen terbuka terhadap kemungkinan bahwa saya bisa saja salah dalam menilai isu tertentu.

• Bahwa saya akan melanjutkan kajian-kajian Qur’an saya dengan sangat serius sepanjang hidup saya dan akan menghormati Ulama-Ulama Qur’an baik yang tradisional maupun modern bahkan jika saya menemukan pernyataan dari mereka yang tidak berdasar (berdasarkan pengetahuan saya yang terbatas). Saya tidak akan sama sekali menyingkarkan seorang penulis hanya karena dia mengatakan sesuatu tentang masalah tertentu yang saya tidak setuju dengannya; saya akan terus mengambil manfaat dari penulis seperti itu sepanjang tulisan-tulisannya masih dapat saya ambil manfaatnya sambil menjaga ketidaksetujuan saya tentang masalah apapun yang mungkin tidak saya setujui dengan penuh rasa hormat terhadap diri penulisnya

• Bahwa saya akan berkonsultasi dengan berbagai Ulama yang berbeda tentang masalah-masalah tafsir yang sulit sebelum mengemukakan sebuah pendapat

• Bahwa saya tidak akan digerakkan oleh label-label ideologi dan kotak-kotak yang telah menjadi obsesi kebanyakan muslim hari ini. Bahwa saya akan menolak upaya untuk mereduksi kemanusiaan menjadi label-label. Saya akan sepenuhnya mendukung kebenaran yang dinyatakan oleh siapapun tanpa memandang siapa yang mengatakannya, sepanjang pernyataannya mengandung kebenaran.

• Bahwa saya tidak akan terintimidasi oleh tuduhan bahwa menyetujui sebuah pernyataan seseorang itu berarti sama dengan menyetujui semua pernyataan orang itu tentang masalah apapun; (saya juga tidak terintimidasi oleh tuduhan) bahwa setuju dengan sesseorang terhadap satu masalah berarti mendukungnya secara keseluruhan dalam masalah apapun.

• Bahwa hidup saya sendiri adalah sangat singkat dan saya akan menghabiskan energi sekecil apapun yang saya punya untuk menyebarkan dan berbagi tentang apa yang saya yakin bagus; dan saya tidak akan menyia-nyiakan energi saya untuk sibuk melakukan penyanggahan pendapat dari muslim yang lain bahkan jika seratus persen tidak setuju sama mereka. Saya tidak akan melakukan itu karena saya yakin pendidikan yang sehat dalam Qur’an dan Sunnah akan otomatis mengurangi signifikansi dari ideologi-ideologi yang mungkin tidak sesuai dengan Qur’an dan Sunnah. Pendapat-pendapat yang ekstrim dalam agama apapun akan memancing konflik dan perhatian. Saya tidak akan tertipu untuk berpikir bahwa saya ‘melarang kejahatan’ sementara apa yang saya lakukan adalah melestarikan debat tak berujung yang tidak membuahkan kebaikan yang nyata dalam kehidupan saya maupun kehidupan orang lain.

• Bahwa saya akan mengakui kualitas dan kontribusi yang baik terhadap usaha-usaha yang bersifat Islami bahkan jika di tataran yang lebih tinggi saya tidak setuju dengan strategi atau visi yang mungkin mereka adopsi.

• Bahwa di luar tradisi hadis yang mulia dan otentik yang membicarakan perilaku dan tatacara yang baik, yang menjelaskan manfaat dari perbuatan baik dan motivasi untuk melakukannya, saya tidak akan mengutip hadits dalam kajian saya. Saya melakukan hal itu semata-mata karena kecintaan dan penghormatan saya kepada tradisi hadis. Saya tidak punya ijazah keilmuan dan akademik soal hadis untuk memahami konteksnya secara menyeluruh, untuk melakukan analisis mendalam dan telaah historis diantara ulama-ulama ilmu hadits yang hebat; sehingga saya berpikir bahwa akan berbahaya jika saya mengutip sebuah hadits begitu saja. Berbahaya, karena konklusi dari sebuah hadits yang saya simpulkan, maupun yang disimpulkan oleh seorang muslim yang biasa, kenyataannya justru bisa menyelisihi Sunnah.

• Bahwa satu-satunya kontribusi yang bisa saya lakukan yang manfaatnya adalah untuk saya sendiri, untuk anak-anak saya, dan in sya Allah untuk muslim yang lain, adalah melanjutkan kecintaan, apresiasi dan pemahaman terhadap Qur’an. Saya akan terus mencurahkan perhatian kepada semua cabang ilmu-ilmu Islam yang lain. Karena saya menghargai spesialisasi dari ilmu-ilmu itu, saya akan terus mengandalkan ulama-ulama dalam masalah-masalah tertentu yang berkenaan dengan cabang spesialisasi ilmu-ilmu Islam tersebut; ulama-ulama yang saya telah mendapat kehormatan untuk mengenal mereka secara pribadi.

• Bahwa usaha saya akan digerakkan oleh apa yang saya percaya sebagai masalah tunggal terbesar umat saat ini; membesarkan dan mendidik anak-anak yang cinta Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya shallallahu ‘alayhi wasallam dan perjuangan untuk menampakkan keindahan agama ini kepada manusia dengan kontribusi positif mereka. Kita telah, secara spiritual dan secara moral, kehilangan anak-anak muda kita, dan bahkan dari segi pengenalan mereka, anak-anak muda kita, sebagai muslim; dan itu semuanya kembali ke pengasuhan yang sehat. Anak-anak saya tidaklah lebih aman dari fitnah kekinian dibandingkan anak-anak kalian. Kita semua berada di sini bersama dan kita harus saling membantu untuk membesarkan dan mendidik generasi penerus umat.

• Bahwa saya tidak akan berurusan dengan masalah-masalah fiqh secara publik sama halnya dengan saya tidak akan membahas hadits di luar kapasitas intelektual dan akademik saya. Masalah-masalah itu masuk ke ranah ilmu yang spesifik dan sudah ada spesialisnya dan kalian seharusnya bicara dengan seorang spesialis seperti halnya yang saya lakukan ketika saya punya pertanyaan terhadap masalah-masalah yang spesial itu.

Resume oleh Heru Wibowo

Sumber: http://www.quranschool.com/blog/islam-and-me-by-nouman-ali-khan

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s