Sufyan ibnu ‘Uyaynah, salah seorang murid yang hebat dari Syufyan Ats Tsauri mengajarkan kita sebuah doa yang indah tentang ketulusan. Satu hal yang dapat dipetik dari orang-orang saleh, kebanyakan doa mereka adalah memohon ketulusan, ini menunjukkan kepada kita apa sebenarnya prioritas kita dalam berdoa.

Ada yang memohon ampun untuk cela pribadinya karena amal yang dilakukannya untuk umum, ada yang meminta Allah menjadikan mereka lebih baik dari anggapan orang serta ampunan untuk hal-hal yang tidak mereka ketahui, dan sebagainya.

Sufyan ibnu ‘Uyaynah berdoa:

(اللَّهُمَّ اسْتُرْنَا بِسِتْرِكَ الجَمِيْلِ ، وَاجْعَلْ تَحْتَ السِّتْرَ مَا تَرْضَى بِهِ عَنَّا)

“Ya Allah, selubungi kami dengan hijabMu yang indah dan tempatkan di bawah hijab itu apa yang menyenangkanMu dari kami.”

Doa ini tidak hanya meminta Allah subhanahu wa ta’ala untuk menjauhkan kita dari kemunafikan, atau hanya meminta agar cela pribadi kita tidak akan menghancurkan reputasi kita di muka umum, tidak juga hanya meminta agar kesenjangan kita tidak akan menjadikan kita munafik.

Namun di sini kita meminta Allah subhanahu wa ta’ala untuk menerima amal terbaik dan terindah dari kita sehingga bahkan hijab itu pun tidak mampu menutupinya.

Fudhail Ibnu ‘Iyadh mengatakan bahwa para pendahulu kita yang saleh seringkali menutupi amal-amal baiknya dengan kewaspadaan yang sama dengan menutupi dosa-dosa mereka.

Ketika kita bisa mencapai kesadaran bahwa amal baik kita itu begitu berharganya, sehingga sebaiknya menjadi rahasia antara kita dan Allah subhanahu wa ta’ala. Kita akan merasa bahwa jika ada seseorang yang berusaha mengintip rahasia tersebut sama halnya seorang yang mengganggu hubungan yang indah tersebut.

Pada titik inilah kita mencapai tingkat ihsan, di mana kita mulai menikmati bisikan pribadi antara kita dengan Allah subhanahu wa ta ‘ala, sehingga kita tidak ingin amal dalam ketaatan kita kepada Allah diketahui bahkan oleh pasangan kita sendiri. Begitu sucinya, sehingga pandangan orang kepadanya hanya akan menurunkan nilainya. Kita menyimpan yang terbaik tidak untuk semua mata, namun hanya bagi Allah subhanahu wa ta’ala. Allahumma aamiin.

Sumber: https://www.facebook.com/imamomarsuleiman/videos/1904948536191845/