Doa Nabi Ayyub Di Kala Sakit – Nouman Ali Khan


(وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ)

Kisah Nabi Ayub alaihisalam yang sakit parah, pada zaman dulu kalau sakit parah dikarantina, ditinggalin orang.
Doa Nabi Ayyub Di Kala Sakit - Nouman Ali Khan

Dibahas setelah kisah nabi Sulaiman – KONTRAS. Sulaiman dikasih kontrol angin, kerajaan, jin, kekuasaan dll, sementara Nabi Ayub kebalikannya.. yang nggak bisa melakukan hal-hal basic yang dilakukan manusia sehat.

Capable of lots of things (Sulaiman) – Not being able of doing even basic things.

Kalau orang sakit keras, salah satu perasaan yang mendera adalah: perasaan tidak berguna. Bisa menjadi pesimis.. Orang-orang meninggalkannya, ngga bisa berkontribusi pada dunia, merasa worthless to Allah also, bisa jadi malah merasa nggak disayang Allah, pesimis.

Tapi lihatlah bagaimana Allah memilih nabi yang keadaannya berbeda ini. Nabi adalah “most noble rank” yang diberikan Allah pada manusia. Dan salah satu nabi itu adalah Ayub, yang sakit, nggak bisa berdakwah, bahkan ada yang menyatakan bahwa he is nearly paralyzed yang hanya bisa digunakannya adalah lidahnya.

Tapi perhatikanlah, dalam keadaannya itu bagaimana Ayub berdoa pada Allah:

(إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ)

(مَسَّ)

Ada beberapa level “kontak/bersentuhan” dalam bahasa Arab. Ini adalah yang “barely been touchedby harm.

Padahal kalau dilihat dari penyakitnya, mungkin deskripsinya akan “harm has destroyed me, flooded me, destroyed me, ruined me,” tapi apa yang Nabi Ayub alaihissalam bilang? “Harm barely touched me.

Kenapa ya bisa gitu?

Kita lihat kesadaran Nabi Ayub alaihissalam: bahwa seberat apapun penyakit yang menimpanya, sesulit apapun hidupnya, sesungguhnya Allah telah melindunginya dari HARM (bahaya) yang jauh lebih besar. Dibandingkan bahaya yang telah Allah cegah untuk terjadi pada Nabi Ayub alaihissalam, ini hanyalah “a touchof harm.

Bayangkan, padahal dia adalah seorang yang paralyzed, istrinya hanya melayaninya – bukan living a fulfilled life.

Kok bisa nabi Ayub alaihissalam bilang HARM BARELY TOUCHED ME.

Karena kesadarannya bahwa: kesehatan, kemapanan ekonomi, sosial adalah satu hal.

Dan “spiritual well being” adalah satu hal yang beda lagi. Kalau keadaan (sakit) ini membuat ia juga “terputus” dari Allah, that is THE ULTIMATE HARM. Itu baru bahaya yang sebenarnya.

Kenapa ini penting? Karena ketika orang sakit, kadang yang terjadi adalah depresi. Kita juga mesti hati-hati dan sensitif ketika berbicara dengan orang-orang yang mengalami ujian. Jadilah orang yang benar-benar bisa mensupport, bukan sekedar bilang, “Ini ujian harap sabar.” Karena ketika cobaan itu begitu berat,

(الضُّرُّ)

Loosening something – no longer able to provide a function – ngga berguna lagi… – my incapability starting to effect on me – starting to effecting my heart.

Sebelum menjadi lebih buruk, Nabi Ayub alaihisalam menyatakannya pada Allah.

(وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ)

Itulah yang dinyatakannya pada Allah, sebenernya di doa ini, nabi Ayub tidak “meminta apa-apa”. Nggak minta kesembuhan, nggak minta perbaikan dalam kehidupannya… bukannya nggak boleh ya, bahkan kita harus minta terus sama Allah, bahkan sebiji kurma pun, mintalah pada Allah.

Tapi lihatlah bagaimana luar biasa hubungan nabi Ayyub dengan Allah. Bagaimana cintanya dan kedekatannya dengan Allah.

Ketika bahaya itu hampir menyentuhnya, bagaimana nabi Ayub berkomunikasi dengan Allah?

Bahaya hampir menyentuhku (bukan sekedar fisik – tapi juga hati – spiritual) dan Engkau adalah yang Maha Penyayang dari yang penyayang, yang paling peduli, yang meliputi segalanya dengan kasih sayang-Nya.

Rahma” – “rahm” – womb: completely surrounded by rahim of the mother – tempat di mana bayi nggak pernah khawatir karena semuanya udah “diurus”.. makanan tempat tinggal, all taken care of.

RahiimRahman – seperti penjelasan tadi sebenernya kita “completely drown in His love and mercy” kita diliputi dengan kasih sayang-Nya. Penjagaan-Nya.

Tapi kalau lihat doa Nabi Ibrahim, “Jika aku sakit, Dia yang menyembuhkanku.” Sebenernya bisa aja kan doanya, “Engkau Yang Maha Menyembuhkan, sembuhkanlah aku.” Coba bayangkan permisalan ini…

Seorang anak yang penuh cinta datang kepada ibunya, “Ma, aku sayang banget sama mama, perutku kayanya sedikit lapar.

Kira-kira apa yang akan ibunya lakukan karena sayang sama anaknya, apakah ia akan nanya, “Tapi kamu nggak minta makan?” Gimana reaksi bu ibu?

Tanpa menjelaskan, “Ma, bikinin makanan dong aku mau makan.” Kita sebagai ibu-ibu kita akan menyediakan kebutuhannya ya.

In loving relationship, tanpa menjelaskan permintaan kita, ketika kita menjelaskan apa yang kita alami, orang yang mencintaimu akan menyediakan apa yang kamu butuhkan.

Kadang dengan melihat wajah anak aja kita bisa nebak kan, trus kita nanya kamu laper.

Tapi dengan penuh cinta, nabi Ayub alaihissalam bilang… (وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ)

Jangan pikir aku komplain tentangMu Ya Allah, aku ngga bilang, “You make me sick why you dont heal me.” “You’re in control kenapa aku dibiarkan begini?” – BUKAN.

Yang ia bilang adalah aku tahu Engkau yang paling peduli padaku – walau istrinya yang selalu mengurusnya, ia tahu tetap Allah Yang paling peduli padanya.

Dan apa yang Allah lakukan terhadap pernyataan nabi Ayub yang penuh cinta kepada-Nya.

Insya Allah bersambung yaaa….

Resume oleh Amalia Kartika

Sumber: https://www.facebook.com/loveshugah/posts/10156403135587790

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s