Pikiran menakutkan yang sering menghampiri orang-orang yang dimuliakan dan sering memperoleh pujian berlebihan di tengah masyarakat adalah bahwa pada saatnya mereka akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Allah subhanahu wa ta’ala, karena merasa tidak layak untuk dipuji seperti itu.

Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengatakan, ketika seseorang telah dikuburkan dan orang-orang mulai memuji-muji dan mengatakan semua hal yang luar biasa mengenainya, maka malaikat akan datang dan menanyainya, “Benarkah kamu seperti yang mereka kira?”

Kondisi ini tidak hanya terbatas kepada para ulama besar atau da’i terkenal, namun semua orang yang dianggap saleh di mata masyarakat. Semestinya kita memperlakukan pujian yang berlebihan sama seperti tidak sukanya kita terhadap fitnah, karena pujian akan mudah menggelincirkan kita ke jurang kemunafikan.

Abu Bakar radiyallahu anhu sangat menyadari hal itu. Kita tahu bahwa dia adalah seorang yang selalu berusaha maksimal dalam beramal sekaligus sering melakukannya dengan sembunyi-sembunyi. Abu Bakar mengajarkan sebuah doa yang sangat penting bagi mereka yang berada pada posisi sebagai pemuka masyarakat.

(اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى خَيْرًا مِمَّا يَظُنُّونَ وَاغْفِرْ لِى مَا لَا يَعْلَمُونَ وَلَا تُؤَاخِذْنِى بِمَا يَقُولُون)

“Ya Allah, jadikan aku lebih baik dari anggapan mereka terhadapku, dan ampuni aku terhadap apa yang tidak mereka ketahui tentang aku, dan jangan jadikan aku bertanggung jawab untuk apa yang mereka katakan tentang aku.”

Pada bagian pertama doa ini, Ya Allah jadikan aku lebih baik dari anggapan mereka terhadapku, kata yang digunakan adalah (ظَنْ), artinya aku memang tidak sebaik anggapan mereka.

Bagian kedua, ampuni aku terhadap apa yang tidak mereka ketahui tentang aku, artinya aku memang memiliki kelemahan dan dosa yang tidak mereka ketahui.

Bagian terakhir, jangan jadikan aku bertanggung jawab untuk apa yang mereka katakan tentang aku. Bagaimanapun juga kita ingin agar Allah membawa saksi yang akan memberi kesaksian yang baik tentang kita di hari kiamat, namun tetap saja kita harus berusaha berjuang untuk memenuhi anggapan tersebut.

Ibnu Jauzi rahimahullah mengatakan, “Jika orang terkesan olehmu, sebenarnya mereka terkesan oleh indahnya cara Allah subhanahu wa ta’ala menutupi dosamu.”

Itu bukan kita, itu adalah hijab yang diberikan Allah untuk kita. Kita harus menyadari ini, sehingga pujian yang mematikan itu tidak akan membius kita dari usaha untuk memantaskan diri. Allahumma aamiin.

Sumber: https://www.facebook.com/imamomarsuleiman/videos/1899683826718316/

Resume ditulis oleh Key