Ada sebuah kisah tentang seseorang lelaki bernama Uwais al-Qarni rahimahullah di dalam Sahih Bukhari. Uwais menjadi buah bibir Nabi meski beliau belum pernah bertemu dengannya. Beliau bahkan menyuruh para sahabat untuk meminta doanya jika suatu ketika bertemu dengannya.
Ini karena Nabi tahu dekatnya hubungan Uwais dengan Allah subhanahu wa ta’ala. Nabi juga memberikan gambaran tentang Uwais yang memiliki dua amalan yang terkenal. Pertama, dia seorang yang sangat patuh kepada ibunya, dan karena kepatuhannya kepada ibunya Allah subhanahu wa ta’ala memberinya penghargaan. Kedua, dia menderita lepra dan memohon Allah menyembuhkannya kecuali untuk bekas lepra sebesar uang logam satu dirham.
(كَانَ بِهِ بَرَصٌ فَبَرَأَ مِنْهُ إِلَّا مَوْضِعَ دِرْهَمٍ)
“He asked Allah to cure him of his leprosy except for the space of a coin…”
Mengapa Uwais ingin meninggalkan bekas lepranya yang sebesar ulang logam itu? Dia melakukannya agar bisa mengingat rasa sakit yang telah dideritanya, dan rasa butuh akan Allah subhanahu wa ta’ala untuk menyembuhkannya. Dia ingin menjadikannya kenang-kenangan, pengingat baginya selamanya.
Ini adalah pelajaran penting bagi kita. Seringkali kita memohon Allah subhanahu wa ta’ala untuk menghilangkan suatu kesulitan dari kita, dan berjanji untuk menjadi lebih baik. Namun, begitu kesulitan itu dihilangkanNya kita kembali lengah dan tidak peduli. Kita lupakan berkah dihilangkannya kesulitan itu berikut janji kita kepadaNya.
Oleh karenanya jika kita meminta Allah untuk menghilangkan kesulitan kita, mintalah juga agar Dia menjadikan kita selalu ingat akan pelajaran dari kesulitan itu. Kita tidak ingin kedekatan hubungan kita dengan Allah saat berada dalam kesulitan itu meninggalkan kita.
Karena setiap kali Allah memberikan kesulitan kepada kita, sebagai gantinya Dia akan memberikan sesuatu yang lebih baik. Dan hal terbaik yang bisa diberikan Allah adalah diriNya sendiri. Inilah yang telah diperoleh Uwais Al-Qarni di dalam sakitnya. Hubungan semakin dalam dengan Allah, dan ini tidak ingin dilupakannya, meskipun dia ingin disembuhkan dari penyakit lepra tersebut.
Semoga Allah subhanahu wa ta’ala memberi kita sifat rendah hati tersebut, juga menghilangkan kesulitan kita, namun tidak melupakan pelajaran yang kita peroleh dari kesulitan tersebut. Semoga Allah memberikan yang terbaik bagi kita di kehidupan ini dan kehidupan berikutnya. Allahumma aamiin.
Sumber: https://www.facebook.com/imamomarsuleiman/videos/1898448233508542/
Resume ditulis oleh Key