Bayangkan jika kita sedang dalam sebuah perjalanan mengarungi samudera luas, sebagaimana yang dilakukan Ibrahim bin Adam. Di tengah perjalanan tersebut, tiba-tiba ada badai yang sangat dahsyat disertai tiupan angin di segala penjuru.
Halilintar menyambar dimana-mana beserta topan mengerikan yang membentuk pusaran angin di atas langit dan bergejolaknya gelombang air laut. Saat itu, semua orang merasa ketakutan yang teramat bahwa kapal yang membawa mereka akan tenggelam dan mereka akan kehilangan nyawa.
Dalam keadaan yang menakutkan tersebut, Ibrahim bin Adam terbangun dari tidurnya, lalu dengan penuh harap menengadahkan tangan dan memanjatkan sebuah doa:
“Allahumma Qad ‘Araitanaa Qudrataka Fa Arinaa ‘Afwaka.”
“Oh Allah, benar-benar Engkau telah memperlihatkan Qadr-Mu (kekuasaan Mu), maka saat ini ku mohon perlihatkanlah ampunan Mu (pada kami).”
Begitu dahsyatnya doa ini, seketika itu juga badai dan suasana mencekam tersebut berakhir dan keadaan kembali menjadi aman terkendali.
Doa ini sangat penuh hikmah, di mana kita diajarkan untuk terus berprasangka baik kepada Allah. Di tengah kondisi yang seburuk apapun, Ibrahim bin Adam mengajarkan kita untuk meyakini ini adalah bagian dari ketetapan Sang Maha Kuasa, bukan sebuah hukuman/ancaman/azab.
Dengan meyakini ini bagian dari ke-Maha-Kuasa-anNya, tentunya kita pun menyadari bahwa di balik segala kejadian tersebut pasti ada banyak kebaikannya. Dengan modal selalu berprasangka baik dan bertawakal kepada Allah atas apa yang terjadi dalam hidup kita, maka insyaAllah pertolongan amatlah dekat.
Sumber: https://www.facebook.com/imamomarsuleiman/videos/vb.219543788065670/1890432240976808
Resume ditulis oleh Yunice Karina