Doa Umar bin Khattab (radhiyallahu ’anhu) – Prayers of the Pious 5 – Omar Suleiman


Umar bin Khattab radhiyallahu ’anhu. Ketika Khalifah Umar radhiyallahu ’anhu sedang wukuf di Arafah ia membaca doa sebagai berikut:

اللهُمَّ ارْزٌقْنِيْ شَهَادَةً فِيْ سَبِيْلِكَ وَاجْعَلْ مَوْتِيْ فِيْ بَلَدِ رَسُوْلِكَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ لا تَجْعَلْ قَتْلِيْ عَلَى يَدِ عَبْدٍ سَجَدَ لَكَ سَجْدَةً يَحَاجُّنِيْ بِهَا يَوْمَ القِيَامَةِ

Ya Allah aku mohon mati syahid di jalanMu dan wafat di negeri RasulMu (Madinah).

Doa Umar bin Khattab (radhiyallahu _anhu) – Prayers of the Pious 5 – Omar Suleiman

Sepulangnya beliau dari menunaikan ibadah Haji beliau menceritakan soal doanya kepada salah seorang sahabat di Madinah. Maka sahabat tersebut berkomentar, “Wahai Khalifah, jika engkau berharap mati syahid maka tidak mungkin di sini.

Sahabat tersebut menyarankan Umar radhiyallahu ’anhu untuk hijrah, karena di Madinah tidak ada perang berkecamuk, dimana banyak orang yang beranggapan jalan untuk mati syahid sangatlah kecil.

Namun, Umar radhiyallahu ’anhu memang sangat ingin meninggal di Madinah, sebagaimana anjuran Rasul yang dicintainya, “Siapa yang bisa meninggal di Madinah, maka biarkanlah ia melakukannya. Karena aku akan memberikan syafaat bagi orang yang meninggal di Madinah.

Maka, dengan ringan Umar radhiyallahu ’anhu menjawab, ”Jika Allah menghendaki untuk terjadi, maka akan terjadi.

Selain itu, Umar radhiyallahu ’anhu pun berdoa, (اللَّهُمَّ لا تَجْعَلْ قَتْلِيْ عَلَى يَدِ عَبْدٍ سَجَدَ لَكَ سَجْدَةً يَحَاجُّنِيْ بِهَا يَوْمَ القِيَامَةِ)

Oh Allah, jangan biarkan yang membunuhku adalah orang yang pernah bersujud padaMu, jangan ia gunakan itu untuk menyerangku di Hari Kiamat.

Di sini Umar radhiyallahu ’anhu tidak ingin dibunuh oleh orang yang beriman, agar tidak menjadi fitnah bagi umatnya setelah kematiannya.

Keesokan paginya, saat Umar radhiyallahu ’anhu mengimami sholat Subuh di masjid, tiba-tiba dalam kegelapan waktu pagi itu seorang pengkhianat Majusi bernama Abu Lu’lu’ah menghunuskan pisaunya ke tubuh mulia sang Khalifah yang menyebabkan beliau mendapat tiga tusukan dalam dan tubuhnyapun rubuh di samping mihrab.

Abdurrahman bin Auf radhiyallahu ’anhu segera menggantikan posisi Imam sholat melanjutkan hingga selesai sambil menangis sesunggukan mengkhawatirkan nasib Umar radhiyallahu ’anhu.

Sebelum menghembuskan nafas terakhir, pertanyaan pertama yang Umar radhiyallahu ’anhu ajukan adalah, “Apakah yang menusukku adalah seorang Muslim?” Lalu sahabat menjawab bukan. Maka, Umar radhiyallahu ’anhu mengucapkan, “Alhamdulillah, Allah tidak menjadikan akhir hidupku di tangan orang yang beriman.

Dan, beliau syahid di jalan Allah. Beliau wafat dalam keadaan sedang memimpin sholat kaum Muslimin. Subhanallah…!!!

Berdasarkan riwayat ini, kita dapat menyimpulkan bahwa mengharapkan mati syahid di jalan Allah merupakan suatu perbuatan yang dianjurkan dalam Islam. Bahkan ia merupakan kejadian yang dinanti-nantikan sehingga dituangkan dalam bentuk doa oleh orang yang bahkan sudah dijanjikan surga untuknya, Umar radhiyallahu ’anhu.

Memang kita hidup di negeri dimana perang tidak sedang berkecamuk. Sementara itu, kemungkinannya sangat tipis untuk bisa bergabung dengan Mujahidin di Afghanistan, Irak atau Palestina misalnya.

Namun kita harus tetap optimis bahwa rezeki mati syahid masih terbuka. Jangan meremehkan kekuasaan doa, Allah Maha Mendengar Doa dan Maha Kuasa atas segala sesuatu. Terlebih Nabi shollallahu ’alaih wa sallam pun bersabda, “Barangsiapa memohon dengan jujur kepada Allah agar mati syahid, maka Allah akan sampaikan ia kepada kedudukan para syuhada walaupun ia mati di atas ranjangnya.” (HR Muslim 3532).

Makan, marilah kita tanamkan dalam diri kerinduan untuk mati syahid di jalan Allah. Sebab itu merupakan bentuk kematian yang paling mulia. Marilah kita awali dengan membiasakan diri sering-sering berdoa kepada Allah untuk meraih mati syahid di jalanNya, untuk meninggal di Kota Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, dan tidak menjadikan kematian kita sumber fitnah bagi generasi setelah kita.

Sumber: https://www.facebook.com/imamomarsuleiman/posts/1885185531501479

Resume ditulis oleh Yunice Karina

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s