The Highest Companionship in the Highest Garden
Diriwayatkan dalam Musnad Ahmad, dari hadis Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: pernah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam masuk ke masjid bersama Abu Bakar dan Umar, beliau di antara keduanya.
Saat itu Ibnu Mas’ud sedang salat. Kemudian ia lanjutkan dengan terus membaca al-Qur’an dengan sebaik-baik bacaan hingga Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa suka untuk membaca Al Qur’an dengan benar sebagaimana diturunkan, maka hendaknya dia membacanya seperti bacaan Ibnu Ummi Abd.”
Kemudian Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Mintalah pasti engkau diberi, mintalah pasti engkau diberi.” Dan Ibnu Mas’ud berdoa,
(اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ إِيمَانًا لَا يَرْتَدُّ، وَنَعِيمًا لَا يَنْفَدُ، وَمُرَافَقَةَ مُحَمَّدٍ فِي أَعْلَى جَنَّةِ الْخُلْدِ)
“Ya Allah saya meminta kepada-Mu keimanan yang tidak akan berubah dengan kemurtadan, kenikmatan yang tiada putus, dan (aku memohon kepada-Mu) agar menjadi pendamping Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam di derajat tertinggi dari surga yang kekal.”
Keimanan adalah nikmat paling utama dan paling berharga dalam hidup kita, sebelum nikmat-nikmat duniawi lainnya. Setelah itu, kenikmatan yang paling hakiki adalah ketika kelak di surga kita bisa mendapatkan nikmat surga yang penuh kenikmatan abadi.
Namun, itu saja tidak cukup. Hendaklah kita juga memohon agar dapat menemani sebaik-baik insan di sebaik-baik tempat kelak. Menemani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah kenikmatan yang agung dan keutamaan yang mulia.
Karenanya para sahabat beliau adalah manusia-manusia termulia dari umat ini. Sebabnya, setelah iman dan amal saleh- mereka dipilih dan ditakdirkan oleh Allah membersamai beliau, Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam.
Menemani sang utusan dengan iman mengangkat kedudukan mereka di atas manusia-manusia mulia sesudahnya. Ini kebersamaan dengan beliau di dunia – yang kita tidak mendapatkan kesempatannya, namun masih ada kesempatan bagi kita untuk membersamai beliau di akhirat?
Apakah kita akan menyia-nyiakannya? Kesempatan itu hanya akan datang jika dimulai dengan doa yang terus menerus kita ucapkan, sebagaimana Ibnu Mas’ud yang tidak pernah melupakan doa ini di setiap waktu mustajab berdoa – baik selesai salat wajib maupun salat sunnah.
Sumber: https://www.facebook.com/imamomarsuleiman/videos/vb.219543788065670/1886146108072088
Resume ditulis oleh Yunice Karina