[Transkrip Kartun Islami] Akhir Yang Baik – AbdulBary Yahya


Ayah saya ditembak di depan masjid. Kejadiannya setelah salat Isya. Kami dulu tinggal di sebelah masjid. Ayah saya biasa membersihkan masjid, kamar mandi masjid dan sebagainya. Orang-orang tidak tahu siapa sebenarnya yang membersihkan masjid hingga beliau wafat, lalu kamar mandi masjid mulai berbau, karena tidak ada yang membersihkannya. Beliau tidak pernah membersihkan masjid jika ada orang di sana.

Sebelum berangkat ke kantor, beliau berhenti di masjid, beliau bersihkan segala sesuatunya lalu pergi bekerja, beliau selalu memperhatikan saat di mana tidak ada orang yang akan melihatnya.

Jadi tidak seorang pun tahu bahwa beliaulah yang melakukan semua ini, dan beliau terus melakukan hal ini. Suatu ketika beliau keluar, sedangkan saya sedang berada di dalam rumah. Saya mendengar suara seperti suara tembakan, yang saya kira bukan suara tembakan karena kita sedang memperingati Hari Kemerdekaan di bulan Juli.

Saat di mana orang-orang membakar kembang api, dan ini hanya beberapa hari setelahnya, saya pikir ada seseorang yang membakar sisa MAD (merk kembang api) nya atau yang sejenis itu, kembang-kembang api itu.

Jadi saya mendengar Ayah memanggil saya, “AbdulBary, AbdulBary, seseorang telah menembakku!

Saya berlari menghampiri beliau, ketika beliau melihat wajah saya beliau berkata, “Asy hadu an laa ilaaha illa Allah, wa asy hadu anna muhammad rasuulullah.

Ketika mendengar itu, saya katakan kepada beliau, Kata saya, “Ayah, aku tidak peduli siapa saya yang bicara dengan Ayah mulai saat ini, jangan ucapkan sepatah kata pun. Hanya di dalam hati saja. Ayah sudah melakukan banyak kebaikan.

Mohon ampunlah kepada Allah, mintalah ampunan dan berkahNya, tapi jangan ucapkan sepatah kata pun setelah ini.

Beliau tidak mengucapkan sepatah kata pun setelah itu, ambulans dan yang lainnya datang… Lalu seorang polisi, seorang reserse, datang dan menanyai saya. Dia menanyai saya tentang apa yang terjadi… apakah masjidnya terbuka… Saya berjalan kesana kemari memberi tahunya apa yang terjadi di sekitar masjid.

Jadi… Saya bicara kepadanya seperti biasa saja… Saya sedikit sedih, tapi saya tidak berteriak-teriak atau histeris. Tenang dan bicara seperti biasa, seperti bagaimana seseorang bicara kepada orang lain, bukan dalam situasi seperti itu…

Setelah itu pagi harinya reserse itu bicara kepada beberapa orang. Dia bicara kepada salah seorang teman saya, reserse itu berkata, “Dari semua kasus pembunuhan yang telah saya tangani seumur hidup saya, Saya belum pernah bertemu seseorang seperti dia.

Sungguh mengagumkan!

Teman saya berkata, “Kamu sudah berdakwah dengan hebat.

Apa? Aku tidak bicara apa-apa tentang Islam.

Katanya, “Kamu sudah berdakwah dengan hebat.

Reserse itu mendatangi saya dan berkata, “Selama hidup saya, saya sudah menyaksikan ratusan TKP (Tempat Kejadian Perkara).

Saya belum pernah melihat seseorang khususnya kerabat korban pembunuhan, seperti dia.

Bagaimana bisa? Saya bahkan mengira dialah pelakunya!

Begitulah kata reserse itu.

Saya tegaskan ini tidak mungkin bagi seorang manusia.

Tidak mungkin bagi seseorang berada dalam kondisi seperti itu.

Sebagian besar orang akan menjadi gila.

Lalu saya katakan kepadanya, “Ayo saya ceritakan padamu.

Saya sedih dengan apa yang terjadi, tapi Ayah saya, punya sesuatu yang saya inginkan, yang saya belum yakin akan bisa memilikinya, ucapan terakhirnya adalah ‘Laa ilaaha illa Allah.

Nabi shallallahu alaihi wa sallam berkata, “Man kaana aakhiru kalaamihi laa ilaaha illa Allah, dakholal jannah..

Sesiapa yang ucapan terakhirnya adalah laa ilaaha illa Allah akan masuk surga.

Saya tidak tahu apakah pada hari kematian saya akan bisa mengucapkan itu.

Saya hanya berharap saya bisa.

‘Aisyah pernah ditanya, “Doa’ apa yang paling sering diucapkan Nabi shallallahu alaihi wa sallam?

Dia berkata – dan beliau adalah Rasulullah, bukan seperti kita-kita ini, Dan doa’ yang paling sering beliau panjatkan adalah, “Ya muqallibal quluub, Wahai Allah yang membolak balik hati, tsabbit qalbi ‘ala diiinik, teguhkan hatiku dalam agamamu.

Teguhkan hatiku dalam ketaatan kepadaMu.

Dan itulah doa’ yang paling sering dipanjatkan Nabi shallallahu alaihi wa sallam.

Unduh aplikasi bergerak kami atau daftarkan diri pada website resmi kami untuk memperoleh akses konten ekslusif. Tautan dapat ditemukan pada deskripsi video.

Subtitle: NAK Indonesia
Donasi: https://www.kitabisa.com/nakindonesia

English Transcript: https://islamsubtitle.wordpress.com/2018/05/23/a-good-ending/

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s