Resume Part 3: RECONNECT WITH QUR’AN
Narasumber: Ustadz Nouman Ali Khan
(last part)
Al-Qur’an diawali dengan doa, di surat Al-Fatihah dan di akhiri dengan doa pula, di surat An-Naas. Allah menunggu kita berdoa kepadaNya.
Al-Qur’an adalah hubungan antara kita dengan Allah, Dia berbicara dengan kita lewat Al-Qur’an. Tapi, yang menjadi kenyataannya, semua yang terjadi hanyalah ONE WAY CONVERSATION. Seperti jika ada seseorang mengirim pesan WhatsApp kepada kita, dan kita hanya membacanya tanpa membalasnya. Itulah yang terjadi pada kita sekarang ini. Jarak antara hati kita dan Al-Qur’an sebegitu jauhnya, meski ia ada di hadapan kita dan kita membacanya.
Mulai saat ini bicaralah pada Allah, seluruh Al-Qur’an bisa dijadikan doa, percakapan kita dengan Allah.
Bagaimana caranya?
Contoh, saat membaca Alif Laam Miim, bagaimana kita berdoa dengan ayat ini? Saat membacanya kita bisa mengambil hikmah dan berdoa: ” Ya Allah, Engkau yang tahu maknanya, dan aku tidak tau. Karenanya, hilangkanlah obsesi saya mengetahui sesuatu yang tidak penting untuk saya ketahui.”
Contoh lain, dari kisah Fir’aun, kita bisa jadikan itu sebagai doa, minta dijauhkan dari sifat-sifat Fir’aun dan contoh-contoh jahat yang Allah gambarkan di dalam Al-Qur’an.
Ada sebuah cara untuk kembali mereconnect atau menghubungkan kembali hati kita dengan Al-Qur’an.
MININAL 15 MENIT, DENGARKAN / BACA SATU TAFSIR DARI AL-QUR’AN, SATU AYAT SAJA. DENGARKAN PENJELASANNYA BERULANG KALI, SEDIKIT DEMI SEDIKIT, TERHUBUNG SETIAP HARI.
Aisyah radhiyallaahu ‘anha istri Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, selama 16 tahun baru mengatakan, tidak hafal semua Al-Qur’an, tapi dia terhubung setiap hari dengan Al-Qur’an sedikit demi sedikit dan mengamalkannya dalam dirinya dan kesehariannya.
Kita dengarkan Al-Qur’an, membacanya, mentadabburinya, karena inilah CINTA, DOA, KONSULTASI dari kita dengan Allah.
Bulan Ramadhan menjadi mulia, karena Al-Qur’an diturunkan didalamnya, kita kembali lagi dan lagi, setiap ramadhan, kembali kepada Al-Qur’an..
BELAJARLAH AL-QUR’AN UNTUK DIRIMU SENDIRI, JANGAN NIATKAN BELAJAR AL-QUR’AN UNTUK MENGAJARKAN KEPADA ORANG LAIN, SEDANG DIRIMU TIDAK MENDAPAT EFEK APAPUN DARI AL-QUR’AN ITU SENDIRI.
Belajarlah Al-Qur’an untuk dirimu, bukan untuk mengutip ayat dan menyalahkan orang lain. Jangan menggunakan Al-Qur’an sebagai adzab bagi orang lain, tapi sebagaimana dia diturunkan dengan penuh rahmat, jadikan pula ia rahmat buat orang lain. Hanya Allah yang pantas menghakimi.
AL-QUR’AN DITURUNKAN UNTUK MENGOBATI HATI, BUKAN UNTUK MENYAKITI HATI.
Dan akhir dari perjalananmu bersama Al-Qur’an, ukuran pastinya hanya Allah yang tau. Tapi seperti ayah para nabi, Ibrahim ‘alaihissalaam, yang memiliki hati yang selamat, qolbun saliim, yang terus mengusahakan kebaikan dari dirinya dan bagi orang lain, bahkan keturunannya yang belum pernah dia lihat, dan mendoakan kebaikan bagi orang lain meski ia telah dianiaya dan dizhalimi..
(وَاغْفِرْ لِأَبِي إِنَّهُ كَانَ مِنَ الضَّالِّينَ)
(Bahasa Indonesia)
dan ampunilah ayahku, sesungguhnya dia termasuk orang yang sesat,
-Surat Asy-Syu’ara, Ayat 86
(وَلَا تُخْزِنِي يَوْمَ يُبْعَثُونَ)
(Bahasa Indonesia)
dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan,
-Surat Asy-Syu’ara, Ayat 87
(يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ)
(Bahasa Indonesia)
(yaitu) pada hari (ketika) harta dan anak-anak tidak berguna,
-Surat Asy-Syu’ara, Ayat 88
(إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ)
(Bahasa Indonesia)
kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,
-Surat Asy-Syu’ara, Ayat 89
Seperti itulah harusnya Al-Qur’an memberikan efek kepada kita. Sebuah hati yang selamat, adalah tujuan akhir kita, agar saat menghadap Allah kelak, dihari saat semua hal yang kita miliki saat ini di dunia tidak akan berarti apapun, tapi kita masih punya satu hal yang bisa kita persembahkan kepada Allah agar kita selamat kelak: QOLBUN SALIIM…
Allah sudah berikan jalannya, Al-Qur’an mukjizat akhir zaman yang akan membawa hati kita menuju keselamatan..
Apa masih mau kita diamkan saja al-Qur’an itu tanpa kita latih hati kita untuk terhubung dengannya?
#reconnectwithquran
#noumanalikhan
Ditulis oleh Nusaibah Azzahra
Reblogged this on Lutfia Nurna.
LikeLike