[MFA 2018] Survival Kit – Lika Lulu


Survival Kit
oleh: Lika Lulu

Zaman dahulu kala…
MAF2018 - Survival kit
Gak dulu banget, beberapa tahun yang lalu, sewaktu saya masih SMA. Ceritanya saya pernah ikut pelatihan “character building” yang latarnya itu di alam. Salah satu rangkaian kegiatannya adalah survival. Berlatih survive di alam, tanpa shelter, tanpa makanan, dan tanpa air. Hal basic yang dibutuhkan manusia untuk bertahan hidup. Kami hanya dibekali survival kit berupa golok, korek api, garam dan nesting. Wait.. apa itu nesting? Peralatan masak untuk kegiatan outdoor yang fungsinya bisa juga sebagai peralatan makan, bahannya terbuat dari campuran aluminium.

Di ‘lepas’ ke hutan tanpa shelter? Atau tenda minimal. Kalau hujan gimana? Kalau haus? Lapar? Tenang.. kami di ‘lepas’ bukan tanpa ilmu. Sebelumnya kami sudah diberi pelatihan untuk menghadapi kondisi survival dan moment itu saatnya di ‘uji’. Padahal hanya 3 hari, tapi saat itu jadi moment berkesan dalam hidup dan sadar jika makan dan minum adalah kebutuhan dasar banget yang dibutuhkan manusia.

Kalau shelter gimana? Manusia diberi kecerdasan untuk membentuk sesuatu untuk tempat berteduh. Tapi makanan? Minuman? Itu sesuatu yang ga ujug-ujug ada. Coba kita renungkan, telusuri sampai ke akar, adakah telur dadar yang dimakan saat sarapan tadi bersumber dari sesuatu buatan manusia? No! Itu semua “pemberian” dari sang Maha segalanya, Allah SWT.

Seiring berjalannya waktu, pemahaman tentang hidup pun kian bertambah. Ujian demi ujian, kebahagian dan kesedihan dipergilirkan. Setiap moment sarat pembelajaran. Hingga pada suatu moment saat ust. Nouman berkesempatan hadir ke Indonesia (Alhamdulillah) tepatnya di masjid Istiqlal, beliau menceritakan kisah Nabi Ibrahim. Pada rangkaian kisahnya, cuplikan doa indah Nabi Ibrahim becomes #myfavoriteayat:

Asy-Syu_ara 78 79

Asy-Syu_ara 80 81
Asy-Syu_ara 82

Allah bukan hanya yang menciptakanku, tapi juga yang memberiku petunjuk. Dia tidak hanya memberiku makanan untuk dimakan dan minuman untuk melepaskan dahaga, tapi Dia juga secara terus-menerus memberiku petunjuk. Allah tidak hanya berkuasa membuatku mati, tapi Dia juga berkuasa untuk membuatku dihidupkan kembali.” (Q.S Asy-Syu’ara: 78-82)

Mendengar ayat itu membuat saya seakan masuk ke mesin waktu dan merasakan kembali momen saat survival di tengah hutan Leuweung Poek (nama hutan tersebut dalam bahasa Sunda, artinya hutan gelap).

Doa yang indah sekaligus mind-blowing menurutku, karena dari ayat itu Allah menunjukkan sebegitu pentingnya sebuah petunjuk, bahkan disandingkan dengan makan dan minum. Jika makan dan minum adalah kebutuhan dasar manusia, ternyata bukan hanya itu!

Berdasarkan ayat itu, saya jadi paham jika ‘petunjuk’ juga merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan manusia untuk bertahan hidup. Bertahan hidup loh, bukan hanya sebagai pelengkap, apalagi sekedar menggugurkan kewajiban. Sepenting itu ternyata nilainya.

Kemudian pertanyaan kritis muncul, jika sepenting bertahan hidup, tapi kok masih banyak yang tidak menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk, masih tetap hidup? bahagia pula! (bahagia ukuran manusia).

Memang petunjuk itu apa sih?

Coba kita samakan persepsi dulu. Analoginya, saat ada orang yang bilang “hati-hati di depan jalan tersebut ada lubang besar, hindarilah!” dan setelah itu kita hanya mengangguk tanpa peduli dan tetep jalan lempeng.., itu artinya kita menganggap perkataan orang tadi sebatas informasi, bukan petunjuk yang bermanfaat untuk kita agar selamat.

Sama halnya dengan Al-Qur’an, isinya adalah semua perkataan Allah. Jika kita menganggap perkataan Allah hanya sekedar paham dan anggukan bahwa ini adalah benar, tanpa melakukan apa yg Allah mau, maka kita menganggap Al-Qur’an masih sebatas informasi bukan petunjuk.

Al-Quran ibarat ‘survival kit‘ nya manusia, dibuat persis sesuai kebutuhan dan tujuan manusia diciptakan untuk bisa bertahan hidup sesuai keinginan Allah. Jika komponen manusia terdiri dari jasad dan ruh. Kita terbiasa menjaga dan memelihara jasad kita dengan makan dan minum. Begitu pun dengan ruh kita yang butuh dipelihara dengan Al-Quran.

Karena jika hanya mengandalkan kemampuan manusia, segalanya serba terbatas. Kita perlu sadar manusia mah makhluk lemah, buat bernafas aja butuh oksigen buatan Allah. Mengalirkan darah aja butuh jantung yang berdetak buatan Allah. Tapi manusia teh suka bandel, kenapa coba?

Karena sudah terbiasa… menganggap itu semua otomatis, gak ada yang ngatur, gak ada yang berkehendak. Kepekaannya tergerus.. dibuat lupa.. terdistraksi sama banyak hal. Kalau laper ya makan, kalau haus ya minum, tapi lupa dari mana datangnya makanan dan minuman itu semua? Jadi jelas kalau makhluk ciptaan punya dimensi yang berbeda sama penciptanya. Analoginya kalau kita bikin kursi dari kayu, bisa gak kursi melakukan apa yang dilakukan manusia? #cobapikir

Intinya.. kita gak akan pernah bisa lepas dari Allah, masih mau pura-pura gak butuh Allah? padahal kita butuh banget! Jadi penting jaga relationship kita sama Allah, butuh deket-deket sama Allah, butuh petunjuk Allah, karena faktanya kita mah gak punya apa-apa, gak tau apa-apa. Sadar akan fakta ini, sahabatku Dea menyebutnya ‘sense of reality’.

Semua yang terjadi datangnya dari Allah, kebahagiaan bahkan ujian. Dikasih bahagia sih happy.. tapi apa kabar saat diberi ujian? *yang nulis juga masih suka sedih kok :(. Manusiawi memang jika saat dilanda ujian merasa sedih, tapi jangan sampai jadi berlarut-larut karena itu tanda kita lupa akan rahmatnya Allah. Itu kenapa kita butuh petunjuk, karena kita kita butuh hope.

Hope is always become a pearl in the ocean, sesuatu yag butuh diperjuangkan. Begitupun petunjuk, butuh diperjuangkan agar paham kemudian jadi amal perbuatan. Semangat memperjuangkan yang penting untuk diperjuangkan! Kedekatan dengan Allah melalui petunjuknya. ☺

Bismillah.

Lika Lulu.

Source:

– Nouman Ali Khan Istiqlal Jakarta: https://www.youtube.com/watch?v=SCSAVus2-7Y

– Guidance comes from Allah, not from Youtube – Nouman Ali Khan
https://www.youtube.com/watch?v=sKi67F-92SQ

– The Quran, A Miracle and Guidance – Nouman Ali Khan
https://www.youtube.com/watch?v=zoF4A5l9Eyg

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s