SSS Bersama Bang Syafiq – Why Do We Need Religion?


Ust. NAK memulai dengan sebuah realita bahwa di luar sana, ada orang yang secara lahirnya atau zahirnya, dia lengkap cukup dan terpenuhi segala kebutuhannya. Let’s say, dia kaya, rumah ada, pekerjaan ada, istri ada, anak ada, orang tua masih hidup, investasi ada, kendaraan ada, anak2ny sekolah top semua, pokoknya yang trlihat adalah dia sudah mapan, cukup. Lalu, dia bertanya, “aku udah punya semuanya. Udah cukup lah. Trus apa lagi gunanya agama?”
Kenapa Kita Butuh Agama_

Kira2 bgitulah pesan yang trsirat dalam ayat ini, ketika menceritakan tentang orang yg secara urusan dunia dia merasa sudah cukup, lalu kemudian dia sudah tdak merasa perlu lg dg dunia.

Bagi saya pribadi, isu ini sangat dekat dengan keseharian saya. Dimana banyak kawan2 saya yang secara duniawinya katakanlah mapan, hingga ke titik dimana menjadikan agama itu benar2 hanya sbatas ritual saja, hanya sekedar melepas kewajiban saja. maka, penting bagi saya pribadi setidakny untuk bisa menjawab permasalahan ini,

“kalo udh cukup semuanya, buat apa lagi ada agama?”

perlu mnjdi catatan, bahwa orang2 yg sperti ini bukan brrti dia jahat ya. dia keseharianny baik. dalam artian tidak melakukan tindakan kejahatan. dia berprilaku normal, sopan, hormat kpd orang lain. sehingga ada perasaan, “kita tuh gk butuh agama. kita cuma butuh untuk jadi orang baik. mau agamanya apa aja trserah”, kira2 begitu.

nah, sbelumnya, saya mau sharing, knapa saya pilih judul ini.

Kajian ini adalah kajian spesial di Bulan Ramadhan lalu, yg membahas ulang tentang Juz ‘Amma (juz 30) remake ulang dari awal dan dilihat serta dikaji secara mendalam dari berbagai sisi dan pendapat yg ada. Bagi yg dlu pernah atau sering dengerin podcast juz ‘amma, nah yg kajian ini lebih dahsyat lagi, dan memang lebih berat juga dari sisi materi. Jadi memang klo mau ngikutin fullnya, bener2 harus siap mental.

Nah, penggalan video itu tadi, sedang membahas potongan dari ayat 5 surah ‘abasa (surah ke 80 kalo saya tidak keliru), tentang kata “taghna” atau “ghina”.

Ust. Nak dalam video ini, menjawab isu tersebut dengan sangat indah menurut saya.

Bahwa manusia, suka gak suka, mau gak mau, sadar gak sadar terdiri dari 3 komponen.

1. Jasad
2. Emosional
3. Spiritual

Setiap komponen berkaitan erat satu sama lainnya dan tidak bisa dipisahkan. Ketika ada satu komponen yang tidak ditunaikan kebutuhannya, maka akan brpengaruh trhadap komponen lainnya.

Contoh:

Saya telat makan, maka saya jdi kelaparan. Scara zahir, yang tidak saya laksanakan adalah kebutuhan jasad, yaitu makan. Namun, karena hak jasad tidak dipenuhi, maka merembet ke emosi. Krena lapar, saya jadi sensitif dan gampang marah, misalnya. Padahal, sebenarnya sebabnya hanya karena lapar. Dan karena emosi lagi tinggi dan sensitif, ketika sholat ataupun dipaksa tilawah menjadi tidak khusyuk, yang artinya juga berhubungan dengan urusan spiritual.

Lihat, bagaimana hubungan ketiganya berkaitan sangat erat. Maka kewajiban dan tugas kita selaku vessel atau Wadah yang menampung ketiga komponen tersebut untuk memenuhi kebutuhannya.

Kebutuhan tubuh misalnya makan, tidur, olahraga, dsb.

Kebutuhan emosional misalnya rekreasi, hiburan, jalan2, dsb.

Kebutuhan spiritual adalah lewat ritual2 ibadah seperti sholat, puasa, tilawah, dsb.

Semuanya harus ditunaikan secara proporsional dan seimbang. Merusak salah satunya, akan berpengaruh pada yang lainnya

Pertanyaannya skarang kembali lgi ke isu utama. Lalu apa gunanya agama kalo semuanya sudah cukup?

Ketahuilah, bahwa yang kau katakan cukup saat itu sebenarnya sedang mengubur komponen spiritualmu. Jauh di lubuk hati yg dalam, ada kerinduan qalbu yang perlu untuk sgera dipenuhi.

Kita bisa bilang makan cukup, uang cukup, jalan2 cukup, rekreasi cukup, pendidikan cukup, dsb.

Namun, akan tampak sisi kerapuhan spiritual, ketika Allah mengujinya dengan cobaan. Maka dititik itulah, manusia baru menyadari, bahwa sesungguhnya ada jiwa yang rindu akan Rabbny.

Agama, Allah titipkan kepada kita, agar kita tau, bagaimana cara menyeimbangkan ketiganya. Itu sebabnya, segala urusan, dari A sampe Z, semuanya di atur. Karena memang itulah fungsinya agama. Menjadi rambu2, menjadi petunjuk agar setiap manusia bisa menyeimbangkan kebutuhan2 tersebut.

Dan ust. nak menutup kajian ini, dengan menyebutkan bahwa fungsi utama dari kebutuhan spiritual, adalah untuk menjaga, jangan ada kbutuhan fisik ataupun emosional yang mendapat porsi tidak pada tmpatny. Dialah tali kekang keduanya, yang menjaga agar keduany tetap seimbang.

Sekian dlu sharing singkat dari saya. Walaupun sedikit, mudah2an ada yang bs d ambil hikmahnya.

Sebagai penutup, saya ingin mengajak sahabat nak semua untuk mendoakan saudara2 kita di berbagai belahan dunia, yg saat ini sedang dijajah, disiksa, dibuang, dibunuh, dan berbagai bentuk kekejaman lainnya. Kita doakan agar Allah menurunkan bantuanNya. Dan kita doakan pula, agar penderitaan mereka berbuah surga bagi mereka. Dan kita doakan pula agar Allah mengampuni kita, yang tidak bisa berbuat banyak untuk mengubah itu semua. Kita doakan pula agar pemimpin2 mampu bertindak tegas dan mengambil langkah yang tegas untuk melawan kezaliman, dan melindungi saudara2 muslim kita disana.

Kirimkan Alfatihah, doa, dan sholawat untuk mereka semua. Jadikan doa ini jdi senjata kita untuk membantu mereka. Dan bagi yang mampu, kita perjuangkan pula harta kita untuk meringankan beban mereka. Mudah2an Allah karuniakan kemenangan atas Islam, dan menyatukan umat muslim di seluruh dunia.

Allahumma aamiinn…

Jzkmullah khairan atas perhatian dan waktunya.

Jika yang sahabat terima itu kebenaran, maka ia dari Allah swt.
Jika ada yang diterima ini sebuah kekeliruan, maka itu murni krena kesalahan, dan keterbatasan ilmu saya.

Pengisi Sharing Serius tapi Santai: Achmad Shafiq Bafadhal

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s