Ini pendapat ulama. Saya bicara masalah agama. Tidak ada kata-kata dalam agama kita, jodohnya belum datang, nggak ada. Saya jelasin, umumnya… umumnya semua orang akan datang sinyal jodoh. Itu semua sinyal ya… hidayah itu sinyal.
Misalnya Ibu dengar azan, ada sinyal hidayah, ada bisikan dalam hati dari malaikat, “Salat.” Itu sinyal hidayah. Bangun tengah malam, gitu kan? Itu hidayah. Ada fakir miskin minta bantu, sinyal hidayah. Kan gitu?
Sama halnya juga dengan begitu… Nikah itu kan ibadah, Allah datangkan sinyal jodoh kepada setiap orang, nggak ada yang tidak ada sinyal jodoh, artinya dia akan pernah ada kecenderungan, atau orang cenderung sama dia, bagaimana pun keadaannya.
Masalahnya dia yang rewel. Mohon maaf saya bahasakan, ini masalah agama ya… Karena kita lihat ada orang lumpuh, laki-laki di Jakarta ini ada. Kakinya lumpuh, tangannya lumpuh semua, isterinya ada, punya anak, bekerja.
Setiap datang sinyal ada orang yang cenderung dengan kita, ada gambaran, dapat informasi tentang seseorang, maka yang terjadi apa? Kita istikharah, minta sama Allah petunjuk dimudahkan. Termudahkan… selesai. Jalan melangkah.
Subhanallah, tidak ada orang yang memudahkan pernikahan dia – ini ada orang yang cocok, sudah… Bismillah… – dia ndak berfikir, “Oh mungkin ada yang lebih baik.”
Udah ini… Allah sudah kirim, berarti ini yang terbaik. dia melangkah kecuali rumah tangganya bahagia tuh.
Tapi kalau ada orang, “Ah, mungkin ada yang lebih baik…” – Allah datangkan putih tidak mau, datang hitam tidak mau; coklat tidak mau. Mau warna apa ini? Kulitnya biru baru mau nikah?- Banyak orang begitu rewel sekali, gitu kan?
Kalau dalam pandangan agama, tidak ada orang yang tidak datang sinyal jodohnya, nggak ada… Ada sinyal jodoh yang datang. Artinya Allah kasih dia sinyal. Dia nolak, Allah kasih lagi tuh. Sinyal, sinyal… ya. Kadang-kadang subhanallah dalam waktu yang bersamaan ada lima mungkin sinyal. Ada lima orang yang cenderung dengan kita, bisa terjadi…
Tinggal kita istikharah, “Ya Allah dari lima yang Kau kirim ini mana yang terbaik?”
Patokannya selalu agama. Oh kalau agama yang terbaik cuma dua orang, “Dari dua orang ini mana yang terbaik lagi ya Allah?”
Mungkin kita bisa mimpi, biasanya bukan mimpi. Mimpi itu dari istikharah cuma bagian kecil ya. Yang sering terjadi adalah kita bisa mendapatkan informasi positif atau negatif tentang calon kita. Biasanya begitu.
Tiba-tiba kita tahu tentang sesuatu, dia pernah melakukan perbuatan yang besar, itu dapat… informasi ndak tahu dari mana, kayak Allah kasih gitu… Dapat… Itu sudah ada sinyal. Oh berarti orang ini tidak tepat, nanti baru ikhtiar.
Kalau misal memang dari ikhtiar, ini dulu saya… -supaya jangan ada suudzon ya, sangka buruk dengan Allah, Allah nggak datangin jodoh saya – Itu keliru. karena jodoh itu masuk dalam “takdir ikhtiar“, pilihan kita.
Sama dengan Ibu mau minum air atau mau minum teh, sama… Mau nikah sama orang ini atau orang itu? Ikhtiar. Pada saat dia pilih, ya sudah, Allah mudahkan dia di pernikahan itu.
Kalau ada orang, “Nggak ini saya nggak mau.”
– Saya yakin Ibu-ibu pernah menolak orang,
“Ah, saya tidak cederung karena ini…”
Baik… Ada orang kalau menolak karena udzur syar’i beda,
“Oh orang ini kayaknya nggak baik akhlaqnya.”
Itu udzur, nggak apa-apa. Allah lagi memberikan pelajaran kepada dia,
“Ada orang-orang yang seperti ini lho, jangan kau terima.”
Mungkin.
“Minta ya Allah petunjuk.”
Dikasih lagi nanti. Tapi ada orang, sudah datang orang yang baik, masih rewel, nggak mau… Ingat! Bukan berarti kalau kita dapat orang shaleh, orang baik kemudian dia tidak punya salah. Enggak…
Pahami ya…karena ada orang sudah menikah,
“Kenapa ya, saya sudah tangkap sinyalnya Allah saya menikah, tapi kenapa suami saya buat masalah?”
Lho memang adaptasi… Ibu hidup 25 tahun di rumah orang tua Ibu, dia hidup 30 tahun di rumah orang tuanya. Terus tiba-tiba mau cocok? Butuh adaptasi kan? Pasti ada adaptasi.
Makanya di sini, cari tadi yang sepadan, dahulukan agama. Sehingga yang benar memaafkan, yang salah minta maaf. Terus begitu roda rumah tangga itu.
Subtitle: NAK Indonesia
Donasi: https://www.kitabisa.com/nakindonesia
English Transcript: https://islamsubtitle.wordpress.com/2018/05/11/choose-a-mate/