Ketika makan di Restoran Pakhtoon hari ini, saya tidak mampu mengalihkan pandangan dari pendar cahaya yang terlihat pada pria yang melayani kami. Saya buka percakapan dengan pertanyaan tentang berapa lama dia telah bekerja di situ serta apa kesibukannya sebelumnya.
Dia menjawab singkat, namun saya telah memicu rasa ingin tahunya yang menyebabkan dia kembali dan menanyakan alasan saya bertanya demikian kepadanya. Saya katakan bahwa dia telah mengingatkan saya kepada pepatah Arab yang termahsyur,
(الكاسب حبيب الله)
“Mereka yang memperoleh penghasilan melalui pekerjaan kasar dicintai Allah.”
Saya ceritakan bahwa dia membuat saya terkenang akan masa-masa kuliah, pekerjaan yang biasa saya lakukan, serta betapa bangganya saya bahwa Allah memberi saya pengalaman seperti itu.
Tidak ada yang memalukan dari pekerjaan kasar. Bahwa itu adalah hadiah dari Allah dan merupakan tanda kemuliaan dan karakter seseorang. Bahwa dia berjuang untuk memperoleh rezeki yang halal lagi berkah. Kami juga berbicara tentang keluarganya serta prestasi gemilang anak-anaknya.
Ketika meninggalkan restoran, si Paman memeluk saya dan memanjatkan begitu banyak doa untuk saya karena telah memuliakannya. Tidak perlu banyak hal bagi Anda dan saya untuk menghargai seseorang. Untuk melihat kebaikan dalam diri mereka atau mengakui teladan yang mereka contohkan, yang seringkali diremehkan oleh orang lain di sekitar mereka.
Etos kerja pria ini menghalangi dia dari sekedar duduk-duduk saja di rumah dan menjadi tergantung kepada orang lain. Dia menemukan tujuan bekerja. Ini adalah sesuatu yang terhormat. Allah mengatakan (قولوا للناس حسنا), yang didalamnya terkandung banyak makna termasuk, “Katakanlah yang baik-baik kepada orang lain.”
Tidak dibutuhkan banyak hal untuk membahagiakan orang lain dan setelahnya Anda mungkin memperoleh doa yang tidak ternilai harganya. Saya tinggalkan restoran dan memperoleh banyak hal dibanding yang harus saya bayar.
Cheers (bukan oke karena saya sedang di London).
(والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته)
[…] Kalau penasaran dengan penjelasan ustad NAK dapat melihat terjemahannya di blog NAK ID. […]
LikeLiked by 1 person