Kecanduan Sosmed


Wajar bila banyak dari kita yang tergantung dengan social media. Karena social media memang di disain dengan sedemikian rupa agar kita menjadi ketagihan, dan terus menerus mengkonsumsinya. Social media dengan sedemikian pintarnya mempunyai catatan terhadap setiap akun mengenai apa saja yang kita akses.
Candu Sosial Media
Misalnya pada youtube. Pada berandanya akan selalu menyajikan tema-tema yang menjadi ketertarikan kita. Dan hal inilah yang berhasil membuat kita semakin molor untuk meng-klik dan meng-klik lagi. Begitupula pada facebook, notifikasi yang muncul semakin sering. Bahkan sekarang kegiatan teman kita akan dimunculkan sebagai notifikasi. Melihat Instragam pun juga begitu, pinginnya scrool dan scrool lagi. Niatnya hanya ingin menghabiskan 10 menit mengakses media online, jadinya malah molor berjam-jam. Ketika tersadar bahwa waktu yang kita habiskan terlalu lama, di saat itulah baru timbul perasaan menyesal.

Kita orang Indonesia, konon dikenal sebagai bangsa yang ramah dan peduli. Termasuk terlalu peduli dengan urusan orang lain. Sepertinya sifat inilah yang selalu menjadi sasaran empuk social media. Ketika kita selalu menyimak apa saja yang dilakukan orang lain lewat social media.

Tidak hanya keluarga, saudara atau orang-orang yang kita kenal. Bahkan artis, anak artis, ataupun orang yang kita benci. Semisal awalnya secara tidak sengaja melihat di youtube artis X menikah lagi, lalu kepo lagi kapan artis itu bertemu pasangan barunya , kapan artis itu bercerai, apa penyebab artis itu bercerai, bahkaan sampai pada hal yang remeh-remeh rempeyek. Ketika kita ikut menyimak: kado ulang tahun artis X dari mamanya, liburan artis X, artis X pulang kampung, dsb.

Saya pernah berada di kondisi seperti itu. Dan saat itu saya merasa menjadi seseorang yang “menyedihkan” Apalagi mengingat pekerjaan saya dahulu yang bekerja sebagai marketer online. Salah satu tugas saya waktu itu adalah membuat konten beserta caption di Instagram. Dan tahukah anda? Konten apakah yang paling banyak menimbulkan banyak komen?

Yang paling banyak memberikan banyak komen adalah, ketika kita membuat tema yang mudah dikomenin. Contohnya : “Manakah model baju yang bagus, A atau B? “ Atau “Enaknya liburan di tempat X atau Y” .

Saat itu saya berfikir, Apakah ini mencerminkan bahwa kebanyakan kita menggunakan social media dalam kesia-siaan? Apabila internet sudah ada di zaman Rasulullah, mungkin ada doa sebelum memulai berselancar di dunia maya. Seperti pasar, ada bukan doa memasuki pasar? Karena di sosmed menyediakan banyak hal seperti pasar.

Sepertinya akan menarik apabila kita membahas QS Al-Mukminun ayat 8 pada kasus ini. Dalam surat itu disebutkan, bahwasannya salah satu sifat seorang muslim adalah memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya). “Memelihara” di ayat ini menggunakan kata “raa’uuna”.

Saya pernah mendengar khutbah Ust Nouman Ali dalam membahas kata ini. Kata “raa’uuna” didefiniskan seperti seorang penggembala yang menjaga binatang-binatang peliharaannya. Dia akan selalu awas dan konsen dalam menjaga binatang piaraannya. Dia tidak akan tertidur walau hanya 5 atau 10 menit. Karena apabila dia lengah, maka binatang piarannya bisa salah makan rumput tetangga, atau bisa memakan tumbuhan beracun atau juga bisa diserang binatang lain. Karena sang penggembala dituntut untuk selalu awas terhadap tanggung jawabnya, oleh sebab itu ia tak akan sempat melihat hal-hal lain di luar pekerjaaannya.

Masih relate bukan dengan keadaan kita sekarang? Sekarang ini kita dengan begitu mudah bdalam mengakses banyak hal, melihat banyak hal dan mengomentari banyak hal. Tak jarang dari kita yang tergoda untuk bersosmed lama-lama, sampai pekerjaan kita terbengkalai. Semoga kita dimudahkan Allah untuk bijaksana dalam menyikapi sosmed dan internet, dimana kita hanya menggunakan sosmed untuk sesuatu yang berfaedah. Termasuk tidak mudah tergoda untuk meng-“klick” hal-hal yang sama sekali bukan menjadi urusan kita. [Arkandini]

Sumber: https://www.facebook.com/notes/arkandini-leo/kecanduan-sosmed/10155623890179542/

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s