Dia menggodamu melakukan sesuatu. Ketika kamu melakukannya – pada awalnya –
“Ini tidak haram.”
“Ini sama sekali tidak haram.”
“Setidaknya, saya tak lakukan…“
Kemudian kamu bisa isi titik-titiknya sesuai kreativitas. Ketika anak-anak ketahuan, mereka beralasan, “Setidaknya saya tidak…”
Kemudian mereka… Ya ‘kan? Setan hanya ingin membawa kamu ke titik pertama. Dari situ, dia akan mengerjaimu selama satu atau dua bulan, untuk membawamu ke titik kedua. Kemudian ke titik ke-3 dan ke titik ke-4. Akhirnya kamu akan melakukan hal yang sebelumnya kamu katakan, “Setidaknya, saya tak lakukan…”
Kamu akan melakukannya! Tapi dia tak akan terburu-buru merayumu. Dia akan mengerjaimu, perlahan. Dia akan mengerjaimu, perlahan. Dia akan mengerjai laki-laki dan perempuan. Membangun hubungan tidak sah secara perlahan. Pertama mereka akan saling melihat di pasar, di kios buku Islam.
“Oh, kamu juga suka tafsir itu?”
“Saya suka tafsir itu.”
“Yep.”
“Yep.”
“Saya suka Ibnu Katsir… yeah… menakjubkan.”
“Oh, kamu juga suka surah itu?”
“Okay, okay.”
“Oh, ini salinan terakhir? Oh, saya biarkan kamu membelinya.”
“Tak apa-apa, silahkan.”
“Ini tulus.”
“Tak mengapa.”
“Tak masalah, alhamdulillah!”
Dia berkata, “Salam alaikum.”
Kamu jawab, “Walaikum salam.. he he he.”
Kamu lakukan dengan perlahan. Awalnya tulus dan kemudian dibutuhkan sedikit…
“Hey, uh…”
“Kamu tahu Abdul Kareem?”
Kamu berkata, “Tentu saya tahu Abdul Kareem.” – sambil menatapmu.
Ya ‘kan?
“Oh oke, saya tahu dia juga.”
Dan begitulah.
Seseorang datang menegur, “Hei, kamu tak boleh bilang apakah kamu tahu Abdul Kareem?”
Dan kamu tersinggung, “Apakah itu haram?”
“Saya bahkan tidak bisa bertanya siapa Abdul Kareem itu?”
“Apakah haram sama sekali berbicara dengan laki-laki?”
“Tidak, saya tak bisa katakan itu haram.”
“Tapi, kamu tahu yang sedang setan lakukan?”
Hanya perlahan, kemudian perlahan.
“Jadi apakah kamu di Facebook?”
“Iya, tentu saja.”
“Sebenarnya saya sudah melihatmu.”
Ya ‘kan? Ha ha ha. Perlahan-lahan.
Dan kemudian kamu beralasan, “Kami hanya mengirim SMS. Kami tak melakukan hal lain.”
“Kami hanya di WhatsApp bersama – itu saja.”
“Hanya gambar, bukan video, hanya gambar.”
Kamu memberikan satu pembenaran, lalu pembenaran lain.
“Ini hanya makan malam. Ini dengan semua MSA (Muslim Student Association).”
“Yeah, saya tahu, saya tahu.”
Bagaimana dia tahu itu? Siapa yang memberitahunya? Dari satu hal ke hal lainnya ke hal yang lain.
Lalu saya mendapat telepon, “Saudara Nouman, Anda punya beberapa menit? Saya ingin bicara dengan Anda.”
“Siapa namanya, bro?”
Ya ‘kan?
Baiklah, setan, “Dhollahumma bi ghurur” – dia mendapatkan kita.
“Sekarang, saya sangat ingin menikahinya, tapi umur saya 14 tahun dan…”
Ha ha ha…
Subtitle: NAK Indonesia
Donasi: https://kitabisa.com/nakindonesia
English Transcript: https://islamsubtitle.wordpress.com/2018/03/07/the-shaytaan-pulls-you-slowly
[…] Transkrip terjemah : https://nakindonesia.com/2018/03/07/setan-menjebakmu-perlahan/ […]
LikeLike