Seseorang mengirimkan pertanyaan ini kepada saya:
(لماذا ذكر الله جزء من الأنبياء ولم يذكرهم كلهم في القرآن؟)
(ماهي الحكمة من ذلك؟)
Mengapa Allah hanya menyebutkan beberapa nabi dan tidak (menyebutkan) semuanya di dalam Al-Quran? Hikmah apa yang terkandung di dalamnya?
Allah yang paling tahu mengapa, namun menurut saya pribadi, alasannya cukup sederhana. Al-Qur’an bukanlah buku sejarah. Renungkan sejenak dan perhatikan bahwa bahkan untuk para Nabi yang disebutkan di dalam Al-Qur’an tersebut hanya diberikan keterangan singkat saja, tidak ada biografi yang detil. Surat-surat yang ada di dalam Al-Quran ditujukan untuk memberi kita petunjuk, nasihat, peringatan, dan kearifan yang bersifat permanen. Semua hal yang memang disebutkan di dalam Al-Qur’an memenuhi tujuan ini, sedangkan semua hal yang tidak disebutkan tidak memenuhi tujuan tersebut.
Surat ke-26 (Asy-Syu’ara) adalah contoh yang tepat untuk direnungkan. Nabi demi Nabi disebutkan berasal dari wilayah dan generasi yang berbeda, dipisahkan oleh jarak yang jauh dan waktu yang berabad-abad, namun tetap menyuarakan pesan yang sama.
(فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُون)
“Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.” (QS. Asy-Syu’ara ayat 108, 110, 126, 131, 144, 150, 163, 179).
Ini menunjukkan kepada kita bahwa pesan penting ilahiah yang telah diilhamkan kepada para Nabi itu, mereka sampaikan secara konsisten kepada seluruh masyarakat, budaya, dan generasi. Mereka tidak saling mengenal satu sama lain, dan pada banyak kisah bahkan tidak berbicara dalam bahasa yang sama, namun pesan yang disampaikan tetap sama. Allah sendirilah yang mengatakan kepada kita bahwa Dia memang sengaja tidak menyebutkan semua Nabi. Ini merupakan rencana ilahiah:
Qur’an surat 4 (An-Nisa’) ayat 164:
(وَرُسُلًا قَدْ قَصَصْنَاهُمْ عَلَيْكَ مِن قَبْلُ وَرُسُلًا لَّمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ ۚ وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَىٰ تَكْلِيمًا)
“Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.”
Seandainya saja saya bisa menjelaskan kepada Anda tentang (مشغول عنه), dalam ayat ini yang diawali dengan (منصوب) (manshub) lalu diulangi di dalam (ضمير متصل) (dhamir muttashil) yang menekankan مفعول به (maf’ul bihi) hingga dua kali, menyampaikan tidak hanya bahwa “Ada rasul-rasul yang sudah Kami ceritakan kepada kamu (wahai nabi), namun mereka ini sebenarnya adalah rasul-rasul yang luar biasa, hebat, penting, dan harus diperhatikan!”
Gaya bahasa dari ayat ini sangat lantang dan jelas bahwa para rasul yang telah disebutkan, dan yang lebih signifikan lagi apa yang telah dikatakan tentang mereka, luar biasa pentingnya. Ayat ini kemudian berlanjut untuk menuntaskan pembicaraan tentang para nabi yang luar biasa yang tidak kalah pentingnya namun belum pernah disebutkan di dalam Al-Qur’an. Tata bahasa yang sama (المشغول عنه) juga digunakan untuk mereka. Ini adalah cara Allah untuk menjelaskan kepada kita bahwa, meskipun mereka tidak disebutkan di dalam Al-Qur’an bukan berarti bahwa mereka kurang begitu penting.
Tentu saja bagian favorit saya di dalam ayat ini adalah kesimpulannya, bahwa Allah mengajak Musa ‘alaihissalam ke dalam suatu perbincangan yang hebat! Petunjuk Qur’ani: mempelajari kisah Musa ‘alaihissalam di dalam Al-Qur’an itu penting.
Intinya, (خذ ما طف لك.) Pepatah Arab kuno ini menganjurkan kita untuk fokus kepada apa yang telah dipaparkan di hadapan kita. Seringkali kita gagal fokus, tidak tertarik untuk mempelajari apa yang dipaparkan Allah dan lebih memikirkan apa yang tidak dibicarakanNya.
“Siapa nama isteri Menteri dalam kisah Yusuf? Apa warna bulu anjing pada kisah para penghuni gua (ashabul kahfi)? Apakah Zulqarnain berkebangsaan Persia?”
Jika Allah menginginkan kita memperhatikan hal-hal tersebut, pasti akan diberitahukanNya. Bagaimana kalau kita berfokus saja pada apa yang Dia bicarakan, karena saya jamin kearifan dan nilai yang terkandung di dalamnya belum habis.
Ok, selamat tinggal.
Sumber: https://www.facebook.com/noumanbayyinah/posts/1216161675183239
[…] المصدر: Mengapa Hanya Sebagian Nabi Disebut Namanya Dalam Quran? – Nouman Ali Khan […]
LikeLiked by 1 person
[…] المصدر: Mengapa Hanya Sebagian Nabi Disebut Namanya Dalam Quran? – Nouman Ali Khan – Nouman Ali Khan Ind… […]
LikeLike