Seorang pria datang ke perkumpulan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Berpakaian serba putih, benar-benar putih. Rambutnya sangat hitam, teramat hitam. Dan para Sahabat menceritakan bahwa tidak ada tanda-tanda bekas perjalanan darinya.

Kau tahu, ketika kau berkelana di gurun pasti kau berkeringat, berdebu, dan kau pasti kelelahan, tidak lagi segar bugar. Jadi kau pasti mengira orang yang berpakaian indah dan rapi itu pasti penduduk setempat. Tapi para Sahabat berkata, “Tidak ada dari kamu yang mengenalnya. Dia pasti orang asing.”

Tapi tidak ada tanda-tanda dia habis berkelana, misterius. Lalu orang itu pun duduk langsung di hadapan Rasulullah, menempatkan lututnya di hadapan lutut Rasulullah. Lalu dia menempatkan tangannya di pahanya dan berkata, “Ya Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, beritahukan aku tentang Islam.”

Jadi Rasulullah memberitahunya. Ketika beliau shallallahu alaihi wa sallam selesai, orang itu berkata, “Kau berkata benar.”

Jadi Umar berkata, “Kami kebingungan. Dia yang bertanya, dia sendiri yang membenarkan. Untuk apa dia bertanya?”

Lalu dia bertanya tentang iman, Rasulullah menjawabnya, dan orang itu berkata, “Kau benar.”

Yang ketika, “Beritahu aku tentang ihsan.”

Rasulullah menjawab, dan orang itu berkata, “Benar.”

Lalu dia berkata, “Wahai Muhammad, beritahu aku tentang Hari Kiamat.”

Rasulullah berkata, “Aku tidak lebih tahu darimu.”

Lalu dia berkata, “Beritahu aku tanda-tandanya, nubuat tentangnya.”

Rasulullah menjawab, “Ketika budak wanita melahirkan tuannya.”

Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam syarh hadits berkata, “Ini menunjukkan meluasnya ketidaksopanan dan ketidakpatuhan kepada orang tua, terlebih lagi kepada ibu.”

Apakah kau tahu bahwa di masa Rasulullah tidak terbayangkan. Tapi beliau bersabda bahwa, “Akan datang suatu masa pada umatku, dimana ibu tidak dihormati oleh anak mereka sendiri.”

Dan ini seakan-akan ibunya melahirkan tuannya sendiri. Karena ibu, telah menjadi bulan-bulanan anak-anak. Bayangkan, anak yang dilahirkannya telah punya keberanian untuk mencela dan menghinanya dan tidak menghormatinya lagi.

Dan ketika media massa mempromosikan ini sebagai budaya, maka ini mengkhawatirkan. Apa yang coba kau ajarkan, jenius? Apa yang coba kamu contohkan? Apa kau pikir kau sendiri tidak akan menjadi ibu?

Jadi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda bahwa tanda Hari Kiamat adalah ketika ibu sudah tidak lagi dihormati.