Jadi, tiba-tiba sekelompok ikhwan yang datang kepada Allah, yang kehilangan saudaranya.
“Kok ga ada di surga, ‘gitu ‘kan?”
Ketika dia mau berangkat, padahal dulu punya cita-cita yang sama dan sebagainya. Tapi karena bekalnya tidak cukup, sebagian ada yang masuk ke dalam neraka. Tiba-tiba mengatakan kepada Allah dengan permohonan yang sangat.
“Ya Rabb, saya kehilangan saudara saya.”
“Ya Allah saya kehilangan saudara saya.”
“Ya Allah, dulu kami puasa sama-sama.”
“Ya Allah, dulu kami salat sama-sama.”
“Ya Allah, dulu kami ibadah sama-sama.”
“Ya Rabb, kami tidak temukan dia di sini, ya Allah.”
Mohon terus, mohon, mohon… Sampai ketika puncak pada permohonannya, tiba-tiba Allah berfirman, “Akhriju man aroftum.”
“Hei para malaikat, keluarkan orang yang dikenali orang-orang ini, yang disebutkan tadi.”
“Keluarkan mereka dari neraka.”
Tiba-tiba, dikeluarkan, dikeluarkan, dikeluarkan, bertemulah orang-orang ini dengan temannya. Sampai Allah kemudian dengan rahmatNya dikatakan lagi.
“Akhriju man kaana fii qolbihi mitsqoola dzarratin minal iman.”
“Keluarkan sampai yang ada titik terkecil iman dalam hatinya, keluarkan dari neraka.”
Sampai kemudian mereka dikeluarkan dalam keadaan gosong, sudah mulai terbakar habis, dan dimasukkan ke dalam surga kemudian. Setelah selesai hisabnya di dalam neraka, dikeluarkan dari situ.
Jadi, ada orang-orang yang dengan syafa’at temannya bisa keluar dari neraka, masuk ke dalam surga. Ada yang sama sekali tidak membantu itu, dosa-dosa yang begitu besar tidak bisa keluar dan kekal di dalam neraka walaupun dia merasa beriman kepada Allah, tapi digugurkan keimanannya dengan ibadah-ibadah yang melanggar ketentuan Allah, seperti syirik, dan sebagainya.
Tapi poinnya adalah, tiba-tiba ada segolongan teman, yang memohon kepada Allah subhanahu wa ta’ala, “Ya Allah, kami puasa sama-sama, kami ibadah sama-sama, kami salat sama-sama ya Allah, cuman saya tidak temukan dia di sini.”
Thayyib. Itu indah.
Nah, permohonan sesuatu untuk melengkapkan pada yang kurang disebut dengan “Syafa’” namanya. Pelengkap yang kurang. Disebut dengan “Syafa’“. Makanya di tarawih ada salat “Syafa’“. Antum salat 11 rakaat, dua rakaatnya penyempurna, yang kesepuluh disebut “Syafa’” raka’at atau yang disebut dengan Witir.
Ada teman yang merasakan, “Ada yang kurang nih, ya Allah begitu saya masuk.”
“Teman saya ngga ikut. Saya ingin dilengkapi dengan itu, ya Allah.”
Thayyib. Permohonan untuk menggenapkan sesuatu yang kurang dengan sifat yang sangat memohon luar biasa, maka, kalimatnya diubah dari “Syafa’“, ditambah (huruf) “ta” diujungnya dengan “alif” di tengahnya, jadi “Syafa’at“.
Thayyib. Saya mau akhiri ya, karena ini sebenarnya tidak banyak bahasannya. Siapa orang-orang ini? Itu yang disebut dengan “Ikhwan“. Makanya ketika ayat Quran yang mengatakan, “Wa kuntum ‘alaa syafaa hufrotim minan naari fa anqodzakum minhaa.” (QS. Ali Imran ayat 103)
“Dan kalian yang sudah ada bahkan sudah di bibir neraka.”
Karena ketika diangkat, oleh Allah subhanahu wa ta’ala dengan perintahNya, diperintahkan oleh Allah. Thayyib. Dalam bahasa hadisnya, ada yang diangkat baru neraka itu masuk ke kakinya, sampe ke betisnya. Ada yang sudah masuk sampai ke punggungnya, ada yang ke lehernya, dan ada yang sudah tenggelam di dalamnya. Thayyib.
Jadi, ada yang baru di bibir neraka, diangkat. Ada yang baru sudah masuk ke neraka, diangkat. Ada yang sudah tenggelam, diangkat. Jadi, macam-macam.
“Fa’ashbahtum bini’matihi ikhwana.” (QS. Ali Imran ayat 103)
Siapa yang bisa mengangkat itu semua? Di antaranya, Allah berikan nikmat kepada Anda dengan dapatnya ikhwan-ikhwan dalam kehidupan. Cuma itu yang bisa menolong Anda di Hari Akhirat, teman-teman terbaik, selain syafa’at-syafa’at lainnya. Ada orang yang mendekat kepada Al Quran, ada orang sering bershalawat kepada Nabi, ada orang mendekat kepada hukum-hukum Allah, ada orang-orang yang belum bisa maksimal menunaikan itu semua, dia cari teman-teman yang saleh yang menunjukkan kepada kebaikan-kebaikan. Bukankah sering Anda dapati seperti itu?
Mungkin Anda bersahabat dengan teman yang tingkat ibadahnya jauh di atas Anda. Anda masih sibuk dengan urusan dunia, tapi masih menunaikan salat, masih puasa. Tapi karena kesibukan dunia, Anda masya Allah, kurang bekal ibadah Anda.
Tapi beruntungnya Anda, dengan punya teman yang saleh, berjama’ah dengan imam yang saleh. Berpuasa dengan dia, buka sama-sama, kadang sering ikut-ikut misalnya dalam ta’limnya, dalam macam-macamnya, masya Allah. Maka tiba-tiba ketika Anda dikenal oleh dia, diingat oleh dia di Akhirat nanti, tidak ditemukan Anda.
“Ya Allah, dia kawan saya. Dia teman saya, ya Allah. Dia saudara saya, ya Allah. Kami pernah ta’lim sama-sama, ya Allah. Kami pernah puasa sama-sama, ya Allah. Kami pernah salat berjama’ah sama-sama ya Allah.”
“Mohon jangan pisahkan, ya Rabb. Jangan pisahkan.”
Pertanyaannya, sudahkan Anda punya teman seperti itu, yang bisa menolong dalam kebaikan. Kalau belum temukan cepat cari, mumpung masih hidup, sebab kalau sudah kehidupan itu berakhir, tidak mudah untuk menemukannya.
Maka, pastikan di kantor Anda, teman Anda bisa membawa Anda ke surga. Pastikan di rumah Anda, pasangan hidup Anda adalah teman yang bisa membawa Anda ke surga. Pastikan di tempat kehidupan Anda, siapapun tetangga Anda, kerabat Anda, teman-teman sekolah anak Anda, adalah teman yang bisa mengingatkan dan membantu Anda untuk mencari Anda bisa masuk ke dalam surga.
Dan saya mohon pada Anda semuanya, tolong ingat ini ya baik-baik, kalau nanti di akhirat… Anda tidak temukan saya di surga. Tolong ingatkan kepada Allah, saya pernah ada di sini, saya pernah ada di sini, tolong ingatkan. Kalau antum di akhirat nanti tidak temukan saya di surga, tolong ingatkan.
“Ya Allah, tolong ya Allah, Adi Hidayat pernah mengajar saya dan mengingatkan saya di sini.”
“Subhaanaka allaahumma wa bihamdika, asyhadu an-laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika.”
“Wa akhiru da’wanaa bil khotmi robbil ‘alaamiin.”
“Wassalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.”
Subtitle: NAK Indonesia
Donasi: https://kitabisa.com/nakindonesia
[…] [Transkrip Kartun Islami] Teman Terbaik – Adi Hidayat […]
LikeLike
MasyaAllah ,izin share akhi
Syukron jazakallah khairan 🙏🏻
LikeLike