Suatu hari aku bepergian ke kota yang jauh. Setelah ceramahku selesai, seringkali ada saudara/saudari yang menghampiri dan bertanya padaku tentang berbagai macam topik. Mereka bertanya padaku, dan kuberitahu mereka, “Aku tidak tahu.”
Dan mereka berkata, “Apa maksudmu kau tidak tahu?”
“Aku tidak tahu jawaban atas pertanyaanmu, meski pertanyaanmu bagus.”
Lalu mereka berkata, “Kami jauh-jauh datang kemari, bepergian jauh ke tempat ini, tapi kau hanya menjawab tidak tahu? Apa kau serius?”
Kukatakan, “Aku bisa saja memberimu jawaban tapi takut jawabannya salah sehingga hidupmu hancur dan juga buruk bagi akhiratku. Apa gunanya itu?”
Penilaian mereka bisa jadi buruk padaku, dan bisa jadi aku tidak diundang lagi oleh mereka ‘kan? Tapi untuk hal ini kau harusnya peduli dengan penilaian Allah. Dan jangan pernah malu, dan kau tidak salah ketika berkata, “Aku tidak tahu.” Atau kau berkata, “Wallahu a’lam.”
Apa artinya, “Wallahu a’lam?” Allah yang Maha Mengetahui. Kau bisa menggunakannya untuk pertanyaan apapun di dunia ini! Pertanyaan apapun!
Misalnya, “Saudara apakah kau muslim?”
“Wallahu a’lam.”
Benar ‘kan? Allah Yang Maha Tahu.
“Saudara, kau bukan homo ‘kan?”
“Wallahu a’lam.”
“Na’udzubillah! Apa maksudmu saudara?”
“Wallahu a’lam, karena Allah Yang Maha Tahu.”
Kau tidak pernah salah dengan berkata ini. Dan ini bahkan bisa membuat orang tersenyum dan menyelamatkanmu. “Wallahu a’lam“.
Tapi jawaban atas dua pertanyaan tadi adalah “Ya.” Aku hanya bercanda. “Wallahu a’lam.” Tapi poinnya ini adalah sesuatu yang harus kita hargai. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, wallahi hadis ini luar biasa. Hadis ini membuat semua makhluk yang berucap, “Laa ilaaha illallah muhammadar rasulullah,” jadi rendah hati. Semoga Allah mematikan kita di atas “Laa ilaaha illallah muhammadar rasulullah“.
Seseorang bertanya pada Rasulullah dalam hadis sahih. “Apakah tempat yang paling tidak disukai Allah?”
Jelas’kan”
“Apakah tempat yang paling tidak disukai Allah?”
Ketika Rasulullah ditanya begini, apa jawaban beliau?
“Aku tidak tahu.”
Jika Rasulullah saja bisa berkata “tidak tahu”, bagaimana dengan kita? Apakah dia takut orang-orang menilainya tidak pantas jadi Rasul? Tidak, biarkan saja.
Beliau katakan, “Aku akan tanya Jibril.” Lalu beliau bertanya pada Jibril. “Apakah tempat yang paling tidak disukai Allah?”
Kau tahu respon Jibril ‘alaihissalam? Jelas dia akan menjawab beliau’kan? Dia adalah malaikat yang diutus ke setiap Nabi. Tapi Jibril tidak tahu, “Aku tidak tahu sampai bertanya pada Allah.”
Jadi Jibril bertanya pada Allah dan mendapat jawabannya dari Allah Al-Alim (Yang Maha Mengetahui). Jibril kembali dan berkata, “Ya Muhammad, wahai Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, apakah tempat yang paling tidak disukai Allah?”
“Aku bertanya pada Allah dan Dia memberiku jawabannya.”
Kau lihat bagaimana responnya? Mereka tidak berkata, “Oh menurutku… kupikir… Sebenarnya aku tidak tahu tapi menurutku…”
Kalau tidak tahu, ya sudah. Selamatkan dirimu dan agamamu.
[…] Jangan Malu Berkata Tidak Tahu – Majed Mahmoud […]
LikeLike