Anda dan saya mungkin saja bangun pagi ini dan merasa marah dengan kezaliman yang dilakukan kepada kita, merasa sedih terhadap kesalahan yang kita perbuat, merasa buntu dan tidak menemukan jalan keluar.
Kita bisa menjejali pikiran kita dengan; betapa manusia di dunia ini bisa menjadi sedemikian kejam, bengis, dan tak berbelaskasihannya dalam menggunakan tangan dan lidah mereka.
Kecamuk pikiran ini bisa membuat kita merasa tenggelam, bahkan mati lemas kehabisan nafas. Sebaiknya, kita juga bisa memilih untuk bangun pagi ini dan berkata:
(الحمد لله الذي أحيانا بعد ما أماتنا وإليه النشور)
“Segala puji dan syukur hanyalah milik Allah yang telah memberi kita kehidupan setelah Dia mematikan kita, dan kepadaNya saja kita akan dibangkitkan.”
Seraya merenungkan doa’ ini pada saat bangun tidur, saya menyadari bahwa nyatanya kata-kata ini adalah “kebangkitan” itu sendiri. Tidur saya semalam adalah kematian. Bangun saya pagi ini adalah kebangkitan; sebuah kehidupan baru.
Allah telah memberi kita kesempatan baru, kehidupan baru. Dia tidak hanya membangunkan tubuh kita, tapi juga hati dan jiwa kita. Jika bagiNya kita sama saja gagalnya dengan mereka yang menyimpan rasa tidak sukanya terhadap kita, maka Dia takkan memberi kita kehidupan baru lagi.
Dengan memasuki hari baru dan kehidupan baru ini, maka di kebeningan hati kita sadari bahwa tidak satu kesalahan pun akan luput dariNya dan tidak satu kezaliman pun atas diri kita yang akan terhapus dari catatanNya. Kita akan dikembalikan kepadaNya dan semua masalah akan diselesaikan.
Para sahabat dan mereka yang kita cintai bisa saja mengecilkan kesalahan yang telah kita perbuat dengan memberi kita harapan yang keliru bahwa kesalahan itu bukanlah masalah besar.
Sebaliknya mereka yang dengki akan membesar-besarkan kesalahan kita dengan harapan bisa membenamkan kita di bawah tekanan kesalahan yang berlebihan itu. Akan tetapi Dia… Dia akan menimbang semua amal perbuatan, semua perkataan, dan semua niat. Bukan hanya persepsi saya sendiri atau orang lain. Dia akan menimbangnya sebagaimana adanya. Dia Maha Pengampun namun juga Maha Adil. Dia takkan menilai kita seperti tuduhan yang diarahkan terhadap kita, namun berdasarkan kebenaran dibalik tuduhan itu.
Barangkali dengan merenungkan hal itu akan bisa menjelaskan dimanakah posisi kita sebenarnya saat ini, tanpa dicemari oleh kedamaian palsu yang ditawarkan satu pihak, atau dusta dan penilaian berlatar kebencian dari pihak lain.
Sembari menjalani hari ini, demikian harapan kita, kita sadari bahwa ini mungkin hari terakhir kita. Lakukan apa yang kita mampu untuk menebus kesalahan terhadap siapa pun. Abaikan mereka yang selalu menghakimi tak peduli pun yang kita lakukan. Kita hargai mereka yang dengan tulus telah menjadi cermin, menunjukkan kesalahan tanpa menafikan kebaikan kita, dengan segenap kasih sayang dan perhatian mereka.
(إن لبثتم إلا يوما)
“(Sungguh) Kalian tinggal (di dunia) melainkan sehari saja…” (QS Taha ayat 104)
Sumber: https://www.facebook.com/noumanbayyinah/posts/1179339208865486
[…] Hari Baru Kehidupan Baru – Nouman Ali Khan […]
LikeLike
[…] المصدر: Hari Baru Kehidupan Baru – Nouman Ali Khan – Nouman Ali Khan Indonesia […]
LikeLike