Ada dua macam syarat untuk memahami Quran. Ada dua macam persyaratan… Saya tidak akan mengatakan memahami. Katakan saja… mendapat manfaat dari Quran.

Ada dua macam persyaratan. Jenis kebutuhan pertama, kamu bisa menyebutnya akademis. Mempelajari bahasa Arab adalah persyaratan akademis. Mempelajari tafsir adalah persyaratan akademis. Memahami analisis linguistik dan tradisi… semua ini adalah persyaratan akademis. Hal itu mengharuskanmu untuk belajar. Apapun yang membutuhkanmu untuk belajar merupakan syarat akademis.

Tapi yang lebih penting daripada syarat akademik, ada syarat psikologis tertentu. Maksudku, jika kamu tidak ingin menggunakan kata psikologis, kamu bisa mengatakannya syarat spiritual untuk mendapatkan manfaat dari Quran. Dan itulah yang sulit.

Sebenarnya, seseorang yang cerdas bisa belajar bahasa Arab dalam waktu singkat. Mereka bisa belajar tafsir dalam waktu singkat. Menghafalkan dalam waktu singkat. Memahami dan mengetahui banyak tentang kitab-kitab Allah dalam waktu singkat.

Tapi syarat psikologis… Syarat sikap dalam benar-benar mendapat manfaat dari Quran, itu adalah perjuangan seumur hidup. Itu sesuatu yang dapat kamu temui pada satu titik di hidupmu dan hilang di kemudian hari dalam hidupmu. Itu bukan sesuatu yang bisa kamu jaga. Itu sesuatu yang kamu harus berjuang untuk mempertahankannya.

Kamu harus… lebih dari apapun, kamu harus melawan diri sendiri. Saya harus melawan diri sendiri. Untuk mempertahankan persyaratan itu… Saya beritahu kamu, 10 tahun yang lalu, saya tahu sedikit tentang Quran. Hari, bulan dan tahun berlalu… Saya semakin banyak tahu tentang Quran. Meskipun dalam skema besar, saya masih tahu sedikit tentang Quran. Persyaratan yang asli bersifat psikologis, saya masih harus memperjuangkan itu setiap hari… Saya harus berjuang dengan hal itu.

Ini tidak seperti saya lulus dan memenuhi persyaratan, atau seperti kamu mengambil prasyarat di perguruan tinggi. Kamu memenuhi prasyarat, hanya itu, kamu tidak perlu kembali lagi. Berbeda kasusnya dengan Quran. Persyaratan ini… sifatnya berbeda.

Dan persyaratan pertama adalah memahami dan mengingatkan diri sendiri setiap saat … MENGAPA SAYA PELAJARI INI?

Mengapa saya membaca tafsir? Mengapa saya belajar bahasa Arab? Mengapa saya menghafal ayat-ayat ini? Apa gunanya semua ini? Niat dibalik semua ini dan kalian semua tahu jawaban klisenya adalah…

“Ini agar saya bisa mendapatkan petunjuk.”

“Ini agar saya bisa mendapatkan petunjuk.”

Begitulah, “Quran adalah petunjuk“.

Kita pelajari untuk mendapatkan petunjuk. Tapi, istilah itu terlalu sering digunakan… yang kita sebenarnya tidak mengerti apa arti yang dimaksud. Apakah artinya saya meminta petunjuk Allah?

Itu artinya… Pada setiap hari… setiap kejadian di hariku, saya akan dihadapkan dengan pilihan.

“Haruskah saya tetap tidur atau bangun?”

“Haruskah saya melihat ke sana atau melihat ke bawah?”

“Haruskah saya menjawab atau tetap diam?”

“Haruskah saya menghasilkan uang dengan cara ini atau mencari pekerjaan lain?”

“Haruskah saya mengejar ini atau meninggalkan teman-teman?”

“Haruskah saya pergi dengan mereka atau tidak? Haruskah saya membalas kembali pesannya atau tidak?”

Pilihan. Sepanjang waktu, setiap detiknya kamu dan saya akan dihadapkan pada pilihan. Ketika kita meminta petunjuk Allah… kita memohon Allah agar dapat membuat pilihan yang tepat, Allah kuatkan kita dengan firmanNya… untuk membuat pilihan yang tepat.

Petunjuk Quran… itulah artinya. Itulah artinya.

Subtitle: NAK Indonesia
Donasi: https://kitabisa.com/nakindonesia

English Transcript: https://islamsubtitle.wordpress.com/2017/12/15/2-requirements-to-understand-quran