Abdullah bin Ummi-Maktum Pahlawan Muslim Difabel


Abdullah bin Ummi-Maktum radhiyallahu anhu adalah salah satu sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Yang membedakannya dengan umumnya sahabat Nabi adalah Abdullah bin Ummi-Maktum radhiyallahu anhu adalah seorang yang buta.

Dialah orang yang dimaksud pada surat Abasa. Dari kejadian yang diceritakan pada surat Abasa, Nabi menjadi sangat menghormati Abdullah bin Ummi-Maktum radhiyallahu anhu. Salah satu bentuk rasa hormat Nabi adalah menjadikan Abdullah bin Ummi-Maktum radhiyallahu anhu sebagai muadzin Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersama Bilal radhiyallahu anhu.

Kontribusi Abdullah bin Ummi-Maktum radhiyallahu anhu untuk Islam menginspirasi umat muslim yang difabel. Berikut beberapa kontribusi Abdullah bin Ummi-Maktum radhiyallahu anhu untuk Islam.

1. Belajar Islam

Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, karena seorang buta datang kepadanya, Tahukah kamu, barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa), atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup, maka kamu melayaninya. Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau mereka tidak membersihkan diri (beriman). Adapun orang yang datang kepadamu dengan bergegas (untuk mendapatkan pengajaran), sedangkan ia takut kepada (Allah), maka kamu mengabaikannya. Sekali-kali jangan (begitu)! Sesungguhnya ajaran Allah itu suatu peringatan. Maka siapa yang menghendaki tentulah ia memperhatikannya. (Ajaran ajaran itu) terdapat di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, yang ditinggikan lagi disucikan, di tangan para utusan yang mulia lagi (senantiasa) berbakti.” (QS Abasa ayat 1-10)

Abdullah bin Ummi-Maktum radhiyallahu anhu termasuk as-sabiquna-l awwalun (orang-orang yang pertama memeluk Islam) dan dari surat Abasa kita dapat mengetahui dirinya bahwa dirinya sungguh-sungguh untuk masuk Islam dan mempelajarinya.

2. Pergi Ke Masjid Dengan Berjalan Kaki

Laki-laki diperintahkan untuk salat wajib berjamaah di masjid. Suatu ketika Abdullah bin Ummi-Maktum radhiyallahu anhu meminta dispensasi dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam untuk tidak ikut salat berjamaah di masjid karena dirinya buta. Namun Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tetap memintanya datang salat ke masjid bila dirinya mendengar suara adzan.

Diriwayatkan dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa seorang yang buta datang menemui Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam seraya berkata:

Wahai Rasulullah, sungguh aku tidak memiliki penuntun yang bisa menuntunku ke masjid”. Orang itu meminta keringanan kepada Rasulullah. Maka Rasulullah pun mengizinkannya. Namun kemudian ketika orang itu berpaling, Rasulullah memanggilnya seraya berkata: “Apakah engkau mendengar panggilan untuk shalat?” Dia menjawab: “Ya”. Maka beliau bersabda: “Kalau begitu penuhilah!” (HR. Shahih Muslim dalam kitabul Masaajid).

3. Menjadi Muadzin Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memiliki dua muadzin, yang pertama adalah Bilal dan yang kedua adalah Abdullah bin Ummi-Maktum.

Dari Ummul Mukminin, Aisyah radhiyallahu anha, “Sesungguhnya Bilal adzan pada waktu (sepertiga) malam. Karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Makan dan minumlah kalian sampai Ibnu Ummi Maktum adzan. Karena ia tidak akan adzan kecuali setelah terbitnya fajar shadiq (masuk waktu subuh).

4. Menjadi Pemimpin Sementara Menggantikan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam

Ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pergi safar atau berperang, Abdullah bin Ummi-Maktum radhiyallahu anhu beberapa kali ditugaskan untuk menjadi pemimpin sementara Madinah.

5. Syahid Di Medan Perang

Abdullah bin Ummi-Maktum radhiyallahu anhu diijinkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam untuk tidak ikut berperang. Namun kerinduannya untuk dapat membela Islam membuatnya bergabung dengan pasukan muslim di Perang Qadisiyah. Di perang pasukan muslim melawan pasukan Persia ini Abdullah bin Ummi-Maktum radhiyallahu anhu diberi kehormatan sebagai pemegang panji bendera Islam. Abdullah bin Ummi-Maktum syahid di Perang Qadisiyah ini dengan bendera panji Islam masih dipegang teguh olehnya.

Abdullah bin Ummi-Maktum Inspirasi Muslim Difabel

Abdullah bin Ummi-Maktum radhiyallahu anhu adalah inspirasi bagi semua muslim, terlebih bagi muslim difabel. Banyak muslim difabel yang krisis kepercayaan diri.

Lihatlah Abdullah bin Ummi-Maktum radhiyallahu anhu, beliau bersemangat masuk islam dan mempelajarinya. Dan beliau bersemangat untuk berkontribusi secara maksimal untuk Islam dengan menjadi muadzin, menjadi pemimpin bahkan turut serta ke medan jihad.

Karena itu, bagi muslim difabel jangan rendah diri dengan kekuranganmu. Bersemangatlah belajar Islam dan berkontribusi semaksimal mungkin untuk Islam.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s