[Ekslusif – Transkrip Kartun Islami] Menghormati Yatim Piatu Dan Anak-Anak – Nouman Ali Khan


Assalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh. Alhamdulillah, wash-shalatu was-salaamu ‘alaa Rasulillaah, wa ‘alaa aalihi wa shohbihii ajma’iin. Yaquulu allaahu azza wa jalla fii kitaabihi karim. Ba’da an naquula ‘audzu billahi minasy-syaitonir rojiim.

Kalla bal laa tukrimuunal-yatiim.” (QS. Al-Fajr ayat 17)

Robbisyroh lii shodrii, wa yassir lii amrii, wahlul uqdatan min lisaanii, yafqohuu qoulii. Aamiin ya robbal-‘aalamiin.

Ketika berbicara pada kaum Quraisy, Allah azza wa jalla mengeluh tentang beragam kejahatan yang mereka lakukan, bukan hanya kepada Allah, tapi juga kepada orang lain. Salah satu kejahatan yang Dia sebutkan dengan cara yang sangat aneh adalah… apa yang mereka lakukan terhadap… bagaimana mereka memperlakukan anak yatim.

Allah berfirman, “Laa tukrimuunal-yatiim.” (QS. Al-Fajr ayat 17)

Kalian tidak memuliakan anak yatim.

Dan saya terkejut ketika membaca ayat itu pertama kalinya, karena saya mengharapkan (ayat ini membahas tentang) mengurus anak yatim. Anda tidak mengurus anak yatim, tidak memberi sumbangan dan tidak memberikan tempat tinggal.

Kita berpikir bahwa perhatian pada anak yatim berada di hal memberikan kebutuhan fisik-material. (Seperti) pakaian, rumah, makanan, perlindungan. Hal-hal ini yang dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup. Tetapi Allah melampaui kebutuhan dasar itu.

Bahkan hewan memilikinya, bahkan hewan memiliki kebutuhan untuk tempat berlindung. Bahkan hewan pun membutuhkan perlindungan dari musuh. Atau membutuhkan makanan.. Allah melampaui kepedulian terhadap anak yatim dengan cara yang baik, dan mengatakan, melampaui hal-hal ini, mungkin meskipun Anda berikan hal-hal itu, mungkin Anda mengurus anak yatim dan memberikan perlindungan. Tetapi Anda tidak memperlakukan mereka dengan hormat.

Laa tukrimuunal-yatiim.” (QS. Al-Fajr ayat 17)

Kebutuhan manusia, seperti kebutuhan hidup yang Allah berikan kepada kita. Ada udara yang kita hirup, makanan yang kita makan, pakaian yang kita kenakan, rumah yang kita tinggal, mobil yang kita kendarai, keluarga di sekitar kita. Semua hal tersebut.

Tetapi salah satu yang paling berharga Allah berikan kepada kita adalah martabat kita sendiri. Setiap manusia berhak mendapatkan kehormatan. Dan Allah azza wa jalla mengecam kaum Quraisy. Karena mereka lupa membantu…. membantu anak yatim. Mereka tidak menghormati anak yatim.

Apa pelajarannya?

Ini mengajarkan kita orang-orang yang diabaikan masyarakat, orang tua mereka tidak ada, mereka tidak memiliki keluarga. Mereka benar-benar terputus atas semua ini, mereka tidak berkontribusi karena mereka adalah anak. Mereka tidak bekerja, mereka bukan orang-orang yang berpengaruh. Mereka pada dasarnya sepenuhnya diacuhkan dari dukungan apapun. Mereka anak-anak muda yang layak dimuliakan, seharusnya memperlakukan mereka dengan hormat.

Dan jadi apa yang dikatakan oleh-Nya tentang kemanusiaan?

Allah berfirman, “Wa laqod karomna banii aadam.” (QS. Al-Isra ayat 70)

Kami muliakan anak-anak Adam.

Jadi pelajaran pertama di sini, untuk pengingat diri sendiri dan juga semua orang adalah… pentingnya menunjukkan rasa hormat, tidak hanya untuk anak yatim, tetapi untuk semua anak. Anak-anak pada umumnya.

Jika engkau menunjukkan dan memperlakukan mereka dengan bermartabat dan terhormat. Dan Anda tidak menghina, tidak mempermalukan, tidak memanggil dengan nama yang tidak disukai, tidak bicara merendahkan mereka, tidak memukul mereka.

Jika Anda tidak melakukan semua hal itu yang pada dasarnya merendahkan mereka terus-menerus. Mereka akan tumbuh menghormati diri mereka sendiri dan menghormati orang lain di sekitar mereka.

Dan jika Anda memperlakukan mereka seperti sampah, jika Anda memperlakukan seolah-olah mereka tidak ada. Lalu apa yang Anda harapkan dari mereka saat tumbuh dewasa?

Banyak anak-anak muda yang dibesarkan di lingkungan yang rusak dan keras, tumbuh menjadi orang yang keras dan kasar bagi dirinya. Mereka tidak mampu menunjukkan kasih sayang, karena mereka tidak melihatnya ketika mereka kecil. Jadi kejahatan ini menciptakan efek riak di masyarakat.

Kita harus menjadi orang-orang yang menghormati semua manusia, dimulai dengan ketika mereka masih anak-anak. Bahkan anak-anak harus dihormati, subhanallah.

Ini peringatan kecil yang ingin saya sampaikan pada Anda, Di surat An Nisa, Allah awali dengan ayat, “Yaaa ayyuhan-naasuttaquu robbakum.

Wahai manusia! Bertakwalah karena Tuhanmu, yang menciptakan kamu dari diri yang satu (Nabi Adam -red).

Wa kholaqo min-haa zaujahaa wa batstsa min-humaa rijaalaan katsiiron wa nisaaa’an wattaqullooha.” (QS. An-Nisa ayat 1)

Bertakwalah kepada Allah di awal ayat ini, bertakwalah kepada Allah pada akhir ayat ini. Dan Allah mengatakan, miliki takwa dari “Wal-arhaam.

Miliki rasa takut tidak hanya kepada Allah, takutlah kepada rahim para ibu.

Ketika Dia mengatakan takutlah kepada rahim para ibu, rahim para ibu sangat penting karena melahirkan anak. Jadi, menghormati ibu dan menghormati anak-anak, hanya dengan mengucapkan, “Al arhaam.

Hormati ibu dan hormati anak-anak. Dan apa yang didapatkan dari ayat surat An Nisa selanjutnya?

Ayat kedua, “Wa aatul-yataamaaa amwaalahum.

Berikan anak-anak yatim harta yang menjadi haknya.

Mengapa itu segera disebutkan setelahnya? Karena mereka adalah orang-orang yang hubungannya dengan rahim ibunya telah terputus.

Tetapi karena Anda memiliki begitu banyak hormat atas semua hubungan dengan rahim. Dan Anda merasa orang-orang ini seharusnya mendapatkan perlindungan dan kasih sayang ibu mereka yang telah tiada. Andalah yang pertama memberikannya untuk mereka.

Semoga Allah azza wa jalla menjadikan kita orang-orang yang peduli dengan anak-anak yatim di masyarakat kita.

Jika sepupu Anda yatim, kerabat jauh Anda yatim, hormati mereka, hargai mereka, undanglah mereka. Tak ada lagi orang yang mengundang mereka berkumpul makan, tiada yang berbicara pada mereka, tiada yang berpikir untuk mengingat mereka. Dan mereka merasa dikucilkan karena dahulu biasanya mendapatkan undangan, orang tua mereka kini sudah tiada. Sekarang Andalah yang merawat mereka, menggapai mereka, menghormati mereka.

Semoga Allah azza wa jalla tidak menjadikan kita orang-orang yang Dia keluhkan, ketika Dia mengatakan orang-orang yang tidak menghormati para yatim.

Barakalloohu lii wa lakum, wassalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Subtitle: NAK Indonesia
Donasi: https://kitabisa.com/nakindonesia

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s