“Yusabbihu lillaahi maa fis-samaawaati wa maa fil-ardhil-malikil-qudduusil-‘aziizil-hakiim.” (QS. Al-Jumu’ah ayat 1)
Apa yang unik? Empat nama.
Dan saya ingin sebutkan arti mendasar dari empat nama ini agar Anda menghargai sesuatu dari ayat ini.
“Al-Malik” artinya adalah Yang Maha Merajai.
“Al-Qudduus” artinya adalah Yang Maha Suci.
“Al-Aziiz” yang ketiga artinya adalah Yang Maha Kuasa.
“Al-Hakim” artinya adalah Yang Maha Bijaksana.
Ok, ayat pertama dari surah al-Jumu’ah adalah tentang Allah. Ayat kedua dari surat al-Jumu’ah adalah tentang Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
“Huwalladzii ba’atsa fil-ummiyyiina rosuulaan min-hum, “yatluu ‘alaihim aayaatihii wa yuzakkiihim wa yu’allimuhumul-kitaaba wal-hikmah, wa in kaanuu min qoblu lafii dholaaliim mubiin.” (QS. Al-Jumu’ah ayat 2)
Ayat kedua – yang akan saya artikan kemudian – adalah tentang Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Salah satu ayat favorit saya dalam al Qur’an, karena dalam ayat ini rangkuman dari sejarah Nabi shallallahu alaihi wa sallam.
Sekarang dalam ayat ini, Allah berbicara tentang bagaimana cara Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengubah masyarakat. Dan Allah menyebutkan empat langkah. Kita sudah mendengarnya sebelumnya.
Berapa nama Allah yang disebutkan? Empat (jawaban audiens).
Dan Rasulullah mengikuti berapa langkah? Empat langkah.
Hal pertama adalah “yatluu ‘alaihim aayaatihii.”
Dia membacakan kepada orang-orang tentang tanda-tanda Yang Maha Raja. Bagaimana Raja diketahui? Dengan tanda-tanda-Nya.
Dan Rasulullah memberitahu orang-orang ….? Tanda-tanda-Nya, (agar) memperhatikan kerajaan-Nya.
Anda melihat gunung di sana, sebagai bagian dari kerajaan-Nya. Anda melihat matahari di sana, sebagai bagian dari kerajaan-Nya.
Begitulah cara Anda merasakan (kehadiran) Raja, Dia diketahui dengan tanda-tanda-Nya. Nomer dua, hal kedua yang dilakukan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, ayatnya menyebutkan, “Wa yuzakkiihim,” dia mensucikan (jiwa) mereka.
Mensucikan… (Apa) nama Allah yang kedua? Yang Maha Suci.
Apakah Anda melihat hubungannya?
Hal ketiga, sebelum kukatakan tentang yang ketiga … Allah mengatakan Dia Maha Kuasa, Anda ingat ‘kan? Dari mana hukum berasal? Hukum berasal dari Yang Maha Kuasa.
Allah berfirman, “Wa yu’allimuhumul-kitaab.”
Dia mengajarkan meraka buku. Kata buku di bahasa Arab, kata “kitaab” digunakan dalam literatur Arab untuk hukum.
Jadi ini seperti dia (Rasulullah) mengajarkan mereka hukum. Dan hukum hanya dapat diberikan oleh penguasa yang layak.
“Al-Aziiz” adalah satu-satunya yang membuat “kitaab“.
Apakah nama terakhir Allah? Itu telah disebukan dalam urutannya.
“Al-Malik, Al-Qudduus, Al-Aziiz, Al-Hakiim.”
Yang Maha Bijaksana, Allah berfirman, “Wa yu’allimuhumul-kitaaba wal-hikmah.”
Dia mengajarkan kita kebijaksanaan, dari mana kebijaksanan itu datang? Ia datang dari Yang Maha Bijaksana.
Empat nama Allah dalam satu ayat. Empat aktifitas Rasulullah dalam ayat kedua. Dan masing-masing mempunyai korelasi yang sempurna.
Subtitle: NAK Indonesia
Donasi: https://kitabisa.com/nakindonesia