A’uudzu billahi minasy-syaithonir-rojiim.
“Infiruu khifaafan wa siqoolan wa jaahiduu bi amwaalikum wa anfusikum fii sabiilillaah. Dzaalikum khoirul lakum inkuntum ta’lamuun.” (QS At Taubah ayat 41)
“Robbisyroh lii shodrii, wa yassir lii amrii, wahlul uqdatan min lisaanii, yafqohuu qoulii.“
Assalaamu ‘alaikum, Quran Weekly. Kita berada di Juz 10 sekarang, dan ini surat At Taubah ayat nomor 41. Ini adalah panggilan Allah untuk kaum Muslimin yang akan menuju untuk perang Tabuk. Ini setelah Mekah ditaklukkan dan Islam telah menjadi kekuatan yang dominan di Arabia (tanah Arab). Dan ada ancaman serangan dari Kekaisaran Romawi.
Nabi shallallahu alaihi wa sallam pada dasarnya mengeluarkan apa yang bisa Anda sebut draf militer untuk semua muslimin. Bersiap untuk pertempuran karena tentara Romawi (berjumlah) ratusan ribu lebih kuat. Bahkan 230.000 lebih kuat.
Jadi umat Islam, apa pun sumber daya yang mereka miliki, harus digunakan untuk membela Islam. Dan bergerak maju dan bertemu musuh. Dan dalam kasus ini, ada beberapa yang merasa…
Apakah saya benar-benar cukup kuat untuk berperang? Karena saya tidak pernah dalam pertempuran sebelumnya. Apakah saya cukup baik? Apakah saya dapat bermanfaat di medan perang?
Dan Allah memberi kata-kata universal yang tidak hanya bermanfaat dalam konteks itu, tetapi kata-kata ini bermanfaat bagi siapa saja yang ingin melayani agama Allah. Dan melindungi agama Allah. Dan melayani… dalam setiap tujuan baik di bawah panji Islam. Selama-lamanya.
Dan itu adalah “Infiruu khifaafan wa siqoolan.” (QS At Taubah ayat 41)
Berangkatlah, ringan maupun berat.
Apakah Anda memiliki banyak uang atau Anda tidak memiliki banyak uang. Anda memiliki banyak harta untuk diberikan atau Anda tidak memiliki harta untuk diberikan. Apakah Anda memiliki banyak bakat atau Anda berpikir tidak memiliki bakat apapun. Apakah Anda kuat atau Anda berpikir Anda lemah. Apakah Anda berpengetahuan luas atau Anda berpikir tidak memiliki banyak pengetahuan.
Semua orang perlu berbaris ke depan karena Anda memiliki sesuatu untuk diberikan kepada Allah. Setiap kita harus menilai diri sendiri.
Di tempat lain di Quran Allah berfirman, “Qul kullun ya’malu ‘alaa syaakilatih.” (QS Al Isra ayat 84)
Katakan kepada mereka, “Setiap orang harus bekerja sesuai dengan pembawaannya masing-masing.”
Allah menciptakan kita dengan bakat tertentu, kemampuan tertentu, kekuatan tertentu. Dan kita harus gunakan bakat itu untuk bekerja demi Allah dengan cara yang baik. Dan Anda harus benar-benar menilai diri sendiri. Agama kita tidak hanya tentang spiritualitas, kekhawatiran, ibadah, menjauhi hal-hal terlarang.
Tidak… tidak… tidak… sesungguhnya agama kita tentang mengurus diri sendiri dan melakukan sesuatu yang lebih. Melakukan sesuatu di luar yang kamu butuhkan. Sesuatu yang Anda lakukan untuk membangun surgamu dengan membantu orang lain. Dengan menyebarkan agama ini, dengan berbuat kepada orang lain, dengan menyalurkan sedekah, dengan memberikan nasihat yang baik, dengan menjadi alasan dunia adalah tempat yang lebih baik. Anda melakukan sesuatu yang membuat dunia sedikit lebih baik dari sebelumnya.
Anda harus melakukan itu. Dan bagaimana Anda bisa melakukan itu? Anda harus benar-benar mencari tahu. Dan itulah perintah Allah.
“Infiruu khifaafan wa siqoolan.” (QS At Taubah ayat 41)
Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat. Tidak peduli apa yang Anda miliki, Anda memiliki sesuatu untuk diberikan dan Anda bergerak maju. Dan Allah akan mendayagunakanmu.
Saya dengan tulus berdoa agar Allah membuat saya dan Anda semua bermanfaat untuk agama-Nya. Bahwa Dia membuat kita berguna untuk agama-Nya. Karena jika bermanfaat untuk agama Allah adalah kehormatan terbesar yang dapat kita miliki dalam hidup ini.
Subtitle: NAK Indonesia
Donasi: https://kitabisa.com/nakindonesia