[Transkrip Kartun Islami] Orang Yang Terbodoh – Nouman Ali Khan


Hari ini banyak orang menonton dari berbagai belahan dunia, Anda menerima Islam. Saat Anda menerima Islam, Anda harus membuat perubahan dalam hidup Anda. Apakah Anda menerima Islam, dalam arti membaca syahadat, sebelumnya beragama Kristen, Yahudi, Hindu, agnostik, atheis, Buddha atau apa pun.

Lalu menjadi muslim, akan ada perubahan dalam hidup Anda. Atau Anda seorang muslim tetapi tertidur, lalu Allah membangunkan Anda. Dan Islam di dalam diri Anda terbangun, akan ada perubahan dalam hidup Anda. Perubahan itu akan terlihat jelas oleh keluarga dan teman Anda.

Anda akan duduk bersama teman yang berbeda sekarang. Anda tidak menikmati pesta seperti dulu karena Anda melihat ada yang tidak diperbolehkan dalam pesta itu. Anda akan sadar bahwa cara Anda memperoleh uang tidak baik, sehingga Anda akan kehilangan sebagian bisnis Anda. Anda mungkin harus berhenti dari pekerjaan Anda sebagai akibatnya.

Terdapat asosiasi, para teman, afiliasi yang biasa Anda nikmati dan menjadi bagian hidup Anda. Lalu Anda memutuskan hubungan Anda dengan semua itu karena berpengaruh buruk. Anda akan menjadi semakin terisolasi saat menganggap agama Islam secara serius pada awalnya. Karena terdapat hal tertentu yang tak diperbolehkan di dalam agama Anda.

Orang-orang di sekitar Anda tak ada masalah dengan itu. Mereka akan menyadari Anda menjadi aneh. Anda menjadi terisolasi, menjadi terputus hubungan. Dan mereka akan menyebut Anda bodoh.

Saat Anda mencoba mendakwahi mereka atau Anda berusaha mengatakan, “Hei, coba dengarkan ini.

Hei, mari ikut ke masjid denganku.

Mereka akan mengatakan, “Kau ingin aku menjadi sepertimu?

Itukah yang kau inginkan?

Kau ingin aku menjadi orang aneh atau ekstrimis seperti dirimu?

Tidak, terima kasih.

Anda akan mendengar perkataan ini dari sepupu, saudara, anggota keluarga dan teman Anda. Mereka yang akan menganggap Anda aneh. Anda bodoh karena telah melakukan itu.

Kau terlalu keras, tenanglah!

Ambillah pendekatan yang seimbang seperti diriku.

Glek, glek, glek…

Anda tahu? He he he…

Permasalahan ini masih ada.

A nu’minu kamaaa amanas-sufahaaa’.” (QS. Al Baqarah ayat 13)

Allah berbalik dan berfirman, “Alaaa innahum humus-sufahaaa’.” (QS. Al Baqarah ayat 13)

Kalian sebaiknya menyadari…

Anda lihat ada kata “alaaa” lagi.

Ya’ni intabihu,“ perhatikan.

Anda sebaiknya menyadari, sebaiknya ingat. Orang-orang itu, mereka dan hanya mereka, adalah orang-orang yang terbodoh. Merekalah orang-orang yang terbodoh.

Dalam pikiran orang-orang bodoh tersebut – sudah saya katakan sebelumnya apa yang dipikirkan orang-orang bodoh itu – Dengan bodohnya mereka berpikir, kau kehilangan (kenikmatan) hidup.

Untuk apa semua pengorbanan ini?

Surga itu mudah diraih, kau tak perlu mengorbankan semua ini.

Berbuat baik sedikitlah di bulan Ramadan, kejar tanggal 27 atau semacamnya, kau akan baik-baik saja.

Tetapi, di sisi lainnya, saat Allah menyebut mereka orang bodoh. Allah memiliki definisi berbeda soal orang bodoh. Kita harus memikirkan bagaimana Allah mengartikan orang bodoh.

Al-Kafawi Rahimahullah merenungkan apa maksud Allah soal orang bodoh. Karena kita sudah tahu, apa yang dianggap oleh mereka orang bodoh. Kita harus mengetahui apa maksud Allah soal itu. Dia berpendapat seperti ini…

Saya tidak akan menerjemahkannya terlebih dahulu karena ditulis dengan sangat puitis. Saya akan baca secara keseluruhan dan menerjemahkan kemudian.

Zhohirul jahli, adimul aqli, khofiful lubbi, dho’iful ra’yi, rodi’ul fahmi, mustakhifful qodri, sari’ul dzanbi, haqirun nafsi, makhdhu’u syaithoni, asiru thugiani, da’imul isyani, mulazhimul kufroni, laa yubali bima kana, wama yakuun wa aw saufa yakun.

Subhanallah..

Zhohirul jahl.” Dia hanya dikendalikan oleh emosinya yang keji.

Apa pun yang datang ke mulutnya, dikatakan olehnya. Apa yang ingin dia lakukan, dilakukannya.

Adimul aql.” Dia menolak untuk berpikir.

Pikirkan apa yang kau lakukan…. Sudah lupakanlah.

Aku tak mau memikirkannya, kau saja yang berpikir untukku.

Khofiful lubb.” Sangat rendah kemampuan mereka untuk merenung dan refleksi diri.

Saat diri Anda larut dalam musik, terus-menerus mengalun di kepala Anda. Mata Anda lelah karena menonton episode demi episode (acara televisi). Berapa banyak waktu yang Anda miliki untuk berpikir? Walaupun saat layar telah padam, Anda memikirkan episode selanjutnya. Anda tidak memikirkan alasan Anda ada. Apa tujuan Anda hidup. Seperti… Ketukan tak berarti itu masih terngiang di kepala Anda saat berjalan.

Duk, duk, duk.

Hanya itu yang ada di kepala Anda. Mengambil alih.

Khofiful lubb.” Mereka tidak menggunakan pemberian Allah yang mengagumkan ini, akal.

Akal ini dibuat mati rasa, sehingga memiliki semacam narkoba. Dan… Kecanduan kepada hiburan adalah narkoba dengan sendirinya. Seperti membunuh kemampuan Anda untuk berpikir. Hal itu membunuh kemampuan akal Anda untuk digunakan semestinya.

Tidak hanya kawula muda, tetapi orang tua dalam masyarakat kita. Kecanduan serial drama atau tante Anda kecanduan serial drama Pakistan dan…

(berbicara bahasa asing, bahasa Urdu sepertinya)

Seperti… he he he…

Mereka tenggelam dalam hal seperti ini.

Dho’iful ra’yi.“ Kita bisa membentuk pendapat seperti apa pun.

Aku tak tahu, aku tak yakin.

Hidupnya dipenuhi dengan, “Aku tak yakin, aku tak tahu.

Tidak ada yang jelas di dalam hidupnya.

Rodi’ul fahmi.“ Seperti benar-benar menolak untuk memahami.

Dengan kata lain, mereka tidak peduli untuk memahami segalanya dengan benar.

Mustakhifful qodr.“ Kini, kemampuan mereka semakin berkurang.

Sari’ul dzanb.” Tetapi, sangat cepat dalam berbuat dosa. Sangat cepat berbuat dosa.

Haqirun nafs.” Pada dasarnya, tidak ada harga diri.

Tidak menghargai diri sendiri. Tidak ada harga diri.

Makhdhu’u syaithon.” Benar-benar tertipu oleh setan.

Asiru thugian.” Mereka terpenjara karena ketidaktaatannya kepada Tuhan.

Mereka kecanduan untuk berbuat dosa terhadap Allah. Tahanan yang memberontak.

Da’imul ishyan.” Terus-menerus berbuat dosa. Terus-menerus berbuat jahat.

Mulazimul kufron.” Secara keseluruhan, satu-satunya komitmen mereka hanyalah rasa tidak bersyukur.

Tidak bisa bersyukur. Selalu merasa dirinya layak mendapatkan lebih.

Laa yubali bima kaana, wa la bima huwa kain, saufa yakun.

Mereka tidak peduli pada apa yang terjadi, apa yang mereka lakukan di masa lalu, apa yang mereka lakukan sekarang dan di masa depan. Tak peduli untuk mempertimbangkan akibat. Apa yang lebih bodoh dari itu?

Alaaa innahum humus-sufahaaa’.” (QS. Al Baqarah ayat 13)

Mereka yang tak peduli. Orang yang benar-benar tidak sadar. Merekalah orang yang terbodoh.

Subtitle: NAK Indonesia
Donasi: https://kitabisa.com/nakindonesia

One thought on “[Transkrip Kartun Islami] Orang Yang Terbodoh – Nouman Ali Khan

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s